Pagi adalah waktu yang istimewa bagi manusia. Karena pada saat itu, segala aktivitas kita dimulai. Manusia menjalankan apa yang telah direncanakan, serta mewujudkan apa yang diharapkan.Waktu pagi haruslah kita isi dengan energi yang positif. Karena dari energi positif ini akan mendatangkan hal-hal yang positif pula.
(灬♥ω♥灬)☜☆☞
Hidup membuat cerita keindahannya sendiri. Ia memberi kita luka untuk belajar menahan. Ia memberi kita duka agar kita belajar tegar. Ia memberi kita cinta agar kita dapat belajar berkorban dan saling mengasihi.
Pagi ini alista menunggu angkutan umum untuk membawahnya menuntut ilmu. Alista teringat salah satu sabda rasulullah tentang keutamaan menuntut ilmu agama.
hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu , Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا ، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang berada jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan jalan menuju surga.”
(HR. Muslim).Akhirnya angkutan umum yang alista tunggu telah datang, alista pun masuk dan mendudukkan dirinya disalah satu kursi paling ujung. Disetiap perjalanan alisa tak pernah berhenti berkomat kamit dengan zikirnya. Tiba-tiba, anak kecil yang berhadapan dengannya menangis sambil meraju dengan ibunya.
"Maaf bu, anaknya kenapa yah"
"Anak saya ingin beli mainan tapi uang saya tidak cukup untuk membelikannya, jadi ginilah dia meraju" Alista tersenyum melihat ana kecil yang sedang menarik narik tangan ibunya.
"Ade mau coklat, kakak punya banyak coklat" anak kecil itu menatap alisa setelahnya menatap ibunya untuk meminta persetujuan.
Ibunya mengangguk, "Saya mau kak" anak kecil itu tersenyum menatap alista.
Alista mengeluarkan dari dalam tasnya lima batang coklat dan kertas origami miliknya.
"Ini untuk adik, jangan nangis lagi yah" alisa menyerahkan lima batang coklat kepada anak kecil tersebut.
"Makasih kak" anak kecil itu tersenyum melihat banyak coklat ditangannya.
Alista pun tersenyum. Setelahnya alista melipat kertas origami tersebut berbentuk burung bangau.
Anak kecil tersebut tampak serius memperhatikan alisa melipat kertas.
"Ini untuk kamu" alista menyerahkan hasil karyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Bersamamu
Teen FictionMungkin inilah takdirku menjadi seorang mahasiswa tingkat awal sekaligus seorang istri dari dosen yang tidak iya kenali selama menjadi mahasiswa, sekaligus menjadi seorang ibu dari satu anak. Apakah ini takdir baik untuk diriku atau takdir buruk...