>>06<<

382 76 0
                                    

Saat sampai di kediaman Jeno, mereka bertiga pun langsung masuk kedalam rumah dan mendapati Jaemin, Sunwoo dan Felix sedang duduk menonton tv sambil memakan snack

Saat Jeno masuk, ketiga orang yang sedang memakan snack nya sekarang terkejut saat melihat luka dibibir dan pipi Jeno

"Wajahmu?"
Sunwoo menunjuk Wajah Jeno dan Eric dan Hyunjin datang langsung bercerita dengan semangatnya

"Kalian tau? Jeno tadi sudah seperti Bruce lee"
Timpal Eric

"Dia melawan para penjahat itu dengan beberapa pukulan maut"
Lanjut Hyunjin

"Kami ingin membantunya, tapi kami tidak bisa beladiri"
Giliran Eric sampai sampai mata Sunwoo, Jaemin dan Felix harus menatap Hyunjin dan Eric bergantian

"Lalu dia akhirnya bisa mengalahkan lima, kalian tahu? Lima orang sekaligus"
Hyunjin menunjukkan jarinya, bukannya lima jari tapi empat jari

"Hey itu empat dasar bodoh"
Protes Jaemin

"Dengar, kita ke atas untuk memeriksa ponsel ini sekarang"
Ucap Jeno, semuanya mengangguk dan pergi ke atas kamar Jeno

>>>>><<<<<

Jeno mulai memasangkan peralatan untuk menyambungkan ponselnya ke layar besar yang ada dihadapan mereka saat ini, Jeno mulai membuka sandi ponsel tersebut dengan sangat mudah, Membuat orang yang melihatnya melebarkan mata mereka

Kini ponsel tersebut menampakkan layar berisi beberapa kontak, Jeno mulai mencari dari log panggilan atau riwayat panggilan terakhir

Dan disana tertera dua nama orang, yang pertama "Tuan Jhonny" dan yang kedua "Tuan Kai"

"Ini berarti mereka baru saja melakukan panggilan dengan Jhonny dan kemudian Kai? Kalian pernah mendengar namanya?"
Jeno mulai melacak lagi informasi didalam ponsel tersebut, sementara Hyunjin mulai panik karna Sunwoo disampingnya terlihat membatu

"Ya Sunwoo ssi? Gwenchana?"
Sunwoo bukannya menjawab pertanyaan Hyunjin, tapi langsung menemui Jeno

"Bisa kau lacak nomor tadi?"
Jeno terlihat bingung, namun melihat Sunwoo yang sepertinya terburu buru, ia akhirnya mulai melacak nomor dengan nama Kai tadi

Jeno sedikit mengalami kesulitan, semuanya nampak gugup, apalagi Sunwoo dia kehilangan setengah nyawanya

"Ah ini dia"
Profil IG dengan nama KaiJongin Sunwoo membelalakkan matanya dan menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat

"Eomma!"
Sunwoo mulai panik, sementara yang lain hanya bisa bingung dan terus bertanya Sunwoo kenapa
"Eric bisa kau pinjamkan mobilmu sebentar? Aku akan kembali secepat mungkin"
Eric hanya menurut saja karna Sunwoo terlihat sangat panik

"Hey! Bisa kau jawab dulu kau kenapa?"
Hyunjin berteriak saat Sunwoo hampir keluar dari sana, namun Sunwoo tak menghiraukan panggilan siapapun saat ini, ia terus berlari dan akhirnya pergi dari rumah Jeno

Sisanya dibuat bingung

"Bisa ada yang mengatakan dia kenapa?"
Tanya Hyunjin menatap satu persatu temannya, padahal sejak tadi mereka sama sama bingung

Jeno kemudian mulai melacak lagi foto Kai, dan yah

"Kurasa karna ini"
Jeno menghela napasnya saat menemukan unggahan Kai yang paling akhir, dimana foto itu berisi foto polaroid dengan Sunwoo kecil didalamnya dan juga Kai yang sedang menggendongnya

"Astaga"
Iris mata Jaemin melebar, namun ia masih belum mengerti situasi sepenuhnya, jadi Jeno kembali melanjutkan aksi lacak melacaknya

Sebuah pesan singkat yang berisi:

"Jangan biarkan orang yang melihat kalian lolos, tangkap mereka, atau perlu bunuh!"

Pesan dari Kai, dan bisa dipastikan bahwa atasan teratas disini adalah tuan Kai Jongin, ayah dari Sunwoo

"Dalam arti, jika kita tertangkap dan terbunuh, ini sama saja orang itu membunuh putranya sendiri"
Jelas Felix, situasinya semakin sempit sekarang, mereka tadi sudah hampir tertangkap, dan sekarang Atasan teratas juga sudah tau tentang mereka, dan malangnya dia merupakan Ayah dari Sunwoo, salah satu dari mereka ber enam

"Ini mimpi buruk"
Eric kembali frustasi dan mengacak rambutnya

"Dengar, kita harus lebih tau lagi tentang tuan Kai sekarang, Sunwoo mungkin tau"
Jeno mencoba menjelaskan cara agar mereka lolos

"Kau tidak ingat? Dia punya rasa benci besar terhadap ayahnya sendiri"
Ralat Jaemin dan Jeno kembali mengingat perkataan Sunwoo dua hari lalu

"Ayah hanyalah mimpi buruk untukku"

"Apalagi saat tahu ini, kurasa Sunwoo benar benar merasa terpukul sekali"
Jaemin menghela napas pelan dan berdiri lalu melanjutkan kalimatnya
"Ayo kita makan sesuatu diluar, aku sedari tadi sangat lapar karna memikirkan ini"

"Benar juga, kurasa otakku akan berjalan dengan baik setelah makan"
Tambah Jeno, dan kelimanya sepakat untuk pergi makan bersama meski dalam keadaan hati yang tak tenang

>>>><<<<

"Eomma!! Eomma!"
Langkah kaki Sunwoo kian cepat saat dirinya memasuki rumah, Jennie yang sedang berada didapur dan baru saja selesai dengan masakannya kaget mendengar Sunwoo berteriak, apalagi putranya itu terbilang memiliki suara singa

"Astaga kenapa? Kau berteriak seperti memanggil maling saja"
Jennie menemui Sunwoo dan dibuat kaget lagi karna Sunwoo memeluknya tiba tiba

"Eomma sedang tidak punya uang"
Ucap Jennie seolah Sunwoo yang memeluknya sekarang sedang berusaha membujuknya untuk meminta uang

Sunwoo melepaskan pelukannya dan menatap Jennie dengan wajah panik

"Eomma ikut aku sekarang"
Sunwoo menarik tangan Jennie, namun Jennie yang masih belum mengerti langsung menarik kembali tangannya

"Kau mau bawa eomma kemana eoh?"

"Ikut saja"

"Jangan bodoh, jawab saja kau mau bawa eomma kemana?"
Sunwoo yang melihat ibunya yang bersikeras untuk tahu memutuskan untuk memberitahunya

"Menjauh dari orang jahat itu"
Tegas Sunwoo, Jennie menyipitkan matanya lalu menjitak kepala Sunwoo

"Dasar anak bodoh, aiiishh anak macam apa yang aku lahirkan ini?"

"Dengar eomma, suamimu seorang pengedar narkoba, dan aku mengetahuinya, dia berencana membunuhku, ah tidak, kami, kami berenam, aku, Hyunjin, Felix, Jeno, Jaemin, dan Eric, bisa eomma ikut aku saja sekarang? Jika tidak, dia akan kesini dan mengambil eomma"
Sunwoo menjelaskan dengan satu kali hentakan napas, namun Jennie? Wajahnya terlihat sangat tidak meyakinkan

"Apa kau sedang belajar akting untuk membuat cerita karangan atau semacamnya?"
Sunwoo memutar kedua bola matanya, ia kehabisan kata kata untuk menjelaskan lagi karna tadi sudah benar benar jelas, dan ia sudah menduga kalau Jennie ibunya yang masih benar benar mencintai Kai itu tidak akan mudah percaya

"Mianhe Eomma, tapi untuk sekarang aku akan menjadi anak pemaksa"
Sunwoo kemudia menunduk dan dengan kedua tangannya, ia  menggendong Jennie

"YA PABOYA!! TURUNKAN EOMMA!"

SIX Detektif || 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang