Chapter [13]

209 15 4
                                    

Jadi setelah liat-liat keseluruhan apartemen, tante Viana pulang karna ada tamu temennya ke rumah, yaudah Yeonjun ngajak ke klinik kesehatan punya temennya.

Yaudah gue ikut-ikut aja daripada gue disuruh pulang jalan kaki.

Gue sedari tadi diem karna gue bete ga weekend kaya orang-orang lain yang ke mall, ke taman, piknik lah segala macem yang penting pada liburan, ga dirumah doang gitu.

Di mobil sekarang yang kedengaran cuma lagu karna penghuni di dalam mobil tiba-tiba menjadi mengheningkan cipta.

"Heh, jangan melamun."

"Ha? Siapa yang melamun."

"Kamu tuh melamun, mikirin apaansih?"

"Kimi tih milimin, mikirin ipiinsih. Bisa diem ga? gue lagi ga mau banyak omong." jawab gue ngikutin cara doi ngomong tadi. Ngeselin anj.

"Jangan galak napa jadi cewe."

"Nyenye."

"Nanti nunggu diluar atau ikut kedalem?" tanya dia.

"Kan situ tadi bilang kalo aku ikut masuk terus kenalan sama temen mu. Gimana sih." jawab gue kesel.

"Oiya lupa, maaf."

"Untung sabar." gumam gue

"Apa?"

"Engga kok apaansih. Udah fokus aja jalan."

"By the way, kapan Namjoon hyung nikah? katanya udah lamaran?"

"Gue ga tau, kayanya bentar lagi. Setelah.. emm kita."

"Maksudnya kita apa?"

"Bangnamjoonnikahsebelumkita." Jawab gue dengan cepat.

"Ha? kamu ngomong apasih? aku ga ngerti."

"Intinya bang Namjoon nikah 3 atau 4 mingguan lagi."

"Oh, terus kita kapan?"

"Tahun depan."

"Serius dih."

"Setelah bang Namjoon lah."

"Jadi sehari setelah pernikahan Namjoon hyung kita nikah ya sayang?"

Gue berdehem. Habis sudah kata-kata untuk berbicara dengan makhluk seperti Yeonjun

"Padahal pingin cepat."

"Bacot."

"Serah."

"Apaansih gaje."

"Udah deh."

"Apaan sih lu ih fokus aja nyetirnya."

"Yang penting kamunya harus diem."

Gue langsung diam, lagi-lagi gue ngalah. Ga lama sampe deh di klinik kesehatan temennya Yeonjun.

"Jadi ini klinik punya teman kamu?"

"Iya temen aku. Yuk masuk atau kamu disini aja? sebenernya aku bentar aja sih mau bahas sesuatu." Yeonjun senyum miring.

"Mendingan aku disini." sambil nyilangin kaki dan ngambil hp.

"Yakin disini? ga mau masuk?"

Gue ngangguk. "Aku juga lagi haus, kamu masuk aja. Aku nunggu sini." kata gue.

"Hmm yaudah kalo perlu apa-apa telfon ya?"

Chup

"Bye."

Doi keluar mobil. Gue masih melongo sambil ngeliat Yeonjun masuk ke dalem klinik itu.

"Anjir."

Ih ya tadi kan gue bilang haus, emang lagi haus sih jadi gue ngeliat sekitar.

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang