15. Tsum tsum

1K 114 9
                                    

Sudah hampir seminggu Tay dan New selalu bertemu dan bersama membuat keduanya semakin dekat. New yang awalnya mencoba membuka diri kepada Tay sesuai dengan saran sahabatnya, sekarang mulai percaya kepada pria berkulit tan itu walaupun belum sepenuhnya. Proyek yang mereka lakukan juga sudah mulai dibangun sehingga membuat New tidak terlalu sibuk lagi untuk mengurus hal-hal membosankan itu tapi dirinya dan Tay masih sering bertemu.

Sekarang keduanya sedang menikmati waffle sandwich di toko Nans waktu itu. Keadaan toko kali ini lumayan sepi hanya ada mereka dan seorang pria paruh baya yang sedari tadi diam-diam memperhatikan mereka tapi lebih tepatnya dia memperhatikan New sedangkan Tay yang duduk langsung menghadap pria itu hanya melihatnya dengan tatapan bingung.

"Te, kau kenapa?"

Yap, Te. Nama panggil yang dibuat New semenjak kedekatan mereka dan menurut Tay saat New memanggilnya itu sangatlah menggemaskan.

"Em, ada seorang pria yang daritadi memperhatikanmu," jawab Tay sambil sesekali melirik ke arah pria tersebut. 

New menaikkan alisnya sambil melahap waffle miliknya, "Mungkin perasaanmu saja?"

Tidak, ini bukan perasaan Tay tapi jelas-jelas pria tersebut memperhatikan New. Cemburu? Tidak sama sekali melainkan Tay tidak suka pria tersebut memperhatikan New sedari tadi, bukankah itu menyeramkan?

"Teeeeeee." New merengek karena sedari tadi Tay sibuk melirik pria itu tanpa menyantap waffle miliknya, "berhenti melihatnya atau wafflemu akan ku makan?"

"Iya iya, aku berhenti melihatnya," ucap Tay memalingkan wajahnya dari pria tersebut lalu memakan wafflenya.

Gimana kalau dia ada maksud jahat ke New? Argh, apa yang harus aku lakukan kalau beneran.

"Tay Tawan Vihokratana!" 

Suara New yang memanggilnya membuat Tay tersadar dari lamunannya, wajah New yang sangat dekat dengan wajahnya membuat Tay terdiam sambil menatap New. 

"Berhenti memikirkan pria itu! Aku tidak akan kenapa-napa asalkan kau bersamaku." ucapan New sukses membuat Tay sedikit lega, "setelah ini kita ke rumah Singto ya? Krist ingin bertemu denganku."

Setelah menghabiskan waffle masing-masing, keduanya berpamitan dengan Nans dan langsung menuju ke rumah Singto. Sesampainya di perkarangan rumah Singto, New melihat mobil putih yang tak asing baginya, pantesan saja Krist memintanya untuk ke rumah dengan alasan ingin bertemunya. New langsung turun dari mobil lalu berjalan masuk ke dalam dan disusul oleh Tay dari belakang.

"Au, Tay, New?" 

Suara Singto menyambut keduanya saat melewati ruang tamu. "Siapa, Sing?"

"Jamie," sapa New sambil tersenyum saat Jamie muncul dari arah dapur. 

Melihat kehadiran New membuat Jamie berjalan menuju arah New lalu memeluknya, "Au, sudah lama aku gak bertemu denganmu!"

New membalas pelukkannya sambil terkekeh, Jamie melihat ke arah Tay sambil menaikkan alisnya karena dia belum pernah melihat New dekat dengan orang lain. "Your boyfie?"

"W-what?! No!" sangkal New tetapi mukanya mulai memerah sedangkan Tay merasa sedikit sedih mendengar jawabannya, "u-udah, aku mau temui Krist dulu!"

New langsung naik ke atas menuju kamar Fiat dimana Krist berada sedangkan Tay hanya tersenyum canggung kepada sepasang kekasih itu. Hubungan New dan Jamie lumayan dekat makanya Jamie bisa memeluk New dengan mudahnya sedangkan Tay dia hanya pernah ketemu Jamie beberapa kali makanya keduanya tidak terlalu dekat.

Sementara di kamar Fiat, New yang baru masuk sudah mendapati sambutan berupa teriakan Fiat. "Lama banget kau naiknya."

"Jamie mengajakku berbicara," ucap New lalu duduk di sebelah Krist sedangkan Fiat kembali fokus dengan mainan robotnya. Krist mengabaikan New dan hanya memanyunkan bibirnya sambil memegang mainan Fiat asal, New yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya lalu memukul punggung Krist dengan keras.

THE PAIN(TER) - TayNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang