seven [END]

105 14 3
                                    

Yuna berjalan menyusuri koridor yang masih sepih. Sesekali yuna masih kepikiran soal penjelasan kemarin yang putra ucap.

Yuna memasuki kelasnya dan langsung duduk di bangku nya dengan tenang.

Yuna mengenyumpal telinga nya dengan airphone yang memutarkan lagu favorit nya.

Airin memasuki kelas nya dan dia melihat yuna yang serius membaca buku di tangan nya terlintaslah ide jail airin.

Airin berjalan mengendap-endap ke arah yuna dengan berdoa semoga saja berhasil.

"Gue tau lo mau ngagetin gue."

Airin pun membalasnya dengan cengiran, kemudian duduk di sebelah yuna.

"Bisa nggak sih pura-pura nggak liat gitu."seru airin, airin mendengus ternyata yuna lebih memperhatikan buku nya.

"Ada anak baru lo uda tau belum."tanya airin, yuna membalas nya dengan gelengan.

"Kira-kira cewek apa cowok ya, semoga aja cowok terus ganteng sabi lah bisa gue gebet."

"Gue aiminin dah."ucap yuna.

***

"Yuk kantin yun."

"Lo duluan aja gue bentar lagi selesai nyatet nya."ujar yuna tanpa mengalihkan mata nya dari buku.

Airin mendengus, "itu pr njir, ngapa lo kerjain sekarang terlalu rajin lo."

"Uda sana kekantin, keburu bel ntar."seru yuna membuat airin langsung berlari keluar kelas menuju kantin.

Yuna meregangkan otot-otot nya kemudian membereskan peralatan tulis nya dan keluar dari kelas.

Yuna berjalan menyusuri koridor sesekali melihat sekeliling nya yang sudah ramai dengan anak-anak kelas lain yang sudah menongkrong di depan kelas masing-masing.

Yuna melihat sekeliling kantin yang ramai dia mencari keberadaan airin, yuna berjalan ke arah meja tengah di sana airin duduk.

"Sumpah lama banget lo, gue kira lo kagak jadi kekantin."seru airin menatap yuna kesal.

"Tau kok gue orang nya ngangenin."

"Dih kepedean sekali nona ayuna."

Yuna pun menanggapinya dengan tersenyum manis ke arah airin.

"Akhirnya keiisi juga perut gue."ujar airin sambil menyedot minuman nya.

"Yok cabut."

Yuna dan airin pun pergi meninggalkan kantin dan berjalan ke arah kelas.

Bugh

Yuna hampir saja terjatuh ke depan jika airin tidak menarik tangan nya.

"E-eh maaf mbak saya nggak sengaja."seru siswa tersebut dengan menunduk.

"Eh iya gapapa, lain kali kalo jalan jangan sambil dorong-dorongan ya."

"Tuh dengerin."seru airin dengan kesal.

Siswa tersebut mengangkat kepala nya dan tersenyum ke arah yuna dan airin, membuat yuna dan airin mematung di tempat.

"G-gevin."






















































END

Secret admirer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang