Dramione? Always

591 54 29
                                    

All figures are JK.Rowling. Plagiarism stay away or I'll curse you later.
One year after the hogwarts war.
Sorry for the typo and mistakes in the story
Enjoy the story
~Hellirynaa A. Lestrange

  

  "Kita bahas ini nanti" kata Draco memalingkan wajah.

  "Jelaskan!" Hermione memaksa Draco menoleh ke arahnya. Namun jarak antara mereka terlalu dekat.

  "N-nanti"

  "Aku mau sekarang!" Bentak Hermione.

  "Aku bilang nanti Mione"

  "Aku tunggu sepuluh menit lagi di kamarku. Kau harus jelaskan semuanya!" Hermione berbalik dan berjalan menuju kamarnya.

  "K-kamarnya?" "Oh my. Buang pikiran itu Drake!" Draco mencakar lengannya hingga mengeluarkan cairan, berusaha melupakan apa yang tadi ia pikirkan. Wajar untuk laki-laki kan.

  "Hoi aku menunggu!" Teriak Mione dari dalam kamar.

  "Eh iya. Sebentar. Aku ke sana"

   Dengan tidak fokus Draco berjalan ke arah kamar Hermione. Pikirannya melantur kemana-mana. Namun wajah galak yang terpampang di ambang pintu membuat Draco kembali memegang kesadarannya.

  "Lama sekali Tuan Malfoy, kau tau aku menunggu penjelasan" Kata Hermione sambil bertolak pinggang. Alisnya berkerut. Wajahnya terlihat garang. Bahkan dibanding sebelumnya, sekarang dia benar-benar menjadi singa.

  "Eh maafkan aku" jawab Draco apa adanya.

  "Aku tak butuh maaf mu Malfoy. Aku butuh penjelasan" Hermione masih sama seriusnya dengan tadi. Namun suaranya terdengar lebih bersahabat sekarang ini.

  Draco menghela nafas, dan menceritakan semua yang perlu ia jelaskan. Bahkan dari saat ia Msih berumur sembilan tahun.

  "M-Malfoy.. apa kau bocah itu?" Tanya Mione agak kaget setelah menyimpulkan inti dari cerita Draco tadi.

  "Aku kira kau sudah lupa" Draco tersenyum haru. Draco pun menunjukan copy dari foto milik Hermione.

  Melihatnya Hermione secepat kilat memeluk pemuda platina itu. Tentu kaget.

  "You are my first love Mione" bisik Draco. Keduanya berusaha menahan tangis saat ini. Dengan pelukan itu, jelas sudah, dan tak bisa dibantah lagi, kalau pasangan kita ini memang tetap kokoh berpegangan pada tiang yang sama. Tiang yang dibangunnya sepuluh tahun lalu. Bahkan saat datang tiang tiang lainnya, mereka hanya menyentuh tanpa berpindah. Mereka tau bahwa selama ini, Dramione adalah takdir mereka.

  You are my first love Draco" "I love you" Hermione bicara dengan tangisnya yang mulai pecah.

  Hujan badai diluar sana. Namun langitnya tetap biru, dan petir juga mau bekerja sama. Di pelukan Draco Malfoy, saat suara menggelegar dengan cahayanya, Hermione merasa aman. Draco juga yakin betul dirinya adalah orang paling bahagia saat itu. Perjuangan mereka tak sia-sia. Draco yang masih tetap setia walau dalam kepalsuan. Dan Hermione yang tetap menjaga Hogwart's sebagai tempat romansa mereka dibangun.

Dramione? Always



 

My Only Ferret[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang