Hari pertama sekolah

21 0 0
                                    

Pagi yang cerah hari ini adalah hari pertama Naya masuk sekolah yang baru. Naya terlihat sedang menunggu seseorang dengan perasaan cemas karena waktu telah menunjukkan pukul 06.45 ia takut kalau sampai terlambat sekolah di hari pertamanya, Naya menghela nafas lega karena yang ditunggu-tunggu sejak tadi telah tiba

" Hai selamat pagi apa aku telat". Sapanya

" Apa jarak rumah kita sejauh itu". Jawabnya dengan nada dingin

" Maafkan aku, aku bangun kesiangan" ucapnya sambil tersenyum

" Belikan aku coklat dan aku akan memaafkan mu" ucapan sambil mempoutkan bibir lucu

" Kenapa kamu semarah itu" tanya nya polos

" Karena hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah, bagaimana bisa siswa baru seperti ku datang terlambat, aku harus menunjukkan kalau aku adalah siswa yang di siplin waktu, dan berdebat dengan mu hanya membuang-buang waktu ku "

" Ok ok baiklah aku akan membelikan mu coklat, jadi tolong maaf kan aku, dan bisakah kita berangkat sekarang tuan putri "

" Tentu saja, lain kali aku tidak akan memaafkan mu rangga"

Setelah melewati perdebatan ringan mereka memutuskan untuk segera berangkat ke sekolah, untungnya jarak rumah mereka dengan sekolahan tidak lah terlalu jauh.

Sesampainya di sekolah saat mereka berdua memasuki gerbang sekolah. Pandangan para siswa jatuh kepada naya. Tentu saja hanya Naya yang menjadi pusat perhatian bahwasannya mereka tidak pernah melihat Naya sebelumnya, Naya yang di pandang seperti itu terlihat gugup keringat jatuh bercucuran dan refleks tangannya memegang lengan rangga. Rangga yang sadar akan kegugupan yang di rasakan Naya mencoba menenangkan nya.

" Jangan khawatir mereka tidak akan memakan mu" ucapnya sambil tertawa mengejek, Naya yang mendengar itu meremas lengan rangga kuat-kuat karena saking sebalnya sampai-sampai Rangga mengaduh kesakitan.

" Rasakan dasar menyebalkan" sambung Naya dengan kesal.

Tak lama setelah itu bel sekolah berbunyi menandakan bahwa para siswa harus memasuki kelasnya masing-masing dan pelajaran pertama akan di mulai. Mendengar bel berbunyi mereka berdua langsung bergegas menuju ke kelas.

" Pagi anak-anak hari ini kita kedatangan siswa baru dan tentu saja akan menjadi teman baru kalian juga, Naya silahkan masuk dan perkenalkan diri kamu" ucap sang guru menyambut Naya dengan hangat. Naya yang merasa namanya di panggil melangkah masuk dengan ragu-ragu.

" Hallo aku Naya, aku adalah murid pindahan dari Surabaya, harap kerja samanya dan tolong bantu aku juga terima kasih " ucapnya sambil tersenyum gugup

Para siswa menanggapi Naya dengan heboh ada yang bertanya nomor hp nya, ada yang bertanya alamat rumahnya, ada yang bertanya apakah Naya sudah punya pacar, ada juga siswa yang melempar pujian dan gombalan , Naya yang mendengar pertanyaan tersebut hanya bisa tersenyum canggung, sedangkan Rangga yang sedari tadi memperhatikan hanya bersikap acuh tak acuh.

" sudah cukup baiklah. Naya kamu bisa duduk di bangku yang kosong". Ucap sang guru dengan nada yang lembut

" Emb Bu guru , bisakah saya duduk di sebelah Rangga" tanya nya dengan nada was-was sang guru yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala tanda setuju dan beberapa murid yang berharap Naya duduk sampingnya hanyalah harapan kosong yang tak terpenuhi.

Naya pun melangkah maju ke arah tempat duduk di samping rangga, dan pelajaran pun di mulai dengan khidmat.

.
.
.
.
.
.

Sesampainya di rumah Naya menghempaskan tas nya kesembarang arah dan membaringkan tubuhnya yang lelah ke sofa panjang yang ada di ruang tamu.

  " Naya ganti pakaianmu dulu". Tegur sang ibu

  Naya menghela nafas panjang sambil bergumam

  " Huufff , aku sangat lelah untuk menuju ke kamar. Rasanya jarak ruang tamu ke kamar sangat jauh seperti Jakarta ke jepang, melelahkan" desahnya pelan

Sang ibu yang mendengar itu melangkah menuju ke arah tempat Naya berbaring , Naya yang menyadari itu langsung terduduk dan memberikan ruang kosong untuk ibunya duduk, Rani yang mengerti maksud Naya duduk di sampingnya sambil membelai lembut rambut naya
Sembari tersenyum hangat.

  " Apa hari ini sangat melelahkan, apa yang membuat mu begitu lelah" tanya sang ibu

   " Sangat melelahkan, Rangga yang membuat ku lelah" ujarnya sambil menyilangkan tangan

  " Apa, Rangga" tanya nya sedikit heran

  " Iya dia selalu berdebat dengan ku, sangat menyebalkan" ucapnya lucu sambil mempoutkan bibir imut

Mendengar aduan lucu sang anak ibunya bukan nya marah justru malah tertawa terbahak bahak

  " Hahaha jadi kamu lelah karena bertengkar dengan Rangga, ha ha ha lucu sekali ha ha ha " tawa sang ibu sembari memegangi perut, Naya yang mendengar ibu nya tertawa semakin kesal di buat nya, dia berkali-kali menghentakkan kakinya dan menyuruh ibu nya untuk diam namun Rani sangat suka menggoda putri semata wayangnya itu hingga kesal, Ruang tamu itu yang tadinya aman, tentram dan damai sekarang menjadi ruangan yang penuh suara canda tawa sang ibu dan rengekkan kesal sang anak.

Jangan lupa like dan comment kalau suka. Kalau nggak suka ya gpp sih😅 tapi aku harap kalian  suka sama cerita aku , btw tolong kasih sarannya ya dan maaf kalau masih banyak kekurangan 🙏 selamat membaca terima kasih👋👋😁


Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang