Epilog

1.7K 194 10
                                    

"Astaga!!" -(Y/n)

Aku menutup mulutku karna terkejut.

***

Hari ini aku pergi ke taman bersama kakak karna cuacanya yang pas untuk jalan-jalan. Kami berdua memutuskan untuk saling terbuka dan tidak menutup diri kami.

Saat sampai di depan gerbang taman, hamparan orang berlalu lalang di dalamnya seperti lautan manusia. Ada penjual makanan yang memanfaatkan keadaan yang sedang ramai, para pasangan muda mudi yang bergandeng tangan, atau hanya sekedar mengajak hewan peliharaan mereka jalan-jalan.

Aku bersembunyi di belakang kakak seperti meminta pertolongan, dia menenangkan ku menyentuh bahuku dengan tangannya yang gemetar berusaha meyakinkan kami kalau disana tidak berbahaya.

Kami berdua pun masuk ke dalam taman tersebut, sangat pengap hingga membuatku tidak tahan dengan keramaian.

Duduk di salah satu bangku taman untuk menghindari kerumunan, kakak pergi meninggalkanku untuk membeli eskrim meninggalkan ku sendiri.

"Eh ternyata benar ini kamu (Y/n)? Sudah lama ya kita tidak bertemu"

Tubuhku gemetar saat melihat gadis itu di hadapanku menghalangi sinar mentari yang masih terik menerpa kulit kami berdua.

"Aku sudah tidak pernah melihatmu lagi di kelas, kupikir kamu mati gosong- pfft~ Hahahahaha~"

Seseorang tolong bawa aku ke dunia Kimetsu lagi, walaupun hanya mimpi tapi aku bahagia disana.

Saat larut dalam pemikiran dan mendengar ucapan yang mampu membawa luka trauma ku, seseorang mengalungkan lengannya di leherku dari belakang.

"Sayang kamu sudah pikirkan dimana tempat kita akan menikah dan siapa saja yang akan di undang?"

Aku langsung memutar kepalaku hingga terasa sakit untuk melihat siapa seseorang yang berada di belakangku.

Pria tinggi dengan surai Pale Golden Blonde tersenyum secerah matahari, rambut panjangnya di pangkas dan mata pelanginya tertutup oleh soflen berwarna abu-abu. Siapapun yang melihat dia pasti akan terpesona.

Sahabat -coret- mantan Sahabatku hanya bisa mematung saat Douma mengecup ringan pipi sebelah kiriku lalu pergi dengan kaki di hentak-hentakkan.

Aku yang masih tidak mempercayai pemandangan yang ada di belakangku hanya bisa memerhatikan dengan ekspresi 'Ini bohong kan?' lalu menangis yang langsung dia dekap ke dalam pelukannya yang hangat.

"Douma kenapa kamu bisa berada di dunia ku?" -(Y/n)

Tanyaku di sela-sela isak tangis yang mulai mereda, dia yang duduk di sampingku hanya bisa memiringkan kepalanya lalu bertanya

"Apa yang sedang kamu bicarakan? Namaku bukan Douma, tapi namaku Dama" -Dama

Tangisku berhenti berganti ekspresi terkejut karna penjelasannya tadi.

"Aku bersikap seperti itu karna kupikir kamu sedang di ganggu, tapi sepertinya kamu memiliki kenalan yang mirip denganku ya? Haha" -Dama

Aku langsung berdiri dan membungkukkan tubuhku untuk meminta maaf karna telah merepotkan nya. Dia melambaikan tangannya hendak kembali ke aktivitas dia yang sempat tertunda dan pergi dari hadapanku dan aku pun kembali duduk sendiri menunggu kakak yang sedang pergi membeli eskrim.

***

Aku memutuskan untuk pindah sekolah agar aku dapat memulai kehidupan sekolahku dari awal lagi dan mama mengizinkan nya.

Duduk bersandar di pembatas besi atap sekolah dengan beberapa teman baru saat makan siang cukup menyenangkan, sesuatu yang ku rindukan selain kebersamaan dengan keluargaku lagi.

"Ayo sebentar lagi bel akan berbunyi!"

Mereka semua pamit meninggalkanku yang memutuskan untuk membolos satu jam mata pelajaran agar aku dapat terlarut kedalam kehidupan yang pernah kujalani di dunia Kimetsu no yaiba.

"Seperti mimpi~" -(Y/n)

Memori saat aku masih di bully, memori saat bersama Douma dan beberapa memori lainnya berputar di kepalaku seperti kaset rusak.

Saat aku memutuskan untuk kembali ke kelas, aku berpapasan dengan seseorang yang mirip sekali dengan Douma kemarin yang sempat menolongku di taman, kami bertemu lagi di tangga. Kami yang sama-sama terkejut hanya mematung di anak tangga yang sedang kami pijak.

"Aku tidak tahu kalau kamu adalah murid di sekolahku" -Dama

Dia menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal dengan kekehan kecil.

"Siapa namamu?" -Dama

Suaranya, gaya bicara dan berdirinya mengingatkanku pada sosok Douma.

"(Y/n), (F/n)" -(Y/n)

Senyum itu kembali merekah

"Selamat datang (Y/n)~" -Dama























Tamat!!!

Kubuat Epilog nya karna aku berencana untuk unpublish buku kedua nya.. Makanya kubuat endingnya agar kalian tidak terlalu penasaran.

Terima kasih yang sudah membaca buku ini hingga tamat, semoga kalian suka dengan semua cerita buatanku.

Salam
Author Au

Kimetsu no Hikikomori || Girl VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang