Kenapa Bully Aku

546 56 24
                                    

All figures are JK.Rowling. Plagiarism stay away or I'll curse you later.
One year after the hogwarts war.
Sorry for the typo and mistakes in the story
Enjoy the story
~Grangerrynaa

  " apa apaan ini Mione? I saw you were ... with Malfoy" goda Ginny seraya mengantupkan kedua tangannya seolah berciuman. Kedua pasangan baru itu hanya pura-pura tak lihat dengan pipi tercoret lipstick merah muda. Dengan keheningan itu sudah menjelaskan semuanya. Pasangan itu terkekeh melihat salah seorang sahabatnya tertangkap basah.

  " lantas mengapa Weasletee? M-Mione pacarku. Apa aku salah jika mencium pacarku? Kau ingin cium Potty sekarang juga aku tak masalah. Ouch! kenapa?" Tanya Draco saat Hermione menyikut perutnya.
 
  " aah abaikan saja dia, Ginny ayo ikut ke kamarku saja" melirik Harry mengekor Ginny, Hermione langsung sigap merubah posenya. Dengan tangan terangkat dan telapak terbuka lebar seolah melarang bergerak. " hanya perempuan, kau disini temani si Ferret itu" Hermione menunjuk si Pria Malfoy dan menatap tajam layaknya elang.

  Setelah itu Hermione langsung menarik Ginny dan berlari kecil ke kamarnya. Setelah kedua gadis itu masuk ke kamar, tinggallah kecanggungan antara yang terpilih dan si naga hijau. Sampai si remaja bercodet itu membuka pembicaraan absurd nya.

  " ey Malfoy, sudah lama tak jumpa eh" katanya dengan nada penuh canggung.

  " eh, ya. Terimakasih telah meloloskan aku dan Mum" balasnya tak kalah canggung dari sebelumnya.

  " eh, bagaimana kabar Mrs Malfoy?" Harry mencoba akrab.

  " cukup baik dari pada sebelumnya, Mum sangat terpukul Dad harus kembali ke Azkaban"

  " maaf Mr Malfoy harus kembali ke sana, aku tak bisa berbuat lebih jauh"

  " tak apa toh aku tak peduli dengannya, baguslah biar ia jera di sana" jawab Draco dingin.

  " kau tau.. aku tau ayahku itu berandal ,aku tau yang ia perbuat itu salah, tapi apa ksu tak berfikir?, jika tak ada ayah kita... kita tak ada di sini" canda Harry
 
  " ah kukira apa, jorok kau" mereka tertawa pada akhirnya. Kecanggungan mulai memudar. Terus bicara tanpa henti layaknya ibu-ibu sedang bergosip. Tak sadar satu sama lain, ternyata pikiran tentang berteman itu menyenangkan, dan tak salah untuk dicoba. Hermione dan Ginny sudah berteman dengan Pansy. Harmione juga sudah menerima kencan Draco. Itu artinya tak perlu melihat sejarah lagi untuk berteman. Karena setiap orang pada dasarnya punya hak untuk berteman dengan siapa saja.

  ***

  " hey Mione, apa mereka baik baik saja? Aku khawatir mereka akan bertengkar" Gadis Weasley itu menatap sahabatnya cemas.

  " mau lihat mereka?" Tak sampai satu detik Ginny langsung mengangguk setuju. Kedua gadis itu mengendap-endap menuruni tangga, berusaha tak membuat suara.

  " aku dengar kalian loh, sudah keluar saja" teriak Herry membuat kedua gadis itu terkejut.

  " the chosen one, apa yang bisa lolos" lanjut Draco. Dia gadis singa itu mengangkat alis keheranan.

  " apa apaan kalian?" Ginny bertolak pinggang menatap kedua pria itu. Tatapan membunuh putri Weasley pasti akan selalu membuat yang ditatap membuka mulut.

  " y, ya aku dan Draco berteman Gin, kalau kau tak lihat.. bisakah kau berhenti menatapku seperti itu?"

  " susah percaya pada kalian, baru ditinggal beberapa menit dan sudah seperti ini? Seperti dua orang asing bagiku" heran Hermione.

  " oh aku selalu ingat kalimatmu Love, kalau kita tak perlu menoleh untuk berteman" Draco mencubit kedua pipi Hermione penuh sayang. Membuat pasangan Hinny menjadi nyamuk dari kebucinan mereka.

  " sejak kapan aku bilang begitu" tanya Hermione.

  " semalam kan?.. didalam mimpiku"

  "Hey cukup uwu nya, mana panel surya nya? Biar pangeran bercodet kita ini yang memasangnya"
  
  " hei dasar kau pacar tak berakhlak" Harry merajuk.

  " utututu, si codet marah" ejek Draco.

  " codet, huruf awal yang sama untuk cebol kan" lanjut Hermione.

  Acara bully Harry terus berlanjut. Mereka semua menikmatinya, kecuali Harry.

  " huaaa, Ron aku di bully mereka"

  " won won mu tak ada di sini Harry"
 
  " please Mione, kau membuatku jijik dengan nama itu"

  " aqu jyjyck mas, aqu jyjyck" Ginny bertingkah alay.

  " aku tak menyangka kau alay begini" Harry jijik.

  " hey sudah! Draco aku pinjam sapu" yang bernama Draco mengangguk antusias dan pergi.

  " seorang Hermione Jean Granger, terbang?" Ejek Harry.

  " diam kau cebol" bentak si singa galak.

  " ini, apa kau yakin? Kulihat saat tahun pertama sapumu tak merespon" entah kenapa chapter ini penuh dengan bully.

  " shut up Malfoy!" " ayo"

  Hermione mendekati jendela. Gemetar seluruh tubuhnya saat menaiki sapu. Si pacar melihat si pacar gugup, lang...
Kepo nih, uhuy. Lanjut ke chap berikutnya ya🙏🏼. Ditunggu update nya🙏🏼💙💚❤

 

 

My Only Ferret[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang