Siang hari yang cukup terik membuat siapapun akan malas untuk beraktivitas. Contohnya adalah New, dia masih membaringkan tubuhnya di kasur padahal seharusnya dia sudah berangkat ke kantor.
Angin sejuk yang berasal dari alat pendingin ruangan itu membuatnya merasa ngantuk tapi untunglah ponselnya berdering sehingga mau tak mau dia harus mengangkatnya.
"New! Dimana kau?"
Siapa lagi kalau bukan Krist. Dia menelpon New karena dia tau kalau sahabatnya ini akan bermalas-malasan dengan cuaca seperti ini.
"Jalanan?" bohong New.
"Jangan kau kira aku tak tau kau masih di dalam kamar." New hanya memutar matanya malas kemudian bangkit dan mengambil tasnya, "apa kau tau kau hanya punya lima menit untuk tidak telat?"
"Ya ya ya, ini aku berangkat."
New langsung mematikan sambungannya secara sepihak dan langsung pergi menuju mobilnya. Walaupun jarak apartment New dengan kantor Tay yang lumayan jauh, tapi New dapat sampe ditujuannya dalam waktu kurang dari tiga menit. Banyak pasang mata yang melihatnya seakan mereka kedatangan artis terkenal sedangkan yang ditatap hanya berjalan lurus mengabaikan tatapan demi tatapan itu.
Tok tok tok
"Masuk."
Mendengar izin dari dalam, New membuka pintu dan mendapati Tay yang sedang sibuk dengan laptopnya. Tay yang melihat New masuk ke dalam membuatnya bingung karena seharusnya dia bertemu dengan Puimek bukan New.
"New? Kenapa kau ke sini?" tanya Tay dengan raut wajah kebingungan.
"Bukannya kau yang menyuruhku untuk menjadi wakil dalam kerjasama ini?" New balik bertanya, Tay yang semakin bingung lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. New yang memperhatikan pakaian yang digunakan Tay membuatnya berpikir sebenarnya yang dia temui itu CEO atau bukan karena Tay hanya menggunakan kaos putih polos dengan jaket coklat yang dia gantung di kursinya, lalu pandangan New tertuju pada kacamata yang Tay gunakan yang membuatnya keliatan--hot.
"New? New!"
Lagi-lagi dia melamun karena Tay. Entah kenapa akhir-akhir ini New sering melamun atau tanpa sadar dia terpesona dengan makhluk di depannya ini.
"Kau tak apa?" tanya Tay sedikit khawatir dan hanya dibalas gelengan oleh New. "Udah tau kenapa aku datang?"
Tay mengangguk, "Bukan aku yang memintamu untuk menjadi perwakilan tapi Singtolah yang menyuruhnya."
"Au, bagaimana bisa?"
"Singto yang mengurus segala hal tentang kerja sama jadi aku tidak tau kalau dia mengatakan seperti itu, yang ku tau aku akan bekerja sama dengan Nona Napasorn," jelas Tay. "Kau tidak berbohong kan?"
Tay menggelengkan kepalanya karena dia memang mengatakan yang sejujurnya. Dia tidak tau kalau Singto meminta New yang menjadi perwakilannya kali ini. Perasaan Tay? Tentu saja dia sangat senang karena dapat bertemu dengan New lagi dan mungkin akan sering bertemu dengannya untuk membahas pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAIN(TER) - TayNew
FanfictionNew Thitipoom adalah seorang street painter yang hobi menyusahkan orang lain. Dibalik kegiatannya itu dia memiliki alasan sendiri yang membuatnya melakukan hal itu secara illegal hingga dia bertemu Tay Tawan yang notabene adalah seorang CEO. New yan...