Astaga!
Sintiya rasanya ingin kabur saja.
Ia lalu meng-iya kan teman temannya dan pergi ke kantin.itulah kenapa Sintiya sangat suka dengan pelajaran Pak Bima. Karena yang sudah selesai mengerjakan tugas bisa langsung istirahat.
Sintiya kembali menyalakan Airpodsnya lalu melahap makanannya. Sedari tadi perutnya sudah minta makan.
"Ditya, liat tuh cewe makan sendirian.
Gua gebet ah, walaupun mukanya biasa aja tapi not bad lah." Ucap Romi pada Aditya sahabatnya.
"Apasih lo? kayak gak ada kerjaaan lain aja." Jawab Ditya.
"Ya elah lo gak seru banget. Kelamaan sendiri tuh gak baik Dit." kata Romi.
"Emang lo sendiri gak jomblo?" Timpal Ditya gak mau kalah.Sintiya sedari tadi merasa ada yang membicarakannya tersedak.
"Anjir dia denger Dit" Panik Romi lalu membeli sebotol Air mineral dan menyodorkannya ke Sintiya.
"Eh? Makasih kak" ucap Sintiya malu.
"Gue Romi Kelas XII C. Lo?"
"Aku Sintiya kak, dari kelas XI.A"
"Oh?masih kelas XI? kok gue jarang liat lo ya?"
"iya kak, Aku jarang ke kantin soalnya."Ditya yang menyaksikan itu dari jauh lalu bergumam "Apasih? cewek gitu aja lo gebet"
"Anjir Dit gue udah tau namanya. Jadi namanya itu-"
"Gue gak peduli" Potong Ditya cepat sebelum sahabatnya itu membahas cewek tidak penting itu.
"Gak seru lo Dit" Cerca Romi sambil melempar Chitatto yang dipegangnya ke Ditya.Setelah selesai makan Sintiya lalu memasang Airpods nya lagi.
"Woi Sin, Napa ninggalin gue sih? gue kan belum tau tempat tempat disekolah ini." Ucap Zara yang tiba tiba muncul entah dari mana.
"S-sorry, aku..eh, gue tadi lapar banget." Sintiya justru bingung, apa hubungannya dengan dia kalau Zara belum tidak tau tempat disekolah ini.
"Yaudah tungguin gue ya, gue mau pesan nasi goreng dulu" Zara lalu menuju ke salah satu penjual Di kantin.Dari jauh Ditya memperhatikan gerak gerik Sintiya yang sangat kaku berbicara dengan Zara.
"Lo liatin cewek yang barusan bicara sama Sintiya kan? gila cantik banget woi" Ucap Romi tiba tiba.
"Sintiya? sapa?" Ditya balik bertanya.
"Sintiya itu loh cewek yang tadi gue kasih air" Jawab Romi.
"Oh, gak penting juga sih."
Romi sontak menjitak kepala Ditya.
"Anjir apa sih lo?" Ucap Ditya tidak terima.
"Lo yang apa?!Ditya bego!"Kantin mulai ramai, Sintiya rasanya ingin cepat cepat ke kelas tapi Zara belum juga selesai makan.
"Zara gue ke wc ya" Ucap Sintiya bohong, dia sama sekali tidak ingin ke wc. Dia hanya ingin ke tempat sepi dan tidak sesak.
"Oh yaudah kita ketemu dikelas ya Sin" Zara menjawab.Sintiya berlalu dari kantin menuju belakang sekolah yang Sintiya sendiri tidak pernah kesana. Dia duduk bersandar di bawah pohon sambil memilih lagu yang akan dia dengar.
"Siapa yang bolehin lo duduk di situ?"
Ucap seorang laki laki yang bahkan sintiya sendiri tidak mengenalnya tapi yang ia tau pasti laki laki itu kakak kelasnya.
"Eh? I-ini kan tempat umum" jawab Sintiya tak mengerti.
"Tempat umum kata Lo? lo nggak tau gue siapa?" Ucap lelaki itu.
"Eng-gak tau kak" Sintiya menjawab seadanya sambil terbata bata.
hah?ini cewek sepolos itu? Batin Ditya.
mampus lo Sinty! umpat Sintiya dalam hati.
"Ah sudah lah. Pokoknya gue gak mau tau,lo harus tanggung jawab karna udah berani dudukin tempat gue!" Ucap Ditya emosi.Sintiya tak tau harus berbuat apa. Ia langsung kabur saat mendengar Kak Romi memanggil laki laki didepannya
"DITYA! DARI MANA AJA LO?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Scintillate
Ficção AdolescenteSintiya yang penyendiri sedikit demi sedikit akhirnya berubah. Dapatkah dia berhasil melakukan perintah dari kakaknya agar tidak kembali ke Sydney kota yang membuatnya trauma? Ini semua kehendak takdir.