Sebuah Rolls Royce Phantom keluaran terbaru berwarna hitam classy, baru saja tiba di depan kediaman Perdana Menteri Inggris, Downing Street 10.
Tepat di dalam kendaraan mewah itu, sang pengemudi tampak sibuk untuk membenarkan tatanan rambutnya di depan kaca spion.
Mr Tycoon yang duduk bersedekap di sampingnya seketika mencibir, "Ck, come on Jay! It's not a formal dinner. Kita hanya akan menemui Edward, tak perlu kau bergaya se-gatsby Itu. Sikapmu ini menggelikan, sungguh." celetuk David terhadap kawan baik yang merangkap jabatan sebagai wakilnya di perusahaan.
Baru-baru ini Jay dipromosikan, dan ia menyukai jabatan barunya sebagai wakil presiden direktur Harrisson Inc itu. Jay dengan semringah menjawab, "Boss, bagaimanapun juga kita akan bertemu dengan Perdana Menteri."
David seketika melepaskan seatbelt nya. "Jangan berlama-lama Jay, aku harus pulang ke Davos tepat pukul 9 malam. Istriku menunggu."
Jay yang hanyalah seorang bujangan lapuk merasa tertampar, "Owh, wait wait wait Sir! Mentang-mentang kau punya istri secantik miss universe, lantas, kau mengabaikan perasaan comrade-mu yang masih single ini, begitu?" balas Jay sambil menyusul keluar boss-nya itu.
David berjalan di hadapannya sambil tersenyum tipis.
"Ralat, istriku jauh lebih cantik dari Miss Universe. Jadi, aku harus pulang tepat waktu agar bisa membelainya. Jika kau iri, Kau belai saja gulingmu yang paling montok di rumah!" balas David begitu menohok.
Jay merutuk di belakangnya, "Okay fine! Ku iyakan saja, biar kau puas! Susah memang, berbicara dengan budak cinta sepertimu!"
David begitu senang mengejeknya, "Ckckck, dasar jomlo. Cepat cari pacar sana! Jangan bekerja terus! Kau pasti kurang belaian, makannya mudah emosi."
Jay Taron pun membalas dengan tak kalah dongkol."Siap boss!" padahal jauh di lubuk hatinya, ia merutuk. "Dasar David teman laknat!"
Bagaikan cenayang, David tiba-tiba berkata, "Hey aku dengar! Aku akan memotong gajimu!"
Jay panik, "Hah? Aku tidak merutuk, sungguh."
David terkekeh mendengar celotehan kawan baiknya sepanjang perjalanan menuju pintu Downing Street 10 yang dijaga ketat itu. Keduanya langsung dimintai nomor identitas dan kartu nama untuk dipindai.
Setelah mengetahui identitas dari kedua orang penting ini, para penjaga Downing Street 10 memberi hormat dan mempersilakan mereka masuk.
David membenarkan letak dasinya tepat di saat pintu mulai terbuka. Pula dengan Jay yang sedikit banyak menyemprotkan aroma gatsby ke seluruh tubuhnya.
Ceklek...
Cahaya yang terang benderang dari lampu Chandelier di kediaman itu langsung menembus retina mereka yang secara otomatis membuat silau.
Malam itu, tamu istimewa sang Perdana Menteri dikabarkan akan menyambangi Downing Street 10 untuk memenuhi undangan makan malam.
David John Harrisson, konglomerat nomor 1 di Inggris Raya ini disambut oleh seluruh staff dan pelayan terbaik Downing Street 10 sebagai wujud dari penghormatan dan apresiasi mereka terhadap tamu Tuan Rumah.
Terlebih, David Harrisson beserta wakilnya yang cukup terkenal di dunia bisnis, yakni Jay Taron, bukanlah orang asing bagi Perdana Menteri mereka.
David dan Jay cukup terkejut dengan sambutan formal ala para penghuni Downing Street 10 yang lebih mirip dengan acara seremonial. Iringan terompet ala militer Inggris menjadi pembuka sambutan protokoler yang terbilang fancy ini. Keduanya terlihat syok dan kikuk tatkala seorang staff senior berjalan ke arah mereka hanya untuk memberikan penghormatan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑬𝒅𝒆𝒗𝒆 ( 𝑻𝒉𝒆 𝑯𝒂𝒓𝒓𝒊𝒔𝒔𝒐𝒏'𝒔 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 )
Romance¤ Genre : Romance Politic ¤ Writer : Liebe_Aimer ¤ Status : On Going The Harrisson Couple Series "Edeve" Sang Perdana Menteri Inggris yang terlampau skeptis terhadap percintaan, pada akhirnya menemukan European Goddess sebagai belahan jiwanya. ...