9

1.4K 219 26
                                    

"Chhimm?!! "

"Hueeeee.. Hikss"
Jimin menoleh dengan muka semerah tomat dan sepasang mata yang sembab.

"Waeyo? "

Taehyung berjalan mendekat kearah sofa dan menangkup wajah mungil itu. Seokjin yang duduk di sofapun juga terlihat sembab.

"Wae chimm.. "

Jimin memeluk taehyung erat kemudian menunjuk televisi.

"Itu.. Orang dalam kotaknya kasihannn"

"Sshh.. Tidak papa itu hanya film.. Tidak benar-benar terjadi.. "

Jimin melepaskan pelukannya dan menatap bingung kearah taehyung.

"Tidak sungguhan? "

"Iya tidak sungguhan.. Itu hanya akting.. Hanya pura-pura.. Kajja.. "

Taehyung pun menggenggam tangan si manis dan membawanya masuk ke dalam kamar. Namja tampan itu menghapus jejak air mata di pipi jimin dengan lembut.

Dengan jahil taehyung pun menjepit hidung jimin yang kemerahan.

"Aaaaa tataa.. "
Rengek jimin seraya mencengkram kedua tangan taehyung.

"Haha mian.. "

"Itu apa? "

"Ikan.. "

"Buat jadi sushi? "

"Tentu saja bukan.. "

Taehyung menyingkirkan jimin yang duduk dilangkuannya kemudian berdiri. Namja tampan itu terlihat tengah mencari-cari sesuatu di dalam lemari dan menemukan akuarium bundar.

Jimin hanya bengong melihat taehyung yang sibuk bolak balik kesana kemari.

Beberapa menit kemudian...

"Tadaa.. Cantikkann"

"Woahh"

Jimin terkekeh melihat akuarium yang sudah dihias cantik dan ada dua ekor ikan koi didalamnya.

"Yang satu punya chim.. Yang satu tata.. "

Jimin pun memeluk akuarium itu dengan senang.

"Yeeee.. "

*****

Malam hari, taehyung tengah fokus mengerjakan PR sedang jimin fokus memberi makan ikan.

"Heii sudah jangan diberi makan terus.. Nanti ikannya mati.. "

"Eoh? "

Namja manis itupun segera berdiri dengan wajah cemas.

"Lebih baik sini"
Taehyung menepuk paha dengan cengiran konyolnya.

Jimin pun nurut dan duduk dipangkuan taehyung membelakangi si tampan.

Satu tangan taehyung gunakan untuk mengerjakan PR dan satu tangannya lagi  untuk memeluk perut jimin. Namja tampan itu juga meletakkan dagunya pada bahu si manis. 

"Tataa.. "

"Hm? "

"Chim tadi lihat di film.. Dua orang menempelkan bibir mereka.. "

"Ohh berciuman.. "

Jimin pun menoleh.

"Kenapa mereka berciuman? "

"Karena saling sayang.. "

Taehyung pun membalas tatapan jimin dan membelai pipinya.

"Kamu sayang sama tata? "

Jimin mengangguk.

"Kalau begitu tutup matamu.. "

Si manis menurut dan menutup matanya sesuai perkataan taehyung. Namja tampan itu kembali menangkup wajah jimin dan membelai pipi gembilnya dengan ibu jari.

Jantung taehyung berdebar saat melihat bibir tebal jimin yang berwarna pink cerah. Terlihat begitu manis dan kenyal.

Namja tampan itu pun mendekatkan wajahnya dan perlahan ikut memejamkan mata. Jimin mencengkram kerah taehyung saat labium keduanya bertemu membuat jantungnya berlaju tak normal.

Perlahan taehyung mulai melumat dan menghisap bibir bawah jimin dengan pelan dan lembut dalam durasi yang cukup lama hingga bibir itu jadi sedikit bengkak.

Sensasi baru saat mencium jimin, membuat jantung taehyung melaju dengan kencang dan mampu merasakan euforia nya.

"Tata.. "

"Hmm? "

"Chim harus pulang ke hutan besok.. "

Taehyung yang semula merasa melayang diawan-awan dalam sekejap ditabrak pesawat.

"Wae? "

Jimin hanya menunduk diam.

"Wae chimmm"

Perlahan wajah mungil itu terangkat dan menatap mata taehyung yang berkaca-kaca.

"Chim harus kembali pada tuan chim.. Kalau tidak nanti tata sama jinjin dalam bahaya.. "

Taehyung menggeleng kemudian memeluk jimin erat-erat. Dia tidak mau kehilangan makhluk manis ini.

"Chim.. "

"Maaf... "

Jimin pun tersenyum getir seraya air matanya yang menggenang. Taehyung tengah menangis dipelukannya sekarang. Malam semakin larut dan ini adalah malam purnama terakhir yang artinya jimin harus segera kembali besok.

"Tata jangann nangis.. Chim janji pasti kembali.. "

Taehyung menggeleng serta mengeratkan lingkar tangannya membuat hati jimin semakin sedih.

"Tidak boleh pergi!! "

"Tata... "

"Tidakk.. "

Namja tampan itu mencengkram bahu jimin dan menatap nanar kearahnya

"Kalau besok chim tetap pergi.. Tata akan benci sama chim selamanya!!"

"Hiks hiks.. "

Jimin pun terisak dan berkali-kali mengusap matanya, dia tidak mau dibenci taehyung tapi dia juga tidak mungkin terus tinggal.

"Tataaa jangan begituu"

"Makannya besok jangan pergii!! "

Jimin menggeleng.

"Tidak bisa tataa.. hiks... "

Taehyung yang kesal dan sakit hati pun membawa bantal dan pergi tidur di sofa. Sebelum keluar dia juga membanting pintu membuat jimin terpekik dan semakin menangis.

Tak tak tak

Terdengar ketukan dari jendela. Jimin menoleh kearah sana. Terlihatlah parkit kecil yang sama.

Makhluk manis itupun menghapus air matanya dan berjalan kearah jendela

"Iya.. Aku tau.. Besok aku akan pulang.. Terimakasih sudah mengingatkan parkit.. "

Burung itupun terbang pergi kembali ke hutan. Sedang jimin melosot dilantai dan kembali menangis. Selama ini dia tidak sebodoh dan selugu yang taehyung kenal. Dia tau semuanya dan bahkan jauh lebih cerdas dari taehyung.

Hanya saja dia sengaja menjadi chim yang taehyung kenal agar bisa manja dan dekat dengan namja itu. Jimin menyukai taehyung sejak pertamakali namja tampan itu menolongnya.

Meskipun taehyung itu penakut, lemah, payah, bodoh, dan ceroboh. Ketulusan hatinya membuat jimin bergetar. Tidak pernah dia bertemu dengan manusia setulus dan sebaik taehyung apalagi setelah namja tampan itu mengetahui kekuatan supernya.

Taehyung tidak pernah minta yang aneh-aneh dan masih menyayanginya sebagai chimchim. Makhluk manis yang polos dan menggemaskan.

Jimin tidak menyesal berpura-pura bodoh dan lugu dihadapan taehyung selama ini. Yang dia sesali adalah semuanya harus berakhir besok.

"Tae... Maaf... "

My Boyfriend is A Gumiho  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang