❝Dandelion menempati janjinya, ia tumbuh menjadi gadis yang kuat. Sunflo adalah Dandelion, aku yakin itu.❞
"Kau tahu, No? Aku suka saat Bongsik duduk di dekat pot bunga matahariku. Aku pikir, ia hanya sekedar menyukai pot rindang tersebut. Tapi, pada suatu hari, saat angin sore bertiup kencang, Bongsik memanggilku untuk menyelamatkan akar bunga matahari agar tidak tercabut oleh angin. Sejak saat itu, aku jadi berpikir kalau Bongsik adalah penjaga bunga matahari dan penjaga diriku ini." Sunflo memandang ke depan, menikmati hembusan angin yang membelai lembut.
"Bongsik juga penjaga Dandelion. Untuk beberapa hari sekali, ia akan meletakan bunga dandelion di samping pot kecil jendela kamar Dandelion. Dandelion tampak senang saat Bongsik datang. Apakah aku dan Bongsik sama? Kucing itu mencabut bunga untuk Dandelion, sementara aku mencabut nyawanya untuk Dandelion." Nono sibuk berpikir.
Setibanya di rumah, Sunflo segera menuangkan makanan kucing yang sudah ia beli ke mangkuk khusus kucing. Walau tadinya Nono takut untuk merasakan makanan tersebut, sekarang Nono sangat lahap memakannya. Sunflo bertepuk tangan senang.
Sunflo pergi meninggalkan Nono dengan makanannya. Ia meletakan tas dan memakai topi bertani. Sunflo hendak menyirami tanaman di teras rumah. Melihat Sunflo pergi, Nono segera menghabiskan makanannya.
Brrrsss..
Sunflo mengarahkan air yang keluar dari selangnya pada tanaman-tanaman di teras rumah. Sunflo juga menyapa peberapa pejalan kaki yang melewati rumahnya.
Setelah menyirami beberapa tanaman, Sunflo menurunkan debit air selangnya. Bunga matahari kesayangannya harus disiram perlahan dengan intensitas air yang tidak terlalu banyak.
"Nono, jangan jadikan cacing sebagai mainanmu! Hewan itu berguna bagi kesuburan tanaman." Sunflo mengingatkan Nono yang sedang memainkan seekor cacing di samping pot bunga matahari.
"Ah, iya. Kenapa aku bertingkah seperti kucing sungguhan? Aku kan seorang manusia." Nono menggigit cacing yang dimainkannya untuk diberikan pada Sunflo.
"Nah, begitu. Cacing ini bisa menggemburkan tanah, sehingga bunga matahari bisa tumbuh dengan baik." Sunflo menerima cacing yang digigit Nono, lalu meletakannya di atas pot.
"Lihat, Nono, ada bunga dandelion yang mekar di samping pot bunga matahari!" seru Sunflo sambil menunjuk tiga tangkai bunga dandelion. Tentu saja Nono langsung tertarik, karena ini menyangkut pasangan tercintanya ratusan tahun yang lalu.
Nono duduk di samping Sunflo, bersiap mendengarkan cerita Sunflo.
Namun, ingatannya ketika pertama kali bertemu Dandelion muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE CAT'S MURDERER ✔
FanfictionMendekatlah, akan kuceritakan sebuah dongeng tentang seorang penyihir dan sepasang suami istri di abad keempat belas. Lebih tepatnya, dongeng ini bercerita tentang seorang pemuda desa yang rela melakukan apa saja untuk menyelamatkan istrinya yang se...