🌻-6-

381 57 0
                                    

jan lupa voment nya







____________







''Chan ngapain sih kesini?''

''Udah diem aja.''

Kamu langsung turun dan genggam tangan Haechan, yang digituin udah jingkrak jingkrak nggak jelas dihati nya.

''Chan i-ini serem tahu.''

''Romantis, hitam hitam gini.''

''Romantis dari mana nya?''

Kamu benar benar nggak habis pikir sama jalan pikiran Haechan yang satu ini.

Memang sih cafe nya agak romantis, banyak Bunga Mawar di setiap meja, bau nya juga harum, tapi konsepnya itu semuanya hitam.

Masa iya nggak serem?

Pria itu narik kursi agar kamu lebih gampang duduk, sedangkan kamu perasaannya udah nggak enak.

Jadi tambah nggak enak waktu Haechan peluk kamu dari belakag dan nuntun kamu buat duduk di kursi ''Jangan bengong mulu sayang.''

Ambyar udah kamu sekarang!!!

''A-apaansih.''

Selepas itu Haechan duduk dan lihatin kamu lembut.

''Pipi nya merah tuh.''

''Efek blush on.''

''Kelihatan banget bohong nya.''

Kamu kaget!!!

TAHU DARI MANA?!!

''Tahu dari mana?''

Dia mengidikkan bahu nya acuh.

Jujur kamu bingung setengah mati waktu Haechan tahu kamu bohong.

Ditengah tengah kamu melamun dua orang pelayan datang membawakan sesuatu yang pasti nya kamu tahu itu makanan.

''Selamat menikmati.''

''Terimakasih.''

Kamu masih bengong sama makanan yang dihidang kan, benar benar mewah dan nggak main main.

Yang lebih herannya lagi cafe sepi, nggak ada pelaggan yang lain kecuali kaluan berdua.

Kalau kamu mikir Haechan yang sewa seluruh cafe ini demi bayarin kamu nggak mungkin lahh.

Masa iya Haechan mau bayarin makanan yang harganya fantastis.

''Chan-''

''Ayok makan, kalau dingin nggak enak.''

Lagi lagi kamu cma turutin apa kata dia.

Sempat merasa aneh sama diri kamu sendiri, kenapa setiap Haechan perintah pasti kamu turutin? nggak ada satupun keinginan buat nolak.

Jujur aja ini kamu makannya antara fokus sama nggak fokus, soal nya Haechan dari tadi lihatin kamu terus, mana matanya fokus ke bibir kamu lagi.

''Anak kecil siapa sih yang gue bawa?''

Haechan majuin tubuh nya, dan usap bibir kamu lembut menggunakan ibu jari nya.

Belum cukup terkejut, kamu dikejutkan lagi ketika pria didepan mu mencicipi makanan yang ada dibibir kamu tadi.

''Manis kaya orang nya.''

BYARRR

Kamu masih bengong sama kejadian tadi, anatar kaget sama seneng.

''Aaaaa buku mulut nya.''

Kamu menatap Haechan aneh.

Ini beneran Haechan atau bukan sih?

Kok romantis nya keterlaluan?

Obat nya ketelan semua atau kehabisan?

''Chan-''

''Udah buka aja.''

Setelah menerima suapan dia, kamu coba kasih kesempatan jantung buat detak nya normal lagi.

''Beff teriyaki disini tuh enak, lo harus coba jangan yang manis mulu nanti lo tambah manis yang diabetes malah gue bukan elo

Wait what?!

Ini maksud nya apa?!! kok jadi pinter gombal gini?!!!

''Tujuan lo ajak gue makan makanan kaya gini tuh apa?''

''Bukannya kita lagi kencan yah?''

''Uhuk kenc-uhuk.''

Haechan gelagapan sendiri dan-

Bugh

''Sa-sakit.''

''Yahh sorry gue bingng lagian.''

''Maksud lo apa kencan?!''

''Maksud nya duh gimana yah.......'' Haechan menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal ''nama lain dari kencan tuh pacaran.''

''Kalau itu gue juga tahuuuu.'' bentak kamu

''Yahh ngapain lo nanya?''

''Haechan? kamu benar benar tepatin janji.''

''Daripada Haechan dijodohin? lagipula Haechan sayang sama orang yang didepan Haechan sekarang.'' ujar Haechan smebari melirik mu.

''Kamu anak nya Choi Siwon?''

''Ahh iya Om.''

''Baguslah, Haechan pilihan kamu bagus, Ayah suka.''

Mendengar hal itu Haechan berdiri dan memberikan pelukan terhangat untuk Ayah tiri nya.

Tentu saja Tuan Jeon menerima pelukan hangat dari sang anak, sudah hampir 3 tahun dia tidak lagi merasakan pelukan anak bungsu nya ini.

''Om merestui kalian.''

Kamu langsung beridiri, ''saya sama Haechan nggak pacaran Om.''

Deg









TBC

kenapa bilang sih?!!! kenapa? kenapa kenapa??????

hehe bercanda author.

Sonnenblume✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang