🌻-8-

368 54 0
                                    

jan lupa vote + coment =kebahagiaan



_____________





Setelah kemarin sore, kini kalian begitu canggung seperti orang yang pertama kali bertemu, padahal pertemuan pertama kalian saja tidak secanggung ini, dan kecanggungan ini pun tidak lepas dari pandangan Jinyoung dan Yeri.

Mereka sama sama saling bertanya mengapa kamu dan Haechan tidak seperti manusia yang diberi lem lagi? 

Dulu kamu dan seperti orang yang sudah tertempel lem, sangat sulit dipisahkan.

Namun kali ini kalian bahkan berusaha untuk saling menjauh-tidak bukan kalian hanya kamu.

Kamu lah yang mencoba untuk menjauhi Haechan, bukan bermaksud apa apa hanya saja kamu belum bisa beradaptasi kembali setelah kejadian sore itu.

Dan kamu juga rugi karena tidak bisa berangkat bersama Haechan lagi, di kelas pun kamu berusaha agar tidak duduk bersama Haechan (lagi).

''Sumpah chan gue udah nggak tahan liat kalian berdua kaya orang yang nggak ngopi kalau ketemu diem diem bae.''

Haechan mengidikkan bahu tidak peduli, kepala nya sudah cukup penuh dengan tugas kuliah, hanya tersissa beberapa ruang saja untuk memikirkan bagaimana agar kamu dan Haechan tidak canggung lagi.

''Berhenti jauhin dia.''

''Gue nggak jauhin dia young, tapi dia yang jauhin gue.''

''Jangan bilang kalau lo nggak jadi tembak dia?''

''Salah besar!!''

''Lhaa terus?''

''Gue udah nembak dia cuma dia nolak.''

''SERIUSAN LO?!!!''

''Satu juta rius.''

''Diobrolan kali ini bercanda lo receh.''

Haechan merotasikan bola mata nya, lelah juga dia punya teman seperi Jinyoung.

''Jin kalau misal nya gue-''

''Nama  gue Jinyoung, Bae Jinyoung panggilan nya Jinyoung bukan Jin.''

''Terserah lo.''

''Mau ngomong apa?''

''Kalau misal nya gue minta Ayah buat jodohin gue sama (Y/n) kira kira berhasil nggak yah?''

''Gila lo!! kaya waktu Nenek gue aja paksa paksaan.''

''Yahh gimana lagian dia itu orang nya pobia pacaran masa harus paksa dia buat jadi pacar gue, yang ada tiap hari kita marahan mulu.''

''Gue......nggak bisa berkata kata chan.''

''Sok dramatis.''

''Kenyataan anjir.''



Sedangkan di sisi sebrang kamu dan Yeri tengah menikmati jus jeruk sambil membicarakan hal ini itu, terlihat tangan mu memegang sebuah jaket yang pasti itu adalah milik Haechan.

Kamu lupa kalau jaket pria itu masih kamu bawa sampai pulang, berniat untuk menjauhi na kamu malah akan mendekati nya.

Apa takdir tidak rela jika kalian berjauhan?

''Balikin sono tuh orang nya lagi sama Jinyoung.''

Kamu mencebik kesal, sedari tadi Yeri terus menyuruh mu untuk mengembalikan jaket yang ada di genggaman mu.

''Nanti aja.''

''Nanti lo itu artinya kalau lu pada udah baikan, sana balikin!!''

''Sana kan nama temen sekelas lo.''

''Bukan Sana itu astaga, balikin cepet!!!''

''Nanti ahh kalau pulang aja.''

''Gue tunggu.''

Kamu masih memperhatikan Haechan dari kejauhan, ternyata inikah jika berjauhan dengan Haechan? terasa sepi dan sangat lengangg.

Bol mata kalain beradi pandang, disaat itu juga kamu langsung mengalihkan pandangan, sempat melihat manis yang ditunjukkan Haechan saat tahu kamu salah tingkah.

''Pipi lo merah tuh, habis di senyumin Haechan gitu banget.''

''Yeri sialan.''

Gadis tersebut tertawa melihat tingkah mu yang bertambah salah tingkah.







TBC

jan lupa vote + coment = kebahagiaan



Sonnenblume✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang