Heart

3.2K 279 49
                                    

Jiang Cheng berjalan perlahan menapaki jalan kecil menuju Hanshi. Pakaian putih khas Gusu Lan namun dengan bordir bunga teratai ungu sebagai pengganti bordir awan biru berkibar elegan setiap langkah anggunnya. Udara dingin dan suasana sunyi membuat Jiang Cheng semakin merapatkan mantel yang ia pakai.

Sekarang sudah lewat jam tidur bagi tiap penghuni Yunshen Buzhi Chu, selain itu sekeliling jalan yang ditumbuhi rimbunan bambu juga suara binatang malam menambah kesunyian disekitar Hanshi.

Langkahnya terhenti, matanya yang seindah batu kecubung terfokus menatap bangunan yang berdiri kokoh didepannya, cahaya penerangan didalam Hanshi telah padam yang berarti penghuni bangunan tersebut telah tertidur. Perlahan digesernya pintu dan mengintip kedalam, memastikan penghuninya benar-benar telah tertidur dan bukannya mematung didepan jendela yang terbuka lebar seperti beberapa waktu yang lalu.

Jiang Cheng berjalan masuk perlahan dan berdiri dengan lututnya didepan sosok yang tertidur di kasur kecil dipojok ruangan. "Lan Huan-" disentuhnya pipi mulus pemimpin sekte Gusu Lan itu dengan ujung jarinya, memastikan sekali lagi apakah sang tuan muda nomor satu se-dunia kultivasi telah benar-benar terlelap.

Jiang Cheng membenarkan posisi duduknya lalu menghela napas pelan, "... Tadi siang Paman memberiku banyak sekali berkas untuk diperiksa, ia sepertinya sedang kesal karena si bodoh Wuxian mengajak Lan Wangji serta para junior dan Jin Ling menuju Caiyi untuk bersenang-senang. Si bodoh itu bukannya membantu, dia malah menambah beban bagiku. Kau tau Lan Huan, mengurus 3 sekte besar itu sangat berat. Yunmeng masih belum stabil, Jin Ling juga masih harus banyak belajar untuk jadi pemimpin yang bisa di akui oleh sekte yang lain, dan Gusu Lan-" Jiang Cheng melipat tangannya diatas kasur lalu merebahkan kepalanya menatap wajah damai Lan Xichen. "-Mereka masih bertanya-tanya, kapan kau kembali, ketua sekte paling berkharisma dan berwibawa, bukan seorang yang terlihat linglung dan terpaku akan sesuatu yang tidak nyata."

Jiang Cheng membelai perlahan wajah Lan Xichen, "Sebenarnya aku sudah bosan mengatakan ini berulang kali. Tapi, apa yang terjadi di Kuil Guanyin bukanlah salahmu. Kau tidak mengetahui kebenarannya, kau terlalu mempercayai kebohongannya, dan kau tidak sengaja menusukkan pedangmu padanya. Kau hanyalah korban dari kenyataan yang sebenarnya."

Hening menyelimuti, Jiang Cheng memejamkan matanya. "Karena itu aku ada disini untuk membantumu. Walau melelahkan, tapi aku senang melakukannya karena aku mengerjakan semuanya sambil memikirkanmu. Aku selalu berhayal kau akan membuka pintu perpustakaan dan duduk disampingku, membantuku mengerjakan berkas-berkas yang diberi oleh paman Qiren. Setelah selesai kita berdua bisa pergi jalan-jalan berdua pergi ke kota seperti Lan Wangji dan Wei Wuxian. Kita juga bisa pergi sekali-kali berburu hantu dan terbang dengan pedang menikmati angin malam." Jiang Cheng menghela napas, "Aku sangat menunggu saat-saat itu." berdiri dan berjalan keluar. Sebelum menutup pintu Jiang Cheng menatap kearah Lan Xichen yang masih terlelap tidur, "Selamat tidur, Suamiku."



"Shimei, ayo bersantailah sedikit! Beberapa hari ini kau terlihat lelah!" Wei Wuxian menggebrak meja yang digunakan Jiang Cheng untuk memeriksa setiap berkas yang diberikan oleh Lan Qiren.

"Brengsek kau Wei Wuxian, harusnya kau sadar karena siapa berkas-berkas ini jadi menumpuk dan membuatku harus mengerjakannya terus menerus!" Jiang Cheng mendelik marah kearah Wei Wuxian.

Selama 2 tahun setelah Jiang Cheng mengetahui Inti emas yang ada dalam dirinya adalah milik Wei Wuxian, hubungan keduanya mulai membaik seperti dahulu. Kecanggungan masih sering menerpa keduanya disaat Jiang Cheng maupun Wei Wuxian hanya duduk berdua. Namun yang namanya Wei Wuxian, apa yang tidak bisa ia tidak lakukan kepada Shidi kesayangannya itu.

Wei Wuxian merebut gulungan kertas yang ada ditangan Jiang Cheng dan mendapat teriakan darinya, "Kau tidak perlu memaksakan dirimu, ada Lan Zhan yang akan mengerjakan berkas-berkas Gusu Lan. Kau hanya perlu mengerjakan berkas Yunmeng dan LanLing bersamaku dan Jin Ling."

Heart, Mind and SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang