[Selesai Arc 1-3] Cannon Fodder Cheat System [BL]

Arc 2.4 - Unstable Chinese Republic

Judul Novel :

Cannon Fodder Cheat System

炮灰作弊系统[快穿]

Penulis : 橘子舟

English Translator :

auroranovels [ auroranovels.wordpress.com ]

-

Begitu Jing Yang naik ke atas panggung, orang-orang di bawahnya langsung tertarik oleh penampilannya, dan ketika dia baru saja menyanyikan beberapa baris, sudah ada beberapa orang yang menatapnya dengan mata tergila-gila.

Ketika dia bernyanyi ke tengah, tiba-tiba beberapa orang mulai melemparkan perak ke atas panggung. Dalam sekejap, para penonton tampak seperti kesurupan, melempar emas, perak, dan perhiasan ke panggung satu demi satu.

"Hebat!"

Jing Yang selesai melakukan aksi pertama opera, suara sorakan dan tepuk tangan terdengar, hampir menjungkirbalikkan atap.

Beberapa orang mengambil perak pada tubuh mereka dan cincin di jari-jari mereka, dan melemparkan mereka semua ke atas panggung, dan kemudian menemukan bahwa mereka tidak membawa cukup perak hari ini. Kemudian mereka berbalik untuk melihat rekan di sebelah mereka: "Apakah kamu masih punya sesuatu yang bisa kita lempar ke sana? Pinjami aku sedikit. "

Orang itu mengaduk-aduk dan kemudian berkata, "Tidak ada lagi ah, aku juga melemparkan semua milikku ke sana, jika kita tahu sebelumnya, kita seharusnya membawa lebih banyak lagi."

"Siapa itu di panggung ah? Kapan penyanyi opera yang begitu luar biasa datang ke Li cheng kita? "

"Tidak tahu, tapi mereka benar-benar tidak bernyanyi sedikit lebih buruk daripada bos Cheng."

"Apa maksudmu mereka tidak bernyanyi lebih buruk ah, jelas mereka lebih baik daripada dia dengan yang tahu berapa kali ah."

"Benar benar benar, jangan bicara lagiah, setelah kita selesai mendengarkan, kita bisa berdiskusi. Tunggu sampai dia selesai bernyanyi dan kita bisa melanjutkan diskusi. "

Ketika Jing Yang baru saja selesai melakukan aksi ketiga opera, dia tiba-tiba bertemu sepasang mata di lantai dua. Jantungnya tiba-tiba bergetar, perasaan yang diberikan sepasang mata ini kepadanya, terasa sangat mirip dengan mata Zhao Bocheng. Dia dengan kuat menekan emosi di dalam hatinya, dan vokal serta gerakannya tidak menunjukkan sedikit pun perubahan. Penonton yang sudah mabuk oleh [2]nyanyiannya tidak menemukan gelombang besar di hatinya.

[2] - 如痴如醉, idiom, secara harfiah berarti seolah mabuk dan terpana

Ketika Jing Yang mengambil keuntungan dari gerakan untuk melihat ke lantai dua lagi, dia tidak bertemu dengan sepasang mata itu lagi, tetapi dia sangat yakin, itu bukan ilusi.

Setelah selesai bernyanyi, Jing Yang mundur ke belakang panggung dan dengan cepat kembali ke kamarnya untuk melepas kostum dan rias wajahnya. Dia dengan hati-hati mengingat sepasang mata tadi, selain Zhao Bocheng, tidak akan ada orang lain yang bisa memberinya perasaan semacam ini. Mungkinkah, dia benar-benar mengikuti apa yang telah dia janjikan, dan menemaninya untuk datang ke dunia ini, dan datang untuk menemukannya?

Di dunia sebelumnya ketika hidupnya akan berakhir, Zhao Bocheng mengatakan, ke mana pun dia pergi, jiwanya akan selalu pergi mencarinya. Dia awalnya tidak memegang terlalu banyak harapan dalam janji ini, karena dia sudah yakin bahwa Zhao Bocheng bukan jiwa dari dunia yang berbeda, dia tidak memiliki ingatan lain. Alam semesta memiliki jutaan ruang-waktu, dunia yang tak terhitung jumlahnya, jika dia bukan jiwa asing yang bisa menyimpan ingatannya, bagaimana dia bisa mengejarnya.