06. Amarah

1.1K 219 10
                                    

Semuanya bersiap-siap hendak pergi pulang kembali ke Karasuno. (Y/n) yang duduk tepat disamping Sugawara terlihat sesekali tertawa mendengar ucapan hinata. Tidak dipungkiri lagi, Hinata memang moodbooster bagi gadis itu. Tingkah hinata yang lucu dan terbilang kekanak-kanakkan mampu mencairkan kekakuan (y/n) dengan mudah.

"(Y/n)-chan terasa lebih santai dibandingkan hari-hari kemarin yah, Shimizu?"

Shimizu mengangguk, ucapan kapten tim Sawamura tidak salah, perasaan kaku yang biasanya muncul setiap gadis itu memasang wajah datar perlahan berubah dan Shimizu akui dia menyukai atmosfer santai sekarang. Mata abu-abunya memperhatikan interaksi anak-anak kelas satu. Hinata dan Kageyama seperti biasa bertengkar lalu dibumbui garam oleh Tsukishima yang bahagia melihat pertengkaran keduanya dengan Yamaguchi dan (y/n) yang menonton dibelakang ketiganya tanpa berniat melerai.

"(Y/n)-chan!" panggil Shimizu. Yang dipanggil hanya menoleh dan menatapnya dengan pandangan bertanya. "Ayo siap-siap, kita berangkat sepuluh menit lagi."

(Y/n) tersenyum kecil dan mengangguk menyandang tasnya. Gadis itu berjalan menuju Shimizu. Para anggota gagak, berjalan beriringan keluar dari hall. (Y/n) berjalan disamping Shimizu.

"Bagaimana?" tanya Shimizu pada (y/n). "Bagaimana rasanya pertandingan pertamamu?"

(Y/n) mengusap belakang lehernya. "Anu... Aku tidak ikut berlatih dilapangan, Shimizu-senpai."

"Tidak dilapangan, bukan berarti kau tidak bertanding. Hanya menonton saja tetap kau bertanding dengan keadaan sekitarmu." ucap Shimizu. "Kita tidak bertanding secara langsung, kita bertanding dengan keadaan diluar lapangan, itulah tugas seorang manajer dan wakilnya. kita bertugas menyediakan dan mendukung para pemain lapangan."

Tanpa sadar (Y/n) mengulas senyum lebar. Ucapan Shimizu sangat memberi dukungan pada hatinya yang selama ini ragu-ragu dengan fungsi keberadaannya disekitar anggota klub voli. "Kau benar, Shimizu-senpai. Terimakasih sudah meyakinkan keberadaanku."

Shimizu ikut mengulas senyum tipis diwajahnya. Sebelah tangannya mengusap rambut kelam (y/n). Sedangkan (y/n) hanya menerima perlakuan baik Shimizu dengan senang hati, toh dia sangat suka kepalanya dielus.

"Takeda-sensei memuji kita," kata Daichi. "Tapi terus terang, jika kita menghadapi Seijoh dan Oikawa di awal pertandingan kita pasti dipastikan kalah."

"Oh... Seperti yang diharapkan dari sang kapten." Dari kejauhan, Oikawa terlihat berdiri menyender ketiang pagar. "Kau benar-benar mengetahui situasinya ya."

(Y/n) dan yang lainnya terdiam tapi tak berselang lama Tanaka, Hinata, Yamaguchi, dan Tsukishima terlihat kesal melihat Oikawa yang santai dengan bibir tersenyum.

"Raja besar muncul!" pekik Hinata.

"Kau ada masalah, bung?" tanya Tanaka. dengan wajah songong andalannya.

"Apa maumu?" ucap Hinata mengikuti Tanaka dengan berpegangan pada lengan kiri Tanaka.

"Mau berantem, ya?" kata Tanaka sekali lagi dan kembali diikuti oleh Hinata. Keduanya sampai dihadapan Oikawa.

"Jangan berkata kasar seperti itu." ucap Oikawa santai. "Oi, anak kecil." panggil Oikawa pada Hinata.

"One touch dan broad attack diakhir tadi sungguh hebat!" pujinya membuat Hinata sedikit malu-malu. "Pertandingan berikutnya mari bertanding secara penuh? Kau masih belum melihatku pada pertandingan penuh, kan?" ucap Oikawa pada Hinata sebelum akhirnya melirik Tsukishima yang ada tak jauh dibelakang ketiganya. "Oh iya, pastikan untuk memperbaiki servismu juga ya."

"kalau dipikir-pikir, recieve dan servis anak-anak kelas satu berada jauh dibawah standar permainan." pikir (y/n) membenarkan ucapan Oikawa. "akan jadi percuma jika yang lainnya tidak mengembangkan kemampuan mereka dan setidaknya aku harap, pelindung yang dikatakan Shimizu-senpai segera datang dan menyelesaikan masa skorsnya. Karasuno hanya akan jadi bahan olokan jika bermain seperti ini."

Haikyuu!! x Readers [Festival Of Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang