Aku memikirkan janji dengan kakak tadi, bagaimana caranya aku kabur ke bukit untuk menemui nya? Apa nanti aku masih bisa menahan untuk tidak menyerangnya? Semua pikiran itu membuatku kesulitan untuk tidur.
Douma sempat marah tadi karna aku telah membuat nya khawatir. Aku juga sempat memikirkan bagaimana kalau aku tadi menerima ajakan kakak untuk tinggal bersamanya di tempat pada pemburu iblis. Membayangkan wajah Sanemi membuatku merinding.
"Kau sedang membayangkan apa?" -Douma
Douma datang dengan membawa tubuh seorang gadis tanpa kepala dengan cara menyeretnya. Aku sempat berteriak dan menyuruhnya untuk membuang mayat tersebut. Aku takut dengan sesuatu yg tidak memiliki kepala.
Douma membawa satu potong kaki untuk aku makan, sepertinya dia habis selesai melakukan upacara pemujaan bersama pengikutnya.
"Makanlah" -Douma
Dia memberikan kaki itu untuk ku makan. Hampir setengah telah ku habiskan, Douma membuka suara.
"Nanti malam mau berburu bersamaku?" -Douma
"Maksudnya?" -(Y/n)
"Iya.. Kita akan adu kekuatan demi mempertaruhkan satu mangsa" -Douma
Aku menggeleng
"Ga ah, kalau mau ambil saja. Aku cari yang lain" -(Y/n)
Douma memukul kepalaku
"Dasar bodoh, kau harus melatih jurus mu itu. Jangan terlalu baik" -Douma
"Dasar konyol" -(y/n)
Hanya itu yang mampu ku katakan, ekspresi Douma berubah 100% saat berbicara serius. Itu membuatku sedikit takut.
***
Malam ini aku berniat kabur untuk pergi ke bukit, tapi Douma menahanku dengan senyum seperti orang tidak punya otak itu.
Dimulainya lah acara berburu kami.
Kami mulai berpencar dan mencari mangsa masing-masing. Siapa yang paling banyak dan dapat merebut mangsa dari musuh, dialah pemenangnya.
Aku mulai dengan mencari dari sebelah utara, tak kusangka Douma mengikutiku. Aku mencium bau obat-obatan, kupikir itu Shinobu tapi baunya tidak seperti milik Shinobu jadi aku menyepelekan nya.
Aku melihat seorang gadis dengan gaya rambut twintail ber hairclip kupu-kupu. Aku langsung membalikkan badan menghadap Douma
"Jurus darah iblis, Bongkahan es"
Ku arahkan telapak tangan berhadapan dengan Douma, seketika Douma membeku di dalam balok es yang kuciptakan. Tidak membuang waktu lagi, kuhampiri gadis itu dan meraih tangannya.
"Aku suka kamu, kamu itu keren, sangat menakjubkan, walaupun kau pengecut tapi kau cantik dan kau di pasangkan bersama si babi.. Kyaa kalian karakter kesukaanku" -(Y/n)
Aoi meraih nichirinnya dengan tangan gemetar dan menebas leherku.
"Sayang sekali, kau sangat lambat honey~" -(y/n)
Smirk ku mengembang, di atas pohon ku tampilkan wajah ala yandere dan menjilati nichirin Aoi yang berhasil ku rebut.
Masih dengan tubuh gemetar nya, kupeluk dan membisikkan sesuatu.
"Jangan takut, aku hanya ingin minta tolong padamu. Tolong jaga (m/n) dan sampaikan padanya kalau aku tidak bisa pergi ke tempat yang di janjikan hari ini." -(y/n)
Jeda beberapa detik
"Pergilah sekarang, di belakang sana ada uppermoon yang mengincar mu. Aku akan menahannya selama kau pergi" -(y/n)
Aku pergi menuju tempat Douma di bekukan. Kulihat dia sedang memainkan kipasnya sambil tersenyum.
"Sepertinya perbincangan kalian tadi sangat menyenangkan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Hikikomori || Girl Version
Aventura[Complete] + [Selingan] "Menjadi nolep adalah jalan ninjaku" //*tabok (Y/n) menarik diri dari bersosialisasi karna alasan tertentu. Dia merasa hidup seperti ini pun sudah cukup baginya. sampai saat itu tiba, seseorang menarik dirinya dan menyelamat...