4. You

1.1K 135 6
                                        

Suara ponsel yang masuk ke telinganya membuat New terbangun dan langsung mengangkat tanpa melihat nama panggilan di layarnya.

"Halo?" ucap New dengan suara seraknya.

"New, ini uncle." terdengar suara seorang pria di ujung sana

New yang awalnya masih tiduran langsung duduk di kasurnya, "Ada apa uncle menelponku pagi-pagi gini?"

"Ini sudah jam 11 siang dan kau masih mengatakannya pagi-pagi?!" seru sang paman

New yang mendengarnya hanya terkekeh. "Sudahlah, aku menelponmu bukan untuk berbasa-basi tetapi aku mau kau menggantikan adikmu untuk menghadiri meeting penting," lanjut sang paman.

"Tidak mau!"

"New!" seru paman New sedangkan New hanya terdiam, "lakukan ini demi ibumu."

New tidak menjawab pamannya, dia masih terdiam sambil menatap lurus ke arah jendela.

"Aku akan mengirimkan alamatnya nanti, ingat meetingnya jam 1 siang jadi bersiap-siaplah," tegas sang paman dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

New paling malas menghadiri meeting atau acara-acara yang berhubungan dengan dunia bisnis karena menurutnya itu sangatlah membosankan kalau bukan karena pamannya dan demi ibunya, New tidak akan mau menghadiri pertemuan-pertemuan itu.

New bangkit dari kasurnya dan berjalan ke dapur untuk membuat makan siangnya, New sudah tinggal sendiri sejak umur 19 sehingga New terbilang mandiri. Setelah menghabisi makanannya dia langsung pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap, sekitar beberapa menit kemudian akhirnya New keluar dari kamarnya dengan menggunakan kemeja biru yang dua kancing atasnya dia biarkan terbuka. New mau meeting atau pamer dadanya sih.

"Mau kemana kau?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kemana kau?"

New terkejut saat mendapati Krist sudah ada di dalam apartmentnya, "Sejak kapan kau disini?"

"Sejak kau masuk ke dalam kamarmu, sekarang jawab pertanyaanku."

"Meeting," jawab New sambil melihat ponselnya. "Kau mau meeting tapi kancing bajumu kau buka?"

New hanya memutar matanya malas, "Emang kenapa sih?" Krist langsung membetulkan kancing kemeja New.

"Kau tetap harus menjaga wibawamu bodoh!"

"Buat apa aku jaga wibawaku? Itu bukan perusahaanku juga," ucap New dengan santainya.

"Tapi itukan perusahaan--" belum sempat menyelesaikan perkataannya, New menatap Krist dengan tatapan tajam.

New mengambil kunci mobilnya dan tas laptopnya, "Awas aja kalau nanti aku pulang rumahku seperti kapal pecah!"

.

.

.

New sudah berada di alamat yang dikirim oleh pamannya. Dengan berat hati, New masuk ke dalam gedung itu dan langsung menanyakan ruangan meeting pada resepsionis di lobby tersebut. New berjalan menelusuri lorong panjang dan akhirnya menemukan ruangan yang dia tuju, New mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam. Terdapat empat orang di dalam ruangan itu dan semua orang menatap New dengan tatapan bingung karena tidak pernah melihat New sebelumnya.

THE PAIN(TER) - TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang