Aku suka.

19 0 0
                                    

Pertemuan singkat waktu itu, berefek besar bagi hatiku sampai kini. Bagaimana tatapmu, wajah datarmu, juga senyum yang tak sengaja di tangkap oleh netraku, aku menyukainya.
Aku pikir, setelah kita di pertemukan, dan aku tau tentang dirimu, kita bisa bersama. Namun nyatanya, aku terlalu melambungkan harap yang tak mungkin kau wujudkan.
Aku bingung harus bagaimana. Setiap kali kamu membuat story whatsapp atau instastory anggap saja aku adalah penonton terdepan, paling utama.
Entah, hatiku terbuat dari apa. Sampai-sampai lancang mengharapkan orang sepertimu. Menghayal jika dirimu bisa kembali di pertemukan denganku, namun dengan status yang berbeda.

Ah, iya. Aku ingat sesuatu. Dimana waktu itu, kau ada di depan kelasku. Tatapanmu sungguh membuatku terlena. Jujur, kamu tampan. Ketika terkejut dan spontan menatapku yang keluar dari kelas, aku ingin membalas tatapan terkejut itu. Namun, aku tidak bisa apa-apa, selain pergi dan seolah tidak peduli.

Hingga kini, kita tak lagi di pertemukan. Aku hanya bisa mengingat setiap pertemuan yang pernah terjadi. Senyuman mu waktu itu, selalu berhasil membuatku luluh lantah.

Kesekian kalinya, aku di hadapkan pada posisi sulit yang aku buat sendiri. Mencintai tanpa berbalas di cintai.

Bagaimana dengan kalian?
Cerita, ya.
Aku butuh teman untuk sekedar menghilangkan resah yang tak tau arah.

QuotesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang