Pagi - pagi Yeji udah ke rumah Lia buat jelasin semuanya.
Pengen ajak si biang kerok Jeno juga, tapi kasihan badannya masih panas dan tidurnya nyenyak banget Yeji jadi nggak tega.
"LIA MAEN YUK!" Teriak Yeji yang tengah berdiri di depan pagar rumah Lia.
"JULEHA..."
"LIA..."
"SAYANGGGG."
"CINTAAAAA."
"KAMU~~ PADAHAL AKU BOONG." Malah nyanyi si eneng, gabut banget Yeji nggak dipersilahkan masuk dari tadi.
"LIA CANTIK."
"LIA HOLKAY."
"PRINCESS LIA."
"JULEHA DENGERIN PENJELASAN YEJI DULU!"
Yeji nggak pantang menyerah terus teriak - teriak sampe Junsu adek Lia mau keluar nyamperin, tapi tangannya langsung ditarik sama Lia. "Jangan!"
"Kasihan kak Yeji teriak - teriak terus dari tadi."
"Biarin nanti dia cape sendiri kok."
"Ya tapi--"
"Udah balik main ps sana!"
Karena semua orang rumah dilarang mempersilahakan Yeji masuk, Yeji akhirnya jadi gembel.
Duduk ditanah sambil nyandar ke pintu pagar. "Di mana - mana nasib gue nge-gembel mulu, cape dah..."
Jeno 🐕
| di mana lo bi
| bi siapa bi?
| lo pikir gue bibi di rmh lo apa?
| babi
| bangsat
| yaudah serius lo di mana?
| di depan pagar rumah Lia
read
"Cih di read doang pasti dia gak mau ikut - ikutan nih, bangsat emang!"
Udah satu setengah jam Yeji nunggu, sambil tiduran beralaskan tas yang isinya baju yang dipake semalam.
Hingga pagarnya dibuka. "JENO?"
"Bego lo, nih pagar kaga dikunci." Yeji bangun sambil rapiin rambutnya.
"Mana gue tahu."
"Tadi datang kesini naik apa?"
"Naik taxi pake uang lo."
"Pantesan uang gue di dompet kurang, kembaliannya mana?"
"Kaga ada njir, mahal banget naik taxi kesini doang tobat gue!"
"Hai Jeno," sapa Lia yang kini sudah ada ditengah - tengah Yeji dan Jeno.
"Lia gue mau jelasain semua--" omongan Yeji dipotong.
"Masuk dulu Jen!" Lia mempersilahkan Jeno masuk, nggak lupa tutup pintu pagarnya ninggalin Yeji diluar bengong ke orang bego.
"Mo nangis gue diginiin."
Satu
Dua
Tiga
Yeji nangis!
Terus dia baru sadar lupa minta uang pulang sama si Jeno.
"Apes banget gue hiks... mana hp belum di cas lagi." Kaga punya uang buat pulang nggak bikin Yeji panik kok.
Letak rumahnya nggak terlalu jauh dari rumah Lia, jadi Yeji jalan kaki sambil nangis. Miris sekali!
Kebanyakan orang yang liat Yeji nggak peduli sama sekali, tapi diantara banyaknya manusia bodoametan pasti ada satu yang baik hati.
"Permisi, mbaknya kenapa yah?" Tanya orang itu sambil nepuk pelan pundak Yeji.
Yeji noleh kearah pemilik suara, ganteng cuk! Udah baik, perhatian, ganteng, rapih kurang ape lagi coba?
"Boleh minta peluk?" Minta Yeji dengan tidak tahu malunya.
"Boleh, kalo itu bisa bantu mbaknya buat berhenti nangi--" belum selesai ngomong Yeji udah main peluk aja.
"Makasih."
TBC
(Pulang jen, jangan lama - lama sama Lia!)
A/N : menurut kalian si cowok baik hati tadi, enaknya siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴡʜᴀᴛ ʏᴏᴜ ᴡᴀɪᴛɪɴɢ ꜰᴏʀ ; (✓)
Fanfiction❍⌇➭ft. lee jeno, hwang yeji . . yang satu nggak pernah di anggap serius, satunya lagi gengsi berlebihan. sebenarnya mereka lagi nunggu apaan sih, nungguin bumi berubah jadi datar dulu baru mau ngomong jujur? w...