WOIII! RINDU GAK? GAK? HM YODAHLAH:'. KOREKSI BILA ADA TYPO, KOREKSIII YAAAA. EITSSS, KUYLAH ABSEN DULU SAHA YANG RINDU KENZA SAMA VANO.
HAPPY READING
..."Aelah hujan, gue kan ga bawa baju ganti, mau main ujan trs gue pulangnya gimana setan. Bodo lah ih tai." Dumel seorang gadis yang sedang duduk di dekat halte bus menunggu supirnya menjemput.
"Ngedumel mulu ilang lohh nanti cantiknya." Suara berat mengalihkan pandangan gadis itu.
"Iyain." Kata gadis itu kesal. Sedangkan cowo tadi hanya memasang wajah menahan tawa.
"Kenalin, gue Rasya." Kata cowo itu sambil mengulurkan tangan.
"Kenza." Jawab Kenza sambil menerima uluran tangan Rasya.
"Lo kenapa?" Tanya Rasya.
"Gaapa, cuman sebel aja gue pengen main ujan, tapi gue gabawa baju ganti." Kata Kenza sambil mencebikkan bibirnya.
"Tuh bibirnya mau gue cium?" Kata Rasya sambil terkekeh.
"EHHH ENAK AJA LO! NI BUAT CALON IMAM GUE DI MASA DEPAN!" Kata Kenza ngegas sambil berkhayal siapa calon imamnya.
"Haha, iya iya astaga lo. Gue juga bercanda." Kata Rasya sambil menatap Kenza. "Katanya lo mau main ujan?" Tanya Rasya.
"Iye mau, tapi kan" Kata kata kenza terhenti di sela oleh Rasya.
"Tenang gue ada hoodie, pake aja nanti. Sekalian gue anter gimana? Setuju?" Tanya Rasya. Kenza berpikir sejenak, melihat Rasya dari atas sampai bawah dan tersadar jika Rasya bukan dari sekolahnya.
"Lo anak mana?" Tanya Kenza.
"Anak SMA Gemilang." Kata Rasya.
"Ohh." Jawab Kenza. "Tau?" Tanya Rasya.
"Kagak lah, gue aja masih baru disini. Gimana sih." Jawab Kenza ga nyelow.
Takkk!
Rasya menyentil dahi Kenza. "Aduhhh!" Ringis Kenza. "HEH! RASYA TULUL! NAPA DI SENTIL OGEB?!" Tanya Kenza emosi.
"Gaapa sih. Gabut doang, gimana rasanya sentilan gue?" Tanya Rasya tanpa dosa.
"Gabut mata mu! Rasanya seperti anda menjadi iron men!" Kata kenza kesal.
"Yhhaha, marah nih bocah, udaa cepet mumpung hujannya masih deres." Kata Rasya. Kenza nampak berfikir lagi, melihat kembali Rasya dari ujung rambut hingga kaki.
"Iya iya gue ganteng mirip kek Dilan, gosah kek gitu juga liatnya, gue sadar diri." Kata Rasya PD. "Mirip kek Dilan your eyes! Jauh anjim lo ama Dilan. Tapi, emm bener nihgue di kasih pinjem hoodie?" Tanya Kenza dan di jawab anggukan Rasya.
"YESSS! HUAAA MAKASIH RASYA MWAH MWAH!" Kata Kenza sambil berlari menuju jalan dengan keadaan hujan lebat. Jalanan sedang sepi, tidak ada kendaraan lewat, Kenza berlari lari, kadang duduk di bawah pohon hingga memeluk batang pohon. Semua tidak luput dari penglihatan Rasya, Rasya segera mengeluarkan ponselnya, berlogo apel krowak dan memvidio tingkah kenza. Kenza tidak sadar Rasya merekam tingkahnya, Kenza hanya menikmati setiap rintikan hujan yang turun tiap tetesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenza
Teen Fiction"Apa lo ga malu jalan bareng gue? Gue kan naik Vespa butut, lo ga malu?" " Malu? Buat apa?" "Denger, Gue ga butuh cowo berninja jika yang bervespa bisa bikin bahagia" |•Cinta tidak diukur karena harta, karena harta belum tentu bisa membuat kita b...