Theory of love

E c h a

-
"Eh seriusan?" Tanya Echa bingung

"I-iya" balasku ragu

"Sebagai apa Mel ? Nanti kita jadi sering ketemu dong, asik kan?" Tanya Echa

"Peran utama Cha hehe" balasku

"Eh?"

"Kenapa Cha?"

"G-gapapa , btw tukeran nomor yok?" Ucap Echa

"Wah ayokk" balasku

Jarang jarang kan echa mulai duluan

"Nomor kamu berapa biar aku sve?" Tanya Echa

"0812*******"

"Okee , nanti save balik ya" ucap Echa

"Oke" balasku

-

"Oiya Amel , maaf nih kalo agak privasi" ucap Echa tiba tiba

"Kenapa Cha?" Tanyaku

"Kamu udah ada pacar kan?" Tanya Echa tiba tiba

"Eh belum , kenapa?" Tanyaku

"O-oh gapapa hehe" balas Echa

-

Kini keadaan kembali hening

*Kriettt

Bunyi pintu dari luar yang memecahkan keheningan dalam kamar ini

"Eh kalian mau minum ga?" Tanya Tante brina

"Gausah Tan" balasku malu malu , padahal mah aslinya mau banget

"Boleh ma" ucap Echa

"Gausah malu malu mel , Tante siapin ya nanti kalian ambil di dapur" ucap Tante brina

"Oh yaudah deh tan kalo gitu , jadi ga enak hehe" balasku

"Udah Anggep aja rumah sendiri" balas Tante brina

"Oke tan makasih" balasku

*Kriet

"Mmh Cha aku numpang toilet ya" ucapku

"Oh oke pake yang di kamar aku aja" balas Echa

"Oke makasih" ucapku

-

"Udah mel?" Tanya Echa saat melihat ku keluar dri kamar mandi

"Udah" balasku

"Oh kalo gitu , kita ke dapur ambil minuman" ajak Echa

"Okee" balasku

-

"Nih buat kamu" ucap Echa sambil menyodorkan segelas sirup marj*n bewarna merah yang ada di tangannya

Ets belum lebaran ya

"Wah makasih Cha" balasku sambil menerima minumannya

-

"Eh itu orangnya tuh jeng" ucap Tante brina tiba tiba dari jarak yang lumayan jauh sambil menunjuk ke arah ku

"Eh Mel sini dulu nak" ucap bunda sambil melambai lambai kecil

"Eh bentar ya Cha , aku di panggil" ucapku sambil menoel Echa yang sedang menikmati sirupnya

"Eh.. iya" balas Echa

-

"Kenapa ma?" Tanyaku saat sampai ke tempat mama

"Eh si Echa ga ikut? Panggil juga echanya" sela Tante brina