Carmelia Stefany, seorang gadis yang baru genap berusia 24 tahun dua hari yang lalu sedang menyibukkan dirinya dengan melihat timeline twitter di akun alternya. Carmelia memiliki ketertarikan dalam hubungan BDSM dan ia senang jika seseorang memberikan perhatian kepada dirinya, ia senang memiliki "daddy" atau dominan yang mengaturnya, memberikan perintah dan mendisiplinkannya. Ia lebih menikmati kehidupan alter dibandingkan kehidupan realnya. Tujuan ia membuat akun alter hanya untuk mengikuti akun-akun yang menarik perhatiannya namun terlalu tabu untuk ia ikutin di akun aslinya. Carmel sangat senang melihat seorang wanita yang sedang dihukum.
Carmelia menyadari kecenderungan ini ketika ia secara tidak sengaja membaca sebuah cerita tentang hubungan d/s seseorang di sebuah blog yang ia temukan, sejak saat itu dia mencari tahu tentang lifestyle tersebut. Lia sapaan yang disering digunakan teman-temannya tidak ia gunakan untuk teman-teman alternya. Ia lebih suka menyebut dirinya Carmel jika memperkenalkan diri kepada teman-teman alternya. Menurutnya nama Carmel lebih cocok jika memerankan seorang babygirl.
Ponsel Carmel bordering ketika ia sedang sibuk dengan timeline twitternya. Carmel melihat siapa peneleponnya dan layar ponselnya menunjukkan nama Gerald terpampang jelas. Gerald merupakan laki-laki yang selalu ada untuk Carmel.
"Lia, here." Sapanya ketika sudah menekan tombol connect di ponselnya.
"Hey, Li. Gerald, here." Balas Gerald dengan suara cerianya.
"I know it's you, Ger. Ada apa?" Tanya Carmel, karena Gerald tidak langsung mengatakan tujuannya meneleponku.
"Besok kau sibuk?" Tanya Gerald, tidak menjawab pertanyaan Carmel dan hanya memberikan pertanyaan lain.
"Tidak, aku cukup senggang besok. Ada apa?" setelah menjawab pertanyaan Gerald, Carmel kembali menanyakan maksud dan tujuan Gerald.
"Wanna go out with me, Li?" Tanya Gerald lagi. Carmel tidak langsung menjawab. Ia sangat sadar Gerald sedang berusaha mendekati dirinya. Kedekatan keduanya sudah cukup lama, bahkan Carmel selalu tahu Gerald menyimpan rasa padanya. Hanya saja ia merasa ia tidak akan cocok dengan Gerald yang sangat baik. Setelah mengingat tidak memiliki janji dengan siapapun Carmel sedikit menimbang dan akhirnya memutuskan untuk menerima ajakan Gerald. Menurutnya tidak ada salahnya keluar dengan seorang teman diakhir pekan.
"Sure." Jawab Carmel akhirnya.
"Oke, I'll pick you up at 5" ujarnya lagi.
"Sounds good,Ger."
Setelah menyetujui ajakan Gerald, mereka masih sedikit berbincang ditelepon, walau sesungguhnya Carmel sangat ingin menyudahi pembicaran mereka, namun ia tidak tega dengan pria di sambungan teleponnya. Namun Gerald seperti tahu bahwa Carmel sudah tidak ingin melanjutkan pembicaraan maka Geraldpun mengakhiri panggilan tersebut.
"Oke, Li. Sampai ketemu besok, istirahatlah. Sudah larut." Ujar Gerald di seberang sana membuat Carmel mengembangkan senyum lebarnya.
"Oke, Ger. See you!" dengan mengatakan demikian Carmel memutuskan sambungan terlepon tersebut.
Carmel melajutkan kegiatannya yang sempat tertunda karena telepon dari Gerald. Biasanya semakin malam timelinenya akan semakin ramai, karena kebanyakan akun alter selalu mengandung konten NSFW yang akan lebih aman jika dibuka ketika sedang sendiri. Tanpa sadar karena merasa terangsang dengan apa yang ia temukan di timelinenya, Carmel mulai menyentuh dirinya sendiri. Memainkan jarinya di clitnya, memberikan sensasi nikmat. Ia membayangkan bahwa ada seorang pria dengan aura dominasi yang kuat yang sedang melakukan dan mengontrol semua kegiatannya tersebut. Ia menjadi lebih terangsang jika melihat video seorang wanita yang sedang dihukum, ass spank atau pussy spank. Ia selalu membayangkan itu adalah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO(GET)HER
RomanceI want make you love me, like I love you! ALERT 21+ [MATURE CONTENT] - DIMOHON UNTUK SEMUA PEMBACA BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN. BACALAH CERITA YANG SESUAI DENGAN UMUR KALIAN. WARNING, THIS STORY CONTACT FOR 21+. THANKS! ••• Mungkin awal hubungan i...