"Sempurna tak harus memiliki segalanya, karena kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta. Cantik belum tentu sempurna, setiap manusia bahkan mahluk hidup yang Tuhan ciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing - masing, cantik itu relatif, tergantung bagaimana pemikiran setiap orang." - Sofia
Detik menuju menit, menit menuju jam, siang menuju malam hingga Yeongi menyadari bahwa waktu akan benar – benar membawa dirinya pergi melihat seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya, memenuhi seluruh dunianya, dan sekarang harus bisa merelakan dengan ikhlas dia menjadi bagian dari orang lain, begitu pun dengan dirinya. Mungkin memang ini adalah jalan terbaik bagi keduanya.
Tak perlu mempersiapkan diri untuk terlihat lebih tampan, Yeongi tak butuh itu, yang perlu disiapkannya adalah hati, pikiran dan juga sikap yang menunjukkan bahwa dia juga sudah bahagia, dan menjadi sosok yang lebih dewasa dalam menanggapi suatu hubungan.
Bahkan, saat ini, detik ini, Yeongi masih berada di kantor masih mengurus beberapa hal yang harus di selesaikan malam ini juga, “Yeon, satu setengah jam lagi, kau tidak lupakan?” kali ini Min Rae yang datang ke ruangan Yeongi, mengingatkan tentang pernikahan Na Young yang sebentar lagi akan dilaksanakan.
“Iya. Noona, pulanglah lebih dulu. Kau perlu bersiap – siapkan? Aku akan langsung berangkat setelah ini.”
“Ya sudah, aku pulang dulu.” Di saat Min Rae hendak meraih kenop pintu, Yeongi kembali berucap, “Noona, ajaklah Jisung juga.” Pesan Yeongi tanpa melihat lawan bicaranya.
“Pasti Yeon.”
Jisung adalah buah hati Min Rae dan juga suaminya, masih berumur sepuluh bulan. Masih sangat kecil untuk bisa ditinggalkan oleh ibunya bekerja, tapi tenang saja. Jarak rumah Min Rae dan juga gedung MinMin corp tak berpaut jauh, hanya berbeda dua blok dari gedung tempatnya bekerja, lagi pula Jisung juga sudah mempunyai baby sister pribadi ditambah Yeongi juga mengizinkan Min Rae untuk pulang di saat Jisung membutuhkan ibunya. Jisung itu sangat pintar, dia bukanlah anak yang mudah rewel untungnya.
“Halo?” tanya seseorang dari ponsel Yeongi yang sudah tertempel rapi di telinga kanannya.
Setelah Min Rae benar – benar pergi meninggalkan ruangan Yeongi, dia menghubungi seseorang yang tak lain, “Tolong siapkan kemeja yang warnanya senada dengan gaunmu Ra, dan juga celana bahan warna cream. Setelah aku sampai rumah kita akan langsung berangkat.”
Sambungan telepon diputuskan sepihak oleh Yeongi sebelum Yura sempat menjawab.
Bergegas untuk menyelesaikan beberapa laporan yang tinggal menyimpannya dan juga membereskan beberapa lembar kertas yang berserakan di atas meja, Yeongi lantas meninggalkan ruangannya dan segera menuju mobil yang di parkirkan di basement.
Malam ini jalanan bisa membuat seseorang ingin berpindah tempat tinggal yang mulanya di bumi menjadi di planet pluto. Sungguh, padahal jam pulang kantor masih sekitar satu jam lagi, tapi sekarang macetnya luar biasa.
Sesaat Yura sudah duduk di bangku penumpang, dia mendengar Yeongi sedikit mendumal, “Kenapa jalanan macet sekali malam ini?” gerutunya tak habis pikir.
“Yakin tak mau membersihkan dirimu dulu Yeon?” kali ini Yura yang bertanya pada Yeongi yang kini sudah menjalankan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth 》MYG (END)✔
FanfictionKim Yu Ra wartawan realistis, percaya diri dan jujur. Seseorang yatim piatu yang memiliki tanggung jawab dalam keluarganya untuk melunasi hutang hutang yang ditinggalkan kedua orang tuanya. Setelah bertemu dengan CEO MinMin corp hidupnya sangatlah b...