8

1.3K 207 17
                                    

"Sudahlah kalau tidak mau dipeluk, tata tidak jadi sayang sama chim.. "

"Aaaa jangann.. "

Jimin langsung menduselkan wajahnya pada dada taehyung membuat empunya tertawa puas.

Keduanya pun mulai menyambut dunia mimpi masing-masing. Seokjin yang baru bangun dari pingsannya pun segera menenggak air putih banyak-banyak.

"Aishh kepalaku pening.. "

Perlahan ia mengintip ke dalam amar taehyung dan melotot melihat adiknya tidur berpelukan dengan si manis.

"Haiss.. Makhluk itu sungguhan nyata.. "

****

"Tidak mau ikut? "

Jimin hanya menggeleng seraya melahap sandwich. Taehyung pun mengangguk pelan dan mengusap rambut jimin.

"Gidaryeo.. "

Jimin langsung tersenyum lebar dan mengangguk dengan semangat. Namja manis itu menantikan hal menyenangkan apa yang akan taehyung lakukan padanya nanti.

Si tampan paham dan tersenyum tipis. Ia pun pamit dengan seokjin dibawah kemudian berangkat sekolah.

****

"Taehyung!! "

Taehyung berhenti kemudian menoleh, terlihat Namjoon and the gang datang menghampirinya.

"Ini.. "
Namja jangkung itu mengulurkan kotak makanan.

"Maaf.. "

Taehyung tersenyum dan menerima kotak makan itu.

"Nde.. "

Anak buah Namjoon yang tadinya yakin si bos akan memberi pelajaran pada si culun pun dibuat menganga.

"Kenapa bos? "

"Adik ipar.. "

*****

Di dalam kelas ternyata ada anak baru yang tidak lain adalah irene. Taehyung yang sudah tau sifat asli si yeoja berparas cantik itupun hanya cuek dan duduk di bangkunya.

"Kenapa kemarin meninggalkanku? "

"Tidak papa.. "
Jawab taehyung singkat

Irene yang sakit hatipun bangkit berdiri dan duduk di kursi lain. Dengan teman-teman barunya, gadis itu mulai menyebar berita tidak benar tentang taehyung secara diam-diam.

"Taehyung itu sangat mesum.. Dia bahkan berani memaksaku untuk melakukan hal yang tidak-tidak kemarin.. Beruntung aku berhasil kabur.. "

"Astaga apa benar begitu.. Padahal wajahnya kalem.. "

"Iya.. Masa dia sungguh begitu sih.. "

"Iyaa benar aku tidak mungkin bohong"

Satu gerombolan yeoja itupun heboh dan langsung menatap sinis kearah taehyung.

*****

Ceklek

Jimin langsung bersimpuh diatas kasur saat mendengar pintu kamar taehyung dibuka

"H-hai.. "
Ujar Seokjin

"Haiii.. "

Makhluk manis itu pun berdiri dan berjalan kearah Seokjin. Yang dihampiri hanya bisa terdiam dengan jantung berdebar.

"A-apa kamu menggigit? "

Jimin menggeleng.

"Tidak kalo sama orang baik"

"Ahh begitu.. "

Perlahan tangan Seokjin terulur untuk membelai surai jimin dengan ragu-ragu. Sedang si manis hanya menatapnya dengan polos.

"Apa kamu lapar? "

"Huum.. "

"Kajja"

Jimin mengikuti seokjin turun ke dapur. Namja berbahu lebar itupun mulai mencuci sayur dan ikan, aksinya itu kembali diikuti oleh si manis.

Yang lebih jangkung mengajaknya belajar memasak. Supaya mencairkan suasana dan semakin akrab.

"Kamu suka makan apa? "

"Permen.. "

Soekjin terkekeh.

"Kalau makanan yang membuat kenyang sukanya apa? "

"Apa saja yang dimasak jinjin, chim pasti suka.. "

"Begitu yaa.. "

Jimin mengangguk seraya memotong wortel.

"Kita membuat kimbab hari ini"

*****

Taehyung merasa aneh kenapa seluruh perempuan disekolah nya menatap dirinya dengan sinis. Bahkan dikantin tidak ada yang mau duduk satu meja dengannya. Kenapa ini.

Sett

"Hei adik ipar.. Makannya yang cepat sebentar lagi bel"

"Nde sunbae.. "

"Panggil Hyung saja"

Taehyung mengangguk seraya menyuap makanan nya lebih cepat.

"Sebentar lagi Hyung mu ulang tahun.. Aku ingin memberikan dia hadiah, tapi aku bingung.. Aku tidak pernah melakukan hal-hal yang begitu sebelum nya.. "

"Belikan Seokjin Hyung alat memasak saja.. Pasti dia sangat suka.. "

Namjoon menyeruput jus jeruk dan mengangguk.

"Begitukah.. Oke.."

Namjoon dan gang nya pun pergi meninggalkan taehyung, kursi depannya kosong namun tak lama diisi oleh sosok irene.

"Hei.. Kau tau.. Satu sekolah tidak menyukaimu.. "

"Lalu? "

"Cihh.. Jika kau minta maaf padaku dan mau menebus kesalahan mu.. Aku bisa membereskan semua ini"

Taehyung hanya diam dan buru-buru menghabiskan bekalnya. Sungguh berlama-lama dengan gadis iblis ini membuat hatinya panas.

"Aku tidak salah apapun.. Permisi"

Selepas kepergian taehyung, yeoja itu menggebrak meja dengan kesal.

"Dasar sok jual mahal!! "

******

Ulangan pun sudah di mulai sejak satu setengah jam tadi. Siapa yang sudah selesai boleh langsung pulang.

Taehyung meremat kepalanya yang banjir keringat melihat bangku mulai kosong satu persatu. Kenapa otaknya tidak bisa diajak kompromi soal materi pelajaran.

Kini kelas menyisakan namja tampan itu seorang diri didalam. Guru yang menjaga bahkan sudah mengantuk dan menguap berkali-kali.

"Hei.. Kim taehyung.. Sudah apa belum?"

"Se-sedikit lagi ssaem.. "

"Hmm"

'Sedikit apa nya masih 20 nomor lagii.. Huaaa.. Sudahlah aku arang saja'

"Sudah ssaem.. "

"Hmm iya iya.. "

****

Di perjalanan pulang, taehyung melihat penjual ikan koi dipinggir jalan. Merasa tertarik, namja tampan itu pun membeli sepasang.

Ceklek

"Huaaaaawaa"

Taehyung melotot mendengar tangis jimin yang sangat kencang. Namja tampan itu segera melepas sepatunya tergesa dan berlari ke sumber suara.

******

Aku mau rehat seminggu dulu ya temen"  Karena real life lgi padet.

Biar ga ketinggalan kalau semisal aku mendadak update bisa ditambah ke list bacaan atau ga follow aku..
Thx u..
Paipaii🌻😭

My Boyfriend is A Gumiho  ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang