the SOUL's [On Going]

0.5 (THE PAST)

THE SOUL's
.
.
.

_______________●●●_____________

0,5 (THE PAST)

_______________●●●_____________

FLASHBACK ON_

Yerin sudah sampai dirumahnya. Begitu sampai dirumah Yerin langsung masuk ke kamar lalu merebahkan diri dikasur. Jujur Yerin sudah sangat lelah tapi matanya tidak mau terpejam, kejadian dirumah Sinb tadi benar-benar membuat Yerin syok sekaligus kecewa.

Sedari tadi pikirannya berkecamuk. Sibuk menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi.

'Apa Sinb dan Eunbi itu adik kakak? Tapi kenapa marga mereka berbeda.

Tapi Eunbi tinggal dirumah Embih kenapa Embih nggak pernah cerita sih sama Yennie. Apa ini alasan kenapa Embih nggak pernah biarin Yerin main ke rumahnya dulu?

Trus kenapa mereka berdua pura-pura nggak saling kenal kalo di sekolah? Apa ini gara-gara Embih? Apa Embih sengaja nyuruh Eunbi biar pura-pura nggak kenal dia?

Kenapa Embih ngelakuin itu tapi? Kenapa Embih tadi marah-marah dan bilang kasar ke Eunbi'

Karena kesal Yerin terus berguling kesana-kemari, beberapa kali menutup wajahnya dengan bantal lalu ia buang. Hingga 3 bantalnya kini sudah tergeletak di lantai.

Pintu kamar Yerin terbuka. Mendengar itu Yerin buru-buru duduk untuk mengecek siapa yang masuk. Dan saat mengetahui siapa sosok tersebut Yerin memberengut kesal.

"Ah ge kenapa masuk kamar Yennie. Yennie lagi nggak mau diganggu." Ucapnya mengeluh.

Sosok itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat keadaan kamar Yerin.

"Kamu kenapa sih Yen? Bantal dibuang-buang kayak gini kalo mamah tau pasti kamu dimarahin." Kesal kakak Yerin sambil mengambil bantal Yerin yang ada dilantai.

"Ayo kebawah tadi kamu dipanggil mamah" ucap sang kakak menyampaikan maksud kedatangannya setelah menaruh bantal Yerin dikasur.

Yerin yang sedari tadi memberengut kini mulai menunjukan wajah lesunya membuat sang kakak sedikit terheran.

"Kenapa? Kamu ada masalah" tanya kakak Yerin dengan lembut.

"Enggak ge" geleng Yerin dengan lesu.

Sang kakak hanya menghembuskan napasnya. Ia tau pasti ada sesuatu yang menggangu adiknya tapi karena adiknya nggak mau cerita, ya sudahlah ia juga nggak mau memaksa.

Ia pun berniat meninggalkan kamar adiknya, ia tidak mau menggangu meski sebenarnya sudah sih:v Saat hampir keluar dari kamar tiba-tiba Yerin memanggilnya.