"Gak mau!"
New tidak mengerti apa yang dipikirkan Krist. Semalam dia sengaja meninggalkan dirinya berduaan dengan Tay dan sekarang Krist meminta New untuk menjaga Fiat bersama dengan Tay.
"Ayolah New, aku dan Singto harus mendatangi rapat penting nanti malam dan tidak mungkin kami membawa Fiat ke sana," ucap Krist sedangkan New hanya memutar matanya malas.
"Titipkan sama mamanya sana."
"Kan bulan ini giliran Singto dan juga dia lagi di luar negeri," ucap Krist.
New menyandarkan dirinya di sofa lalu menatap Krist yang masih berdiri di hadapannya, "Lalu kenapa kau menitipkannya dari sekarang? Kenapa tidak nanti sore atau malam saja kau antar dia."
"Aku dan Sing harus menyiapkan berkas untuk nanti malam sedangkan kau dan Tay tidak ada kerjaan yang penting terutama kau."
"Gun juga lagi sibuk dengan pekerjaannya dan sisa kau seorang yang tidak sibuk," lanjut Krist sambil duduk disebelah New.
New hanya menghembuskan nafasnya pasrah, Krist yang mendengar itu langsung tersenyum puas.
"Tapi tidak gratis," ucap New.
Krist ngerti apa yang dimaksud oleh New, "Satu loyang cheesecake untukmu."
"Sure, senang berbisnis denganmu." New terkekeh lalu melanjutkan game yang sempat ia tunda.
Pintu ruangan tersebut terbuka kemudian muncul anak laki-laki berumur 3 tahun sambil berlari ke arah Krist.
"Fiat, jangan lari-lari," ucap Singto yang baru masuk ke dalam bersama dengan Tay.
"Popo!" seru Fiat yang berada di gendongan Krist, "adi Piat maam es klim."
Krist terkekeh sambil mencubit pipi Fiat gemes, "Popo sama uncle New gak dibeliin?"
"Ada! Es klim na sama papa," ucap Fiat sambil turun dari gendongan Krist lalu berlari ke arah Singto untuk mengambil kantong plastik yang berisi es krim.
"Uncle Wie!" seru Fiat saat New masih sibuk dengan gamenya. "Sebentar ya Fiat, uncle udah mau menang nih."
Fiat langsung memanyunkan bibirnya di hadapan New sedangkan Krist hanya terkekeh sambil memakan es krimnya. Melihat itu New langsung mematikan ponselnya lalu memangku Fiat, "Mana es krim uncle?"
"Nih!" ucap Fiat sambil menyodorkan es krim kepada New.
"Thankyou na." New mengambil es krimnya lalu membuka kemasannya, "Fiat tadi makan rasa apa?"
"Choco!" ucap Fiat dengan semangat sedangkan New hanya terkekeh.
"Jadi New mau?" tanya Singto yang sedang duduk di meja kerjanya sedangkan Tay dihadapan Singto sambil berkerja dengan laptopnya.
"Ditukar dengan cheesecake siapa yang menolak?" sindir Krist sedangkan Singto hanya terkekeh.
"Mau apa?" tanya Tay sambil mengerutkan dahinya. "Oh ya, aku lupa mengatakannya padamu."
"Kau dan New akan menjaga Fiat hingga nanti malam karena aku dan Krist ada meeting penting," jelas Singto sambil membereskan berkas-berkas di mejanya lalu memasukkannya ke dalam tas.
Tay hanya mengangguk padahal dalam hatinya dia sedang berteriak kesenangan. Gimana Tay tidak senang kalau dia akan menghabiskan seharian penuh bersama dengan New lagi, dia tidak peduli jika Singto dan Krist sengaja atau tidak tapi yang penting dia dapat bersama dengan New lagi.
"Kalau gitu aku dan Singto pergi dulu," ucap Krist sambil mengacak rambut Fiat, "papa dan popo pergi dulu ya, Fiat main sama uncle Tay dan uncle New dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN(TER) - TayNew
Fiksi PenggemarNew Thitipoom adalah seorang street painter yang hobi menyusahkan orang lain. Dibalik kegiatannya itu dia memiliki alasan sendiri yang membuatnya melakukan hal itu secara illegal hingga dia bertemu Tay Tawan yang notabene adalah seorang CEO. New yan...