Chapter 12

1.8K 170 8
                                    

Sementara di mansion David dan Airis menunggu Daryan dan Felix pulang, karena kemarin harus menginap dengan terpaksa di mansion Daryan, tidak lama kemudian terdengar suara seseorang yang sangat dikenalnya memasuki pintu masuk

"Aku pulang," ujar Felix menghampiri kakaknya

"Dari mana saja kamu, kenapa kemarin tidak pulang saja kerumah, aku mencemaskanmu dari kemarin," ujar David marah-marah

"Ya ampun........ kakak ceritanya panjang, dan juga kakak aku baru saja pulang kakak sudah marah-marah!" ujar Felix malas

"David sudahlah, biarkan adikmu istirahat dulu," ujar Airis

"Aaahhh kakak Airis terimakasih telah membelaku, lihatlah dia, mukanya sangat memerah!" ujar Felix dan berlari kebelakang Airis

Airis yang mendengar kata-kata Felix tersenyum geli menahan tawanya
"Ppppppfffffttt,"

"Apa kamu bilang? Hei anak nakal, kesini kau!" ujar David kesal

"Tidak akan, hmp," ujar Felix sambil berlari ke arah kamarnya dan diikuti Daryan yang sedari tadi memperhatikan pertengkaran konyol antara kakak adik itu

"Awas kamu kalau kena, aku akan menghukummu!" ujar David kepada Felix

"Airis yang tidak tahan melihat kelakuan kakak beradik itu pun tertawa
"Ahahahahahahahaha,"

"Sudah-sudah, kalian seperti anak kecil saja, pppffftt," ucap Airis sambil menahan tawanya

"Hmp," David memalingkan mukanya karena masih kesal dan menuju ruang makan

"Ahahahaha David kau sungguh lucu saat marah seperti itu," Airis mengikuti David ke ruang makan untuk menyiapkan makanan buat mereka
------------------
Sementara di kamar Felix, Felix menatap tajam Daryan, dia memicingkan matanya pada Daryan karena sedari tadi mengikutinya

"Kenapa kau masuk ke kamarku," ujar Felix pada Daryan

"Kenapa memangnya sayang? Apa aku tidak boleh masuk?" ujar Daryan menatap Felix dengan melipat tangannya didada

"Hmp terserah kau saja, aku malas berdebat denganmu," ujar Felix menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya dan memejamkan matanya sejenak dengan memeluk bonek kelinci yang dipelukannya

Daryan menyusul duduk dipinggir ranjang menatap Felix yang memejamkan matanya dan tanpa disadari tangannya bergerak sendiri mengelus pipi Felix dan menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi wajahnya

Felix yang merasakan usapan di wajahnya membuka matanya dan menatap Daryan tepat di depannya, Felix terpaku sesaat sebelum menepis tangan Daryan dari wajahnya

"Berhenti menyentuhku," ujar Felix datar

"Ahahaha maaf sayang aku tidak tahan melihat wajahmu yang sangat indah ini," ujar Daryan tersenyum lembut dan mendekatkan wajahnya ke wajah Felix

"Jangan coba-coba kau dasar mesum," ujar Felix melotot pada Daryan

Daryan tidak mengindahkan perkataan Felix dan semakin memajukan wajahnya sebelum sebuah ketukan pintu menyadarkannya

"Felix, Daryan, waktunya makan siang, cepatlah kalian berdua turun," ujar Airis dengan mengetuk pintunya dengan keras

"Ka.... kak Airis baik kami akan turun," jawab Felix dari dalam kamar

Tidak lama diruang makan hanya terdengar suara sendok dan garpu saling berdenting tidak ada yang berbicara satu pun, setelahnya Felix dan Daryan disuruh David untuk keruang tengah untuk menjelaskan kejadian kemarin yang menyerang adiknya

"Duduklah, aku perlu penjelasan kalian," ujar David menatap kedua orang yang berada didepannya

"Jadi kemarin itu Felix diserang oleh salah satu prajurit kegelapan dihutan belakang rumah kalian," Daryan membuka suaranya untuk memulai pembicaraan

[BL] KINGDOM HEARTS  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang