Warn: ooc, bxb, harsh words, maybe typos, etc
.
I had my patience tested.
I'm negative.
.
"Pizza sudah datang!!"
Chenle melangkah masuk ruang tengah bersama seorang pemuda jangkung yang membawa serta dua kotak pizza ukuran ekstra besar.
"Halo, Jisung-ah, maaf ya, aku malah jadi mengganggu kencan kalian." Perhatian Renjun teralih dari adegan film di layar televisi, kemudian ia memberi satu senyum tidak enak ke arah Park Jisung. "Tapi ini perintah dari Mama Zhong sendiri, jadi yaah, aku terpaksa menuruti..."
"Akh, ibu memang benar-benar tidak pernah percaya padaku! Memangnya aku anak kecil yang butuh pengawasan setiap saat apa?!" Chenle berkeluh kesah, ia lekas berbelok menuju dapur demi mengambil kaleng-kaleng soda dingin dari dalam lemari es.
Jisung meletakkan kotak-kotak pizza di atas meja, kemudian menggaruk tengkuk dengan gerakan kikuk. "Ahaha, tidak usah sungkan, kak. Lebih ramai 'kan lebih seru..."
"Iya sih, tapi dia maunya berduaan saja denganmu." Renjun terkekeh puas sewaktu bisik penuh provokasi itu sukses membuat pipi Jisung terpulas semburat merah jambu. Lucu sekali melihat dia semakin salah tingkah begitu, akh, dasar lovebird... menyenangkan sekali rasanya melihat sejoli itu ternyata sama-sama membalas rasa.
(Ini sekaligus mematahkan hipotesa Jaemin mengenai Chenle yang katanya menaruh rasa pada Mark. Sudah dibilang kalau apa yang Chenle rasakan pada kakaknya adalah murni rasa kagum dan hanya menganggapnya sebagai role model semata.)
Kedua orangtua Chenle sedang ada urusan ke luar kota, dan anak semata wayang mereka malah punya ide untuk mengajak 'pacarnya' (entah mereka sudah jadian atau belum) menghabiskan waktu berduaan saja di rumah. Tentunya ide itu langsung ditolak mentah-mentah oleh sang ibu.
Karena terus merengek dan tidak mau membuat Jisung 'kecewa' pada 'kencan pertama' mereka, Mama Zhong berakhir mengajukan syarat; harus ada orang lain di antara mereka, agar setan tidak bisa menggoda keduanya untuk berbuat maksiat. Dan Renjun sebagai kenalan terdekat, langsung dipilih jadi satu-satunya kandidat. Walau ia dicap sebagai nyamuk atau roda ketiga, well... itu bukanlah suatu masalah besar, karena Mama Zhong sudah seperti ibu yang lain baginya.
Melihat Chenle kesulitan membawa kaleng-kaleng soda, membuat Jisung segera menghampirinya demi turut membantu. Nah, lihatlah... beruntung sekali Chenle mendapat tambatan hati macam Jisung yang perhatian pada hal-hal kecil macam itu.
"Lagipula, memangnya kau tidak mau menghabiskan hari Minggu bersama Kak Mark? Katamu dia pulang ke rumah hari ini..." Chenle ambil duduk bersila di atas sofa, kotak pizza dibuka, lalu satu slice penuh pepperoni dan lelehan mozzarella diraih dari sana.
Renjun ikut meraih seiris pizza sambil bergumam; "pasti kau berujar begitu supaya bisa berduaan saja dengan Jisungie, apa aku benar?"
"Uhuk!"
Kalimat tadi berhasil membuat Jisung tersedak cola yang baru saja dia minum. Chenle mendelik tidak suka pada Renjun. Tangan yang tidak kotor oleh remahan pizza, segera saja menepuk punggung Jisung dengan hati-hati, berharap agar dia reda dari aksi tersedaknya.
YOU ARE READING
LOVESICK - NOREN
Fanfiction"Lee Jeno, man, kau itu sakit cinta alias lovesick..." "Ini bukan Love-sick, tapi Love-sucks!" Noren/ Jenren (Jeno x Renjun) -- Anak Band! AU bxb