Chapter 6 🔞

2K 136 88
                                    

WARN! MATURE CONTENT SESUAI TANDA HEHEHE/ senyum jahat. G

HAPPY READING PARA READERS KHUSUSNYA PECINTA YADONG ALIAS MESHOOM /PLAK/



-•••-




"Hnghh.."

Seongwu membuka sepasang mata kucingnya, mengerang pelan sembari menggerakkan tubuhnya. Cahaya matahari yang nampak menembus dari sela-sela tirai jendela mengusiknya, membuat pemuda bersurai hitam itu sedikit menyipitkan matanya lagi.

"Sudah bangun?"

Ia sontak menoleh saat suara berat yang tepat berada di sisinya menyapa gendang telinganya. Sang pemilik suara tersenyum teduh padanya—yang tentu membuat sepasang pipi Seongwu merona tipis.

Entah kenapa, sejak kemarin senyuman Daniel selalu membuat pipinya memerah disertai sensasi degupan jantung yang tidak biasa.

"Se.. Selamat pagi, Daniel-ssi." ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur. Daniel terkekeh kecil dan mengangguk, "selamat pagi juga. Bagaimana tidurmu semalam? Nyenyak?"

Kali ini Seongwu yang mengangguk. Ia ingat, tadi malam setelah ia melampiaskan semua hal yang mengganjal dipikirannya pada Daniel, lelaki itu langsung membawanya ke ranjang lalu memeluknya sembari membisikinya lirih layaknya sebuah lullaby yang membuat Seongwu mengantuk. Seongwu tidak menolaknya, dia justru menikmatinya. Tidurnya pun menjadi lebih nyenyak daripada biasanya.

"Kau akan pergi ke sekolah jam berapa, Seongwu?" tanya Daniel seraya mengubah posisi tubuhnya untuk menghadap langsung pada Seongwu. Lehernya terasa pegal, jadi daripada terus menoleh lebih baik ia mengubah posisinya.

"Jam 10. Memangnya kenapa?" tanya Seongeu balik. Daniel menatapnya lekat selama beberapa detik. Lalu, ia menggerakkan jemarinya, mengelus dan mengusap wajah Seongwu yang membuat sang empunya terkejut.

"Da.. Daniel-ssi?"

"Seongwu, kenapa kau begitu sempurna?"

Daniel mendekatkan wajahnya secara perlahan, diam-diam Seongwu bisa merasakan deru nafas hangat pria bermarga Kang itu. Jantungnya berdetak kencang ketika jarak semakin mengikis wajahnya dengan wajah Daniel.

Tapi anehnya, dia sama sekali tidak menolaknya. Bahkan ketika akhirnya Daniel mencium bibir tipisnya. Awalnya hanya ciuman biasa, namun tiba-tiba saja Daniel menggerakkan kedua bibirnya yang tentu membuat Seongwu mengerang dan tanpa sadar membuka mulutnya. Detik itu juga lidah mereka menyatu, saling melumat dan melilit yang menghasilkan suara kecipak di seisi kamar.

"Hmmphhh—Daniel-ssi—" Seongwu melenguh tertahan.

Jemarinya bergerak meremas sweater hitam yang membalut tubuh Daniel untuk melampiaskan sensasi menggelitik di bawah perutnya.

Kenapa rasanya sangat menyenangkan?

"Seongwu," Daniel menempelkan keningnya pada kening Seongwu begitu ciuman mereka terlepas karena kebutuhan oksigen.

Seongwu sedikit terkesiap. Sepasang mata hitam Daniel kembali menatapnya lekat yang semakin membuat jantung Seongwu berdetak kencang.

"Bolehkah?" tanyanya dengan suaranya yang entah kenapa terasa lebih berat daripada biasanya.

Seongwu tahu maksud Daniel, dia menginginkan seks. Tapi kali ini Daniel memintanya dengan halus dan tanpa paksaan seperti saat mereka pertamakali menikah dulu.

"A.. Aku belum mandi.." jawabnya pelan—dia tidak menolaknya.

Daniel terkekeh pelan sebelum berucap, "lalu? Tidak masalah Seongwu. Aku juga sama sepertimu."

a Mafia Bride [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang