Apa? Nunggu aku up? Penasaran? Xixixi. Love banyak banyak buat kalian yang vote dan comment. Yang ga vote sama comment, yaudah sana jauh" :v. VOTE LAH WOI. Yaudah kalo gamau Vote, gamau up juga:)).Happy Reading!:)!.
•••••
"BUNDAAAAA." Teriak menggelegar Kenza."Masyaallah Kenza! Kenapa sih pagi pagi teriak teriak?!" Kata Luna kesal dengan tingkah laku putri nya ini.
"Itu loh bun, seragam aku. Ketinggalan di rumah temen aku, kan kemarin tuh aku tuh.." Luna menyela ucapan Kenza. "SSSSHHHHTTTTTT! KENZA STOP NYEROCOS NYAAAA!!! KUPING BUNDA PENGENG! UNTUK SERAGAM KAMU TADI, ADA COWK YANG ANTERIN. KATANYA TEMEN KAMU. UDAH? BISA DIEM?!" Kata Luna kesal dan membuat Kenza kicep.
"Iya iya bun. Yaallah, selow dong. Awas keriput terus papa nyari bunda baru." Kata Kenza ngawur. Luna yang mendengar itu mendelik kesal.
"KURANG AJAR KAMU YAH?! MAU BUNDA TARIK ITU TELINGA KAMU HAH?!" Kata Luna kesal setengah mati.
Kenza cekikikan melihat ekspresi bunda tersayangnya itu. "Yaudah bun, mana seragam aku?" Tanya Kenza ke Luna.
"Tuh udaaa bunda siapin di cantolan baju kamu." Jawab Luna dan langsung turun untuk menyiapkan makan dan meninggalkan Kenza berdiri di depan pintu kamarnya.
"Si Rasya setan yang nganterin? Baik juga si bocah. Aaaa jadi pen gampar, eh kok gampar sih. Auah yang penting gue cantik." Kata Kenza bermonolog.
!KENZA!
K
enza sudah sampai di gerbang SMA Rajawali. Hari ini hari kedua dirinya bersekolah disini. Seperti yang diberitahukan kemarin, mereka akan mengalami jamkos selama tiga hari. Maka jamkos akan berakhir besok. Kenza hanya melihat sekitar, lebih tenang dari kemarin, hingga dia di kagetkan dengan seseorang yang menepuk bahunya.
"Ken." Sapa nya.
"Eh lo Van, ngagetin aja." Kata Kenza. Yaps, dia Vano, laki laki dengan kesempurnaan fisik, tapi di hina karena kasta. Tidak dipungkiri, Vano memang sangat tampan, mungkin sangat banyak kaum hawa yang tertarik padanya, namun mereka pasti akan membuang perasaan itu jauh jauh, you know lah karena apa. Memang mereka suka dengan yang goodlooking. Tapi tidak dipungkiri, mereka juga sangat suka dengan yang goodmoney, yang berduit, anak sultan.
"Heeh, sorry Ken." Kata Vano yang tak enak hati melihat ekspresi terkejoed Kenza.
"Sellow brou hahah." Kata Kenza diselingi tawaan.
"Hehe, eh kaki lo kenapa? Kok pincang gitu jalannya?" Tanya Vano khawatir. "Aelah, manjat pohon gue. Lagian gaapa udaa ga terlalu sakit juga. Tuh liat kan." Kata Kenza sambil menghentakkan kakinya ke tanah.
"Anjir! Aww!" Ringis Kenza dan membuat panik Vano. "Eh eh ken, lo kenapa? Yaampun, lo banyak gaya sih." Setelah mengatakan itu tanpa banyak cingcong Vano segera menggendong Kenza sampai ke kelas.
XI-mipa II
Vano sudah sampai di kelas Kenza, semua pandangan menuju ke mereka. Kenza hanya menyembunyikan wajahnya di bahu Vano, jujur dia sangat malu saat ini, menjadi pusat perhatian. Meski Kenza punya kategori cewe cantik tapi bobrok dan jauh dari kata waras, dia juga memiliki malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenza
Teen Fiction"Apa lo ga malu jalan bareng gue? Gue kan naik Vespa butut, lo ga malu?" " Malu? Buat apa?" "Denger, Gue ga butuh cowo berninja jika yang bervespa bisa bikin bahagia" |•Cinta tidak diukur karena harta, karena harta belum tentu bisa membuat kita b...