"Davina kenapa lagi kamu terlambat kelasnya pak Rafael? Apa kamu gak kapok kena omel pak Rafael?" tanya Gea sahabat Davina.
"Aku semalam ngerjain tugasnya di dosen killer dan baru kelar tadi pagi nyelesain," jawab Davina ketus.
"Ya ampun Davina sayang tugas dari Pak Rafael kan udah hampir seminggu yang lalu dikasihnya kan? Kenapa baru semalam kamu buat sih?" kata Gea sedikit sebal.
"Aku malas mau ngerjain tugas dosen killer itu. Akhirnya baru semalam aku punya niat buat ngerjain tugas dosen killer itu deh," kata Davina sambil memakan bubur ayam pesanannya.
Setelah selesai dengan mata kuliah dari sang dosen killer Davina langsung menarik Gea untuk menemaninya ke kantin kampus untuk sarapan. Berhubung tadi Davina bangun kesiangan jadi belum sempat sarapan.
"Dav, kamu tuh emang aneh. Diluar sana banyak cewek yang tergila-gila sama Pak Rafael bahkan secara terang-terangan para cewek itu mengungkapkan isi hatinya. Mungkin kalau aku belum punya Alan pasti aku juga ikut ngejar-ngejar pak Rafael deh. Sedangkan aku malah sebel sama Pak Rafael. Kamu tuh emang cewek aneh Dav," kata Gea asal.
"Nanti aku bilangin Alan kalau ceweknya main hati sama dosen di kampus. Bisa-bisanya Akan semakin over protective sama kamu lagi. Lagian aku kan gak sama kayak cewek lain. Bagiku cowok kayak dosen killer itu memang bukan tipe aku. Trus juga aku sebal sama gayanya yang terlalu sok. Emang dia siapa?" kata Davina sebal.
"Susah ngomong sama kamu. Awas aja kalau suatu saat Pak Rafael jadi suami kamu. Kira-kira gimana ya? Yang pasti akan seru," kata Gea yang sudah membayangkan jika Davina menikah dengan Pak Rafael.
"Itu gak akan pernah terjadi. Lagian aku masih menunggu Kak Reza datang. Aku kan dari dulu udah jatuh cinta sama kak Reza jadi gak ada laki-laki lain di hati aku," kata Davina tersenyum ketika membayangkan wajah laki-laki yang membuatnya jatuh cinta.
"Jangan suka mengkhayal. Kamu tahu kan kalau kak Reza tuh udah punya tunangan dan kalau gak salah dengar kak Reza juga berencana menikah. Jadi lebih baik kamu kubur dalam-dalam perasaan kamu buat Kak Reza," kata Gea mengingatkan.
Wajah Davina yang tadinya ceria berubah suram ketika sahabatnya itu mengingatkan hal buruk dari laki-laki yang membuatnya jatuh cinta. Reza Salim laki-laki yang sudah membuat seorang Davina Dirgantara merasakan cinta pada pandangan pertama. Pertemuan Davina dan kak Reza ketika saat itu Davina menemani sang ayah di sebuah pertemuan kantor. Dan kebetulan kak Reza saat itu adalah anak dari salah satu mitra kerja sang ayah. Ketika sang ayah memperkenalkan Kak Reza pada Davina, ia sudah merasakan perasaan suka. Apalagi dengan sikap kak Reza yang supel membuat Davina langsung jatuh cinta pada kak Reza. Dan sejak itu hubungan Davina dan kak Reza menjadi dekat satu sama lain. Tapi di suatu hari Davina mendengar jika kak Reza bertunangan dengan anak dari mitra kerja papanya kak Reza. Bisa dibilang kak Reza sudah dijodohkan dengan wanita bernama Regina Putri. Dan tentu saja hal itu membuat Davina patah hati. Sampai detik ini Davina tidak pernah mengutarakan perasaannya pada kak Reza. Ia selalu memendam semua perasaan itu karena ia takut jika kak Reza menolak dirinya dan tidak mau berhubungan lagi dengannya.
Ketika sedang melakukan tentang kak Reza tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dan ketika ia melihat siapa yang menelponnya ternyata sang bunda yang telepon.
"Iya Bun," jawab Davina.
"Sayang hari ini kamu pulang jam berapa?" tanya Widya di ujung telepon.
"Mungkin sebelum sore aku udah sampai rumah Bun. Emang ada apa Bun?" tanya Davina pada sang bunda.
"Ada yang mau bunda bicarakan sama kamu sayang. Jadi setelah selesai kuliah langsung pulang ke rumah," pinta sang bunda.
"Ok Bun," jawab Davina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen Killer Itu Suamiku
RomanceDavina harus menerima perjodohan yang diatur sang bunda dengan anak laki-laki dari sahabat sang bunda. Tapi yang membuat Davina shock karena laki-laki yang dijodohkan dengan dirinya adalah dosen killer yang sangat ia benci. Bagaimana perjalanan ruma...