Masih adakah yg bangun di jam 2 pagi ini? :''3
.
.
.
.
.
.Pagar beton bertuliskan Aoba Johsei Koukou dengan tulisan besar seolah menyapa siapapun yang ingin masuk kedalamnya. Manik (e/c) mengerjap menatap Tanaka yang menjadi korban atas kemabukkan dan kegugupan Hinata. Tanaka terus berucap tidak apa-apa meski hanya memakai celana pendek. Dan Hinata masih saja menudukkan kepalanya dalam-dalam.
"Maafkan, aku. Tanaka-san maafkan aku!"
Tanaka dengan celana pendek berwarna hitam pudar, mengikat kantong plastik berisi celananya yang terkena bekas muntah Hinata.
"Sudah kubilang, tak masalah kok. Yang penting kau tak apa-apa kan?" tanya Tanaka dengan tangan dipinggang.
Hinata mengangkat kepalanya menatap Tanaka, "Hai', aku tertidur di bus selama diperjalanan. Jadi aku baik-baik saja."
"Begitu yah, baguslah." ucap Tanaka. "Kami mengandalkanmu dipertandingan hari ini!"
Ucapan Tanaka bukannya memberi Hinata motivasi justru sebaliknya. Wajah Hinata menjadi membiru dibagian atas. Tanaka memukul punggung Hinata.
"Biarkan aku melakukan spike bebas seperti permainan tiga lawan tiga dulu yah!"
"Tanaka!" panggil Sugawara dari dalam bus. Kedua jari telunjuk Sugawara menyilang kearah Tanaka. "Jangan menekan dia!"
"Eh, kenapa?"
"A....a....aku akan melakukan yang terba... Guhuhg... Toilet! Aku ingin ketolet!"
"Pertama bagian atas, sekarang bagian bawah! Kau orang yang cukup sibuk yah, Hinata!" gelak Tanaka.
Kageyama yang sejak tadi ada disana berdiri dan menatap Hinata yang memegangi perutnya karena sakit.
"Dia itu! Lagi? Menyedihkan! Aku akan memukulnya sekali agar dia termotivasi!"
Sugawara segera meloncat kebawah dan memegangi tubuh Kageyama yang bersiap memukul Hinata.
"Apa yang kau pikirkan?! Itu tak akan berpengaruh pada Hinata!"
"Tapi kita tak akan tahu sebelum mencobanya!" jawab Kageyama.
"Tanaka! Bantu aku menahannya!"
"Osu!"
Sawamura yang ada didalam bus keluar menatap pertikaian. Sawamura menghela nafas melihat kepergian Hinata menuju toilet sekolah Aoba Johsei.
(Y/n) muncul diantara lengan Sawamura. Mulutnya tertutupi masker putih dan tangannya memegangi plastik berisi tisu bekas ngelap muntah Hinata.
"Permisi, Sawamura-senpai." ucapnya menaikkan lengan Sawamura agar bisa lewat dibawahnya.
Matanya menatap Tanaka, tangannya membuka masker yang sejak tadi dia pakai. "Tanaka-senpai, bisakah kau membuang ini untukku?"
Tanaka mengangguk dan menerima kantong plastik itu lalu berjalan diikuti Kageyama. Tak lama Tsukishima dan Yamaguchi juga ikut mengekori keduanya membuang sampah tisu.
Langit yang terlihat sedikit mendung membuat (y/n) menghela nafas. Sawamura yang melihat kouhai yang menjadi wakil manajer Shimizu menepuk punggung kecil itu sekali.
"Jangan khawatir."
(Y/n) hanya mengangguk menjawab ucapan sang kapten. "Umm... Dimana barang-barangku?"
Sugawara berbalik dan menatap (y/n) yang kebingungan, "tadi Kageyama menawarkan untuk membawakan barang-barang mu, Homura-san."
Manik mata (y/n) menatap balik surai kelabu, "(y/n) saja, Sugawara-senpai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu!! x Readers [Festival Of Heart]
Fanfiction"Hinata semangat! Kalau kau kalah nanti, kau harus mentraktirku yakiniku selama sebulan penuh! Yang lain juga gitu loh ya!" Keringat dan tubuh yang tadinya panas seketika menggigil kedinginan mengingat nafsu makan wakil manajer mereka yang baru saja...