End part 3

2.1K 175 84
                                        

"Er-ge."

Lan Xichen menggeliat pelan dikasurnya, lalu perlahan membuka mata keabuannya. "A-Yao, pa..gi-" mata Lan Xichen terbelalak saat menatap Jiang Cheng yang tersenyum merendahkan kearahnya. "Jiang Gongzhu-"

"Kau terlambat bangun ge, makan pagi bersama sudah lewat. Aku mengatakan kepada paman jika kau sedang tidak enak badan." Jiang Cheng mencoba menyentuh Lan Xichen, namun tangannya ditepis kasar. Jiang Cheng menatap datar Lan Xichen, sambil mengusap pelan tangannya.

Menghela napas, "Aku sudah mencoba membangunkanmu sejak lama, tapi hanya dengan memanggilmu dengan cara Jin Guangyao memanggilmu itu berhasil." Jiang Cheng melipat kedua tangannya di dada dan kembali tersenyum saat wajah Lan Xichen memucat, "harusnya sudah sedari awal aku membangunkanmu dengan panggilan 'Er-ge' yang lembut khas seorang Jin Guangyao daripada 'Lan Huan' atau sejenisnya."

"Jiang Gongzhu. Jika niatmu adalah untuk mengejekku atau membuatku marah, kau sudah berhasil. Aku marah padamu." Jiang Cheng memutar matanya kesamping.

"Er-ge, maafkan aku. Kau percaya padaku bukan, jika aku tidak sengaja melakukannya?"

Tubuh Jiang Cheng menabrak dinding dan dihimpit oleh tubuh besar Lan Xichen, bahunya diremas kuat. "Hentikan. Jiang Gongzhu, kau bukan A-Yao! Berhenti berpura-pura sebagai dia! Kau tidak pantas menjadi dia!"

Jiang Cheng mendecakkan lidahnya, didorongnya Lan Xichen menjauh.

"Kau tau kenapa aku begini? Orang lain tidak akan ada yang mau menjadi seperti dia. Seorang penjahat yang melakukan segala cara demi kepentingan sendiri." Lan Xichen terlihat marah dan akan berkata sesuatu saat Jiang Cheng kembali bicara, "tapi-, Ia orang yang paling membuat aku iri... aku iri dengannya yang bisa memiliki hatimu sepenuhnya. Aku lebih dulu mengenalmu tidak bisa dekat denganmu, tapi dia yang baru kau temui bisa membuatmu jatuh cinta?"

Lan Xichen terteguh saat Jiang Cheng terisak pelan.

"Aku tau bagaimana bantuan yang ia berikan padamu saat pelarianmu ataupun pada Gusu. Karena itu aku berpikir inilah kesempatanku, aku bahagia saat tetua memintaku untuk menjadi istrimu dan membantu Gusu sampai kau bisa kembali seperti dulu. Walau aku tau jika kau telah kembali, tugasku sebagai istrimu akan selesai, aku tetap mencoba segala yang aku bisa untuk membantumu kembali. Aku percaya suatu hari kau mungkin menyadari perasaanku, supaya kau menatapk-"

"Maaf." Jiang Cheng menatap kearah Lan Xichen yang menunduk. "Maaf, Jiang Gongzhu."

Jiang Cheng meremas erat jari-jari tangannya.

"Maaf? Maaf apa?" Jiang Cheng menghapus kasar air mata di pipinya, "apa aku terlihat seperti memohon padamu, aku terlihat menyedihkan dihadapanmu? Kau mengasihaniku?" Didorongnya kuat tubuh Lan Xichen, "aku tidak membutuhkannya." Jiang Cheng berjalan cepat keluar dari Hanshi meninggalkan Lan Xichen yang masih terdiam.

...

"Jiang Gongzhu? Ada apa?" Lan Qiren dan beberapa tetua heran menatap Jiang Cheng yang tiba-tiba memasuki aula pertemuan dan berdiri dihadapan mereka.

"Tugasku sudah selesai bukan? Bukankah saatnya kalian membahas perceraianku dengan Lan Gongzhu?"



Lan Xichen berjalan lesu menelusuri jalan menuju perpustakaan, samar-samar ia mendengar panggilan yang diarahkan kepadanya. Didepannya Lan Wangji sedang memeluk beberapa gulungan.

"Wangji."

"Xiongzhan, kau terlihat tidak semangat."

Lan Xichen tersenyum kecut, adiknya mengkhawatirkannya, "hanya ada sedikit pikiran. Apa yang kau lakukan, dimana Wei Gongzhi?"

Heart, Mind and SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang