01. Frisilla Oktaviani

91 12 23
                                    

Seorang gadis berjalan di koridor dengan nafas yang memburu. Dia, Frisilla Oktaviani si gadis yang selalu membuat onar di SMA Bumantara.

"Frissila jangan kabur kamu!" teriak seorang guru laki-laki sambil mengejar Frisilla.

"Bapak ngapain ngejar-ngejar saya pak? Pak Kasep naksir saya ya," jawab Frisilla menolehkan kepalanya ke arah guru itu sambil tetap berlari.

"Sembarangan kamu ngomong! Cepet beresin hukuman kamu dulu!"

"Nanti aja Pak Kasep nya Silla yang cantik." Frisilla tertawa sambil terus menambah kecepatan larinya.

"Dah sayang ku," dadah Frissila sambil melakukan fly kiss pada pak Asep dan kembali berlari kencang.

"Awas kamu!" Pak Asep berhenti lalu mengatur nafasnya. "Itu anak terbuat dari apa sih! Nakalnya ga ketulungan!"

Frisilla terus melangkahkan kakinya menuju kelas 11 IPS 3. Dia tak memedulikan tatapan orang-orang yang menyibirnya.

"Pagi Silla," sapa sahabatnya yang sudah ada di kelas mereka.

Namanya Adinda Sri Puspita berwatak kebalikan dengan Frisilla yang bar bar dan sering membuat onar.

Frisilla tidak menjawab, ia hanya diam. Berusaha mengatur deru nafasnya.

Huh huh

"Abis maraton ya?" Adinda menatap Silla dengan tatapan aneh.

"Abis nyuci gue," ujar Frissila sambil duduk di bangkunya.

"Ya iyalah habis marathon, lagian gue dikejar kejar sama Pak Kasep."

"Gila lo Sil namanya Pak Asep. Parah lo ngeledekin guru mulu."

"Eh gue bukan ngeledekin tapi ngomong yang sebenernya tau, kan secara Pak Asep itu ganteng kan yaudah gue namain Pak Kasep," ujar Silla sambil mengambil makanan ringan dari dalam tasnya.

"Mao ga?" tawar Frisilla sambil menyodorkan Chiki piatos nya kepada Adinda.

"Mau dong!" Adinda mengambil beberapa keripik lalu memasukkan nya kedalam mulutnya.

"Eh emang kenapa lo dikejar kejar Pak Asep?"

"Naksir gue kali," ujar Frisilla sambil nyengir ga jelas.

"Pede lo hahaha."

"Eh gue ma—" ucapan Frissila harus terpotong karena suara bel

Kriing kriiing!

Baru saja Frissila berkata akan bolos lagi di acara Jum'at bersih. Pas sekali dengan bunyi bel yang berbunyi.

"Eh awas lo bolos mulu, ga bosen apa dapet hukuman terus?"

"Seru tauk, makanya sekali kali cobain Din, ketagihan iya lo hahah."

Adinda mengerucutkan bibirnya lalu berdiri membereskan bajunya yang sedikit berantakan.

"Engga ah, ngikutin lo mah kek setan."

Frissila bukannya malah dia malah tertawa sambil membereskan chikinya lalu dia bawa ke dalam kantung roknya.

"Yuk!" Ajak Frissila yang membuat Adinda ragu untuk mengikutinya keluar.

"Sil lo beneran ikut JumSih kan?" tanya Adinda

"Hmm, udah diem aja."

Kok firasat gue ga enak ya, batin Adinda.

"Sil lo mau ajak gue kemana? Perasaan ke lapangan jalan nya kesana woi!" Adinda mulai curiga kepada Frissila.

When You TalkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang