Kalian pernah ngerasain suka ke seseorang?
Gua yakin pasti kalian semua pernah. Entah itu karena fisiknya atau sikapnya, pasti kalian pernah suka ke seseorang.
Begitupun gua sendiri. Gua pernah suka ke seorang cewek yang belum pernah gua temuin. Terdengar konyol memang, tapi begitulah apa adanya.
Gua suka dan benar-benar suka banget sama dia. Namanya Ina. Perempuan yang membuat gua nyaman hanya dengan sms-an dan chatting via Facebook ketika itu. Hubungan gua sama Ina bisa dibilang tidak pacaran tapi seperti pacaran. Gimana ya nyebutnya aaaaaaa gitu lah.
Sebenernya gua sama Ina cuma couple di sebuah game. Tapi gua yakin sekali kalau gua sesayang itu sama Ina lebih dari sekedar couple game, begitu pun Ina saat itu. Satu tahun dua bulan, umur hubungan gua sama Ina. Sampai akhirnya mau engga mau kita harus memilih alur hidup masing-masing.
Gara-gara Ina sekarang setiap kali gua mau deketin cewek, pasti gua akan mencari yang mirip Ina. Entah dari sikapnya ataupun wajahnya. Jika ada yang mirip pasti gua akan tertarik sama cewek itu.
Tapi gua males ceritain kisah gua. Jadi skip saja.
Disini gua akan menceritakan kisah percintaan teman dekat gua, Dirja. Si playboy bangsat yang selalu di puja-puja adek kelas di jaman SMA dulu, yang padahal dia cowok paling menyedihkan yang pernah gua kenal. HAHAHAHA.
Kenapa gua sebut dia cowok menyedihkan? Ya, karena dia menyedihkan! HAHAHA! Dia suka sama cewek tapi engga pernah bisa ketemu sama cewek itu HAHAHA PAYAH!
Jadi si begok Dirja ini tinggal di sebuah kompleks perumahan gitu engga terlalu besar hanya ada beberapa blok di kompleks itu. Dia dari kecil sudah tinggal di kompleks, sebut saja nama kompleksnya kompleks mawar.
Di kompleks mawar ini engga banyak anak-anak yang seumuran Dirja. Jadi Dirja engga punya banyak temen di kompleksnya. Tapi dia tahu kalau ada satu anak yang seumuran dia. Rumahnya engga terlalu jauh dari rumah Dirja, hanya saja anak itu jarang keluar rumah. Menurut ceritanya Dirja sih, anak itu cuma keluar rumah sesekali saja. Tebakan gua sih paling dia keluar rumah pas di suruh beli garem sama emaknya HAHAHA.
Lanjut. Sampai suatu waktu Dirja yang masih kelas 3 SD mainan sendirian di depan rumah. Ck ck ck kasihan alone boy.
Ketika dia lagi asik mainan pasir di depan rumah, tiba-tiba ada cewek itu, cewek yang juga seumuran dengan Dirja, menghampiri dari kejauhan.
Dirja terus perhatian cewek itu yang mendekat, selangkah demi selangkah. Ketika bener-bener dekat. Dirja cuma bisa diam melongo. Gua sih percaya engga percaya ya, kata si Dirja itu cewek cantik banget. Kulitnya putih, bibirnya tipis pink merah gitu, hidungnya kecil mancung dan rambut panjang sepunggung.
Karena cewek itu jarang keliatan keluar rumah, Dirja tidak tahu namanya.
"Hei, lagi apa?" Tanya cewek itu. Dirja masih terdiam memandangi cewek itu.
"Haloo," Cewek itu melambaikan tangan mencoba menyadarkan Dirja yang diam saja sejak tadi.
"He-hei!" Jawab Dirja agak terbata-bata karena kaget.
"Kamu lagi ngapain?" Tanya lagi cewek itu.
"Lagi mainan gali pasir." Dirja menjawab sambil menggaruk kepalanya.
"Eh, itu tangan kamu kotor kok dibuat garuk kepala"
"Hah hah.." Dirja kebingungan sendiri.
Lalu tiba-tiba saja cewek itu memegang tangan dan membersihkan tangan Dirja dan rambut Dirja yang sempat terkena pasir.
"Kata Ibuku kalau tangan kotor engga boleh pegang kepala" ucap cewek itu sambil membersihkan rambut Dirja.
Dirja hanya diam mengangguk-angguk kecil.
Engga tahu ada angin atau apa, tiba-tiba keberanian Dirja muncul. Ia mengusap-usap tangannya ke baju lalu menyodorkan tangannya yang sudah bersih ke cewek yang saat berdiri disebelahnya.
"Ananda Dirja."
Cewek itu pun meraih tangan Dirja, dan berucap. "Nabella Putri."
Sikat cerita, akhirnya mereka main bareng disana sampai sore dan Bella dijemput orang tuanya.
Sejak hari itu, Dirja setiap hari pasti akan bermain di dekat tumpukan pasir di depan rumahnya. Dari siang sampai sore hari bareng dengan Bella. Seolah punya dunia sendiri, mereka akan bermain berdua sampai salah satu dari mereka di panggil pulang.
Sampai akhirnya kelas 5 SD. Seketika pulang sekolah Dirja yang bersemangat karena habis memenangkan lomba di sekolah berniat pamer kepada Bella. Dan Dirja pun menunggu Bella di gundukan pasir depan rumah dengan senyum bangganya.
Tetapi sampai sore hari, Bella tidak kunjung muncul.
Hari berikutnya sepulang sekolah Dirja menunggu ditempat yang sama. Lagi-lagi Bella tidak terlihat.
Hari berikutnya, sama saja.
Hari berikutnya..
Hari berikutnya..
Lagi..
Lagi..
Dan lagi...
Semua sama. Bella tidak kunjung muncul.
Dirja coba mendatangi rumah Bella, dan hanya terlihat rumah yang sepi. Karena pagarnya yang tinggi, Dirja tidak bisa melihat dalamnya. Sepulang ke rumah Dirja menanyakan kepada orang tuanya tentang keluarga Bella. Dan ternyata, Sudah seminggu lalu keluarga Bella pindah dari kompleks Mawar.
Mendengar jawabnya Ibunya, Dirja masuk ke dalam kamar. Terdiam merenung. Dia kehilangan. Untuk pertama kalinya merasa kehilangan. Melebihi rasa kehilangan mainan kesayangan atau sepeda favoritnya yang di curi oleh pencuri di warnet. Dia benar-benar merasakan perasaan hampa.
Sejak itu sampai sekarang, Dirja masih mencari keberadaan Bella. Dia sudah coba mencari-cari di semua sosmed ataupun kenalan teman-temannya tapi tidak pernah bertemu kembali dengan Bella.
Tapi Dirja merasa kalau Bella masih ada di kota ini, kota yang sama dengannya. Katanya juga dia pernah ketemu sama cewek yang mirip Bella, tapi pas dia kejar cewek itu pun hilang.
Sesadboy itu memang Dirja. Padahal menurut gua kalau pun Dirja ketemu Bella lagi, belum tentu Bella masih kenal sama dia kan.
Toh seiringnya waktu berlajan muka kita mulai berubah, cerita kita juga berubah, memori lama kita terhapus. Tergantikan dengan memori baru, cerita baru, dan kebahagiaan serta kesedihan baru.
Walaupun menurut Dirja, Bella itu penting. Apakah menurut Bella, Dirja juga sama pentingnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bocah Tengik
Short Story"Kevin brengsek!!!" Setiap orang yang kenal Kevin pasti akan ngomong hal yang sama! karena orang yang namanya Kevin itu emang kelakuannya brengsek!