0.0 (THE PAST)

1.6K 179 38
                                    


TAHUN 2016

"Eunbi"

"...."

"Eunbi"

"..."

"Apa dikelas ini tidak ada yang bernama eunbi?"




Hari ini adalah hari pertama tahun ajaran baru. Disebuah kelas sekolah menengah pertama seorang guru sedang mengabsen nama muridnya. Tapi saat ia menyebut nama 'eunbi' kelas mendadak hening.

"Eunbi mana yang bapak maksud? Bisa bacakan nama depannya"

Tiba-tiba seorang gadis berbicara ditengah keheningan dengan nada yang ketus.

"Jung eunbi"

Guru itu kembali menyebutkan nama murid yang sedang ia absen.

"Oh gadis lugu itu ada disana"

Dilihatnya gadis itu menunjuk ke bangku depan dimana seorang gadis berambut sebahu duduk dengan pandangan yang menunduk.

"Nama kamu juga eunbi? Hwang eunbi"

Tanya guru itu lagi saat melihat ke buku daftar hadirnya dan menemukan satu nama lain yang sama.

"Ya."

Respon singkat dan datar gadis itu.

Sang guru hanya mengangguk lalu mulai berbicara lagi.

"Saya kira dikelas kita ini akan ada anak kembar karena ada nama yang sangat mirip"

Selesai dengan kalimatnya sang guru sedikit terheran saat mendengar bisikan-bisikan juga suara tawa tertahan memenuhi kelas yang sedang ia ajar.

Sedetik kemudian kelas kembali hening saat mendengar suara patahan pensil yang terdengar keras.

Semua mata menuju ke arah gadis berkucir satu yang tadi baru saja mematahkan pensil. Gadis itu terlihat marah dengan tangan yang masih meremat separuh pensilnya dengan erat.

"Sudah bii-ya"

gadis berkepang dua yang duduk disebelah gadis pemarah itu mencoba menenangkan teman sebangkunya dengan cara mengelus tangan sang empu.

Tapi bukannya tenang si gadis pemarah itu justru berdiri secara tiba-tiba membuat kursi yang ia duduki bergeser kebelakang dan menimbulkan bunyi yang cukup keras. Sukses membuat teman sekelas mereka terkejut.

Gadis itu memandang semua orang dikelas dengan tatapan elangnya yang tajam. Lalu ia segera beranjak keluar dari kelas menyisakan keheningan dan juga aura tegang yang masih menyelimuti mereka.

Sepeninggal gadis tadi sosok gadis disebelahnya pun langsung mengekori keluar tapi sebelum ia benar-benar pergi ia sempat berbalik,

"Maaf saem atas kejadian ini. Sin- ah maksudku hwang eunbi lebih suka jika dipanggil sinb jadi saya mohon kedepannya saem tidak akan lupa dan memanggilnya dengan nama itu lagi" gadis itu menunduk sekilas lalu segera berlari keluar.

Sepeninggal 2 gadis tadi suasana kelas mulai membaik tapi suara bisik-bisikan itu semakin ramai.

"Kenapa kalian berbisik-bisik! Jika ingin mengatakan sesuatu silahkan maju kedepan."

Ucap tegas sang guru. Sepertinya ia sedikit terkejut dengan sikap tidak sopan salah satu muridnya yang membuatnya sedikit emosi.

"Tidak saem kita hanya membicarakan duo eunbi yang sifatnya sangat bertolak belakang"

dari arah belakang seorang murid laki-laki menjawab disertai dengan kikikan.

"Iya benar yang satunya seperti penyihir dan yang satunya sepertinya bisu"

tambah seorang gadis yang duduk dibangku tengah

"Mana yang akan dipilih? Gadis penyihir atau bisu??"

"Kurasa aku akan memilih yang bisu setidaknya ia berguna jika dijadikan pembantu"

"Kau benar aku tidak akan bertahan jika harus bersama gadis penyihir"

Begitulah celotehan dan juga suara tawa dari dalam kelas. Mereka asyik mengunjing sampai tidak sadar bahwa gadis yang mereka bicarakan itu bisa mendengar semua nya. Ah tunggu bukannya tidak sadar tapi mereka sengaja sepertinya.

Gadis itu JUNG EUNBI hanya bisa menangis dalam diam.

¤¤¤ TBC ¤¤¤
________________________________

Hai readers yang udah mau mampir ke book ini😁😁

terima kasih banyak banyak banyaaak ya karena mau baca cerita yang baru debut ini😂semoga kalian suka dan selalu ngikutin book ini ya☺

Buat dukungan aku mau minta vote dan komen nya dong🙂 boleh? Boleh ya kalian kan baik hehehe

Sampai bertemu di chapter selanjutnya chinggu annyeong😉

the SOUL's  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang