Bonus (4)

52 5 1
                                    

♡♡

Jika cinta memandang fisik
Lantas untuk apa hati diciptakan?
Fisik akan kalah dengan dengan kenyamanan sama perhatian yang  diberikan oleh hati yang tulus.

♡♡♡

"Non mila bangun!" Ucap bi surti sedikit teriak.

Bi surti, pembantu dirumah mila. Mila sudah menganggap bi surti seperti ibu-nya. Karena orang tuanya sibuk bekerja diluar negeri.

Mila menguap. "Iya bi surti. Ini bangun kok." Ucap mila sambil mengerjap-erjapkan matanya.

"Cepet non. Ini udah jam setengah 7."

Mila melotot. "Apa!!"

♡♡♡

"Nanti gak usah jemput mila ya pak!"
Teriak mila.

Mila berlari kencang menuju ke-gerbang. Lalu menoleh kekanan dan kekiri. "Tumben pak kumis gak jagain gerbang?" Girangnya.

Mila memanjat pagar tinggi itu dengan hati-hati. Dan...
Berhasil.

Mila segera menuju keruang kelasnya.
Lalu mengambil hp nya.

"Jen, dikelas ada guru siapa?"

"Gak ada nih. Lagi jamkos."

Mila lalu mematikan hp nya.
Lalu menelpon 'cupu'

"Halo ada apa kak?"

"Cepet lo keluar sebentar."

"Nggak bisa kak. Sekarang aku lagi ulangan."

"Kalo lo nggak keluar sekarang. Bakal abis lo nanti ditangan gue."

Romi sangat takut jika nanti ia habis ditangan mila seperti kejadian temannya dipukul habis-habisan oleh mila. "Iya kak aku keluar sekarang."

Tut. Mila memutuskan telponnya.

.
.
.

Romi mengangkat tangan kanannya.
"Pak saya ijin ketoilet."  Ijin romi.

"Baik, bapak beri waktu 3 menit." Ujar pak budi.

Romi langsung berlari kencang keluar kelas. "Sini." Ucap mila pelan.

Romi menghampiri mila. "Ada apa kak?"

"Lo harus ikut gue pokoknya!" Paksa mila.

"Maaf kak aku lagi ulangan nih." Tolak romi.

"Kalo lo nggak ikut gue, lo bakal tau kan apa yang bakal gue lakuin." Ucap mila sambil menunjukkan kepalan tangannya.

"I-iya aku bakal ikut kok." Pasrah romi.

"Bagus." Ucap mila sambil menarik pergelangan tangan romi.

"Kita mau kemana kak?"

Mila menoleh kearah romi. "Bolos."

"Jangan kak aku nggak mau!" Tolak romi.

RomilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang