Dia menceritakan tentang seseorang. Untuk menyemangatiku agar bangkit dan membuka hati. Tapi siapa sangka yang ia ceritakan adalah dirinya sendiri? Yang ternyata lebih rapuh daripada diriku.
-Taufan Nathaniel
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • •
"Lo kenapa?!" panik Yaya ketika melihat mata sembab gue kayaknya. "Gapapa" jawab gue pake senyum palsu.
Sumpah gue capek banget anjir. Cape sama semuanya, dituntut, dipaksa, disiksa, diceramahin, dibanding bandingin.
Kayak gue ga ada apa apanya. Kayak gue tu, hanya secuil batu kecil diantara berlian besar dibawah tanah.
Hmm...
Gue Anthalien Y/n Ailee. Biasanya dipanggil y/n. Kadang juga 'Monster Beuty'. Hahaha gue termasuk most Beauty. Kenapa monster? Katanya kalau gue deket kemereka mereka pada minisan. Lebay. Nomor 2 setelah Anna.
Huh,gue sebenarnya ga peduli mau gue cantik jelek. Yang gue cari sekarang cuman 'Kebahagiaan'
Cuman itu...
Gue cape sama yang namanya kepura puraan...
Sejak kecil gue dididik keras sama keluarga gue. Harus bisa segalanya. Bahkan diantarin guru privat. Waktu main gue selalu diambil buat belajar.
Cape coy!!
Walaupun disekolah gue dibilang multi talenta. Tapi kalau gue ngelakuinnya ga ikhlas orang orang bisa apa?? Bahkan mereka ga tau gimana gue dikeluarga.
Adik dan kakak gue selalu dibandingin sama gue. Adek laki laki gue yang dibilang ramah dan sopan. Gue jadi contoh buruk buat adek adek sepupu gue. Dibilang sangar dan ga pernah senyum.
Kurang ramahkah gue selama ini? Belum cukup tebal topeng yang gue buat??
Kakak perempuan gue yang dibilang pintar dan jadi siswa terbaik. Udah jadi dokter bedah terbaik dan tercantik. Dibandingin sama gue yang dibilang 'Bodoh' dan pemalas.
Bekum cukup pintarkah gue ini? Masih kurang waktu gue untuk belajar paksa??
Ga cukupkah dengan kekangan wajib belajar dan harus bisa segalanya?? Gue kejebak ditengah!
Sekolah pelampiasan ketertekanan gue dirumah. Gue juga nakal karna didikan keluarga gue yang kurang.
Gue juga nakal karna ga pernah dapat perhatian keluarga gue. Jujur gue juga pengen diperhatiin.
Disekolah gue diakuin sama temen temen. Tapi gue sebenarnya butuh perhatian dari keluarga gue doang!!.
"Y/n are you oke??" tanya Ying sambil meluk gue. Gue ngangguk. Ying dan Yaya sahabat gue yang selalu jadi sandaran gue. Memang keluarga gue ngelarang gue buat interaksi sama mereka bedua-doang. Tapi gue ga peduli, setidaknya mereka bisa bikin gue senyum,walaupun ga ketawa.