Warn: ooc, bxb, harsh words, maybe typos, etc
.
.
There's side view, rear view, and what else?
Iloview.
.
.
"Ha?!"
Jeno merasa telinganya mendadak tuli saat undangan tadi meluncur dari mulut Renjun tanpa kendala. Ia menatap pemuda di sebelahnya dengan mata terbelalak, namun si tersangka hanya memandang lurus pada hamparan air tenang di hadapan.
"Aku kepanasan, dan butuh penyegaran instan."
Kau kan bisa minum air dingin, atau segera mandi agar segar lagi??
Jeno berniat menjeritkan kalimat tersebut, namun urung karena Renjun sudah melepaskan kaitan kancing kemejanya dengan wajah tanpa dosa.
Ini memang bukan aksi striptease profesional, namun tingkah innocent (yang memang untuk penyegaran, dan bukan berniat untuk memancing keributan) malah memperburuk keadaan. Lupakan pemuda konservatif yang katanya bar-bar, dan tidak peka soal urusan cinta-karena peristiwa yang baru Jeno saksikan bahkan lebih absurd dan liar dari jutaan imajinasi (tentang Renjun) dalam otaknya.
Tubuh ramping, kulit mulus tanpa cela, dua areola merah muda, juga pinggang yang (sepertinya) sangat pas kalau ia peluk dengan kedua tangannya... (inner screamo Jeno mode on).
Jeno menghela napas-entah lega atau kecewa, saat jeans hitam yang tanggal kini menyisakan celana pendek linen pas tubuh berwarna beige bagai kulit kedua.
"Mau tidak, Lee Jeno?" Tawaran itu bergaung lagi bagai bisa ular berlapis lelehan gula. Manis, padahal sebenarnya mematikan bagi jiwa-jiwa lemah (yang konon unrequited) macam Jeno begini. Ia tidak langsung memberi jawaban akibat terhipnotis keadaan. Renjun hanya mengedikkan sebelah bahu telanjang, lalu dengan satu lompatan anggun, tubuhnya langsung lenyap ditelan volume air. Ia seolah menjelma bak siren yang gemar menggoda para pelaut dan membuat kapal mereka karam menabrak bebatuan.
Oh, mungkin untuk kasus ini, kewarasan seorang Lee Jeno yang nyaris karam akibat godaan setan.
Dengan satu hela napas dan mulut yang berkomat-kamit memanjatkan doa (agar terlindung dari segala perbuatan dosa) Jeno berakhir ikut menanggalkan pakaian. Untung saja hari ini dia pakai 'dalaman' keren, bukan boxer dengan print wajah monster cookies di bagian bokongnya. Terima kasih... ya, Tuhan...
Gelombang air kedua tercipta dan meluberi pinggiran kolam, saat Jeno menyusul Renjun kemudian. Nah, berenang malam ternyata tidak buruk juga-kalau berenang 'berdua' saat malam, ini mungkin baru terdengar 'agak-agak berbahaya'.
Otot-ototnya merileks di bawah sapuan air dingin, tungkai-tungkai Jeno bergerak seirama dan menyusul Renjun yang kini sudah sampai di ujung berlawanan. Begitu sampai, kakinya lekas menapak di dasar undakan. Perut enam pak, otot-otot bisep (yang mengintimidasi), dan gerak menyisir rambut basah ke belakang mendadak disajikan di hadapan pemuda mungil yang kini berusaha duduk pada undakan teratas kolam yang airnya dangkal.
YOU ARE READING
LOVESICK - NOREN
Fanfiction"Lee Jeno, man, kau itu sakit cinta alias lovesick..." "Ini bukan Love-sick, tapi Love-sucks!" Noren/ Jenren (Jeno x Renjun) -- Anak Band! AU bxb