Hai all, long time no see!!
I want to say sorry to you! Maaf karena sudah lama banget ya aku ga update, untuk menebus rasa bersalahku karena lama banget updatenya, besok pagi aku akan up satu part lagi buat kalian.
Sejak pertengahan tahun lalu di 2020 banyak banget kejadian yang super jungkir balik buat aku sampe harus dua kali opname jadi baru sekarang aku balik update buat kalian!
ENJOY!!
***
"Li, lu resign?" tanya salah satu sahabat Carmel di kantor saat merekan akan makan siang. Carmel merasa kesal karena informasi akan pengunduran dirinya sangat cepat tersebar dan saat ini ia yakin bukan hanya Dara yang tahu bahwa dirinya sudah mengajukan pengunduruan diri.
"Dapet info darimana Dar?" tanya Carmel tidak menjawab pertanyaan Dara.
"Dari atasan gue lah, dia suruh gue cari orang buat replace posisi lu." jawab Dara enteng, Carmel bernafas lega berarti baru Dara dan Mas Farhan yang tahu bahwa dirinya akan resign."
"Jangan sampe yang lain tahu ya Dar, diem-diem aja dulu." balas Carmel menanggapi ucapan Dara. Dara hanya menganggukan kepalanya tanda setuju.
"Cerita coba, kenapa lu mau cabut?" tanya Dara lagi. "Kok lu gak bilang sih sama gue?" tambahnya lagi.
"Capek gue Dar. Lu kan tau ya sejak Mba Priska jadi atasan gue banyak banget dramanya. Gue udah ga nyaman aja." jawab Carmel apa adanya. Sebenarnya Dara sudah tahu apa yang Carmel lalui sejak Mba Priska menjadi atasannya. Posisi Carmel semakin terhimpit apalagi Mba Priska merupakan orang yang sangat pintar mengambil hati bos mereka. Carmel yang semula menjadi pusat karena sebagai seorang junior ia sangat berprestasi menjadi seperti tidak ada apa-apa sejak Mba Priska menjadi atasannya dan berusaha menunjukkan bahwa Carmel tidak bisa apa-apa. Padahal perjuangan Carmel untuk bisa sampai di titik ini cukup sulit. Ia berhasil meluluhkan hati para user dan membuat user percaya kepada divisinya tapi Mba Priska seolah-olah mengerjakan itu semua dan bukan Carmel. Sudah banyak ide-ide Carmel yang dirampas dan hal itu membuat Carmel tidak nyaman karena ada pada bayang-bayangan atasan barunya.
"Terus udah dapet kerjaan baru?" tanya Dara lagi, sejatinya seluruh tim dalam divisinya tahu pasti bahwa lebih baik memiliki pekerjaan baru terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan yang lama. Carmel hanya menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia memang belum memiliki pekerjaan baru.
"Gue udah ga betah sih dan sejauh ini gue jadi males banget sama kerjaan gue. Jadi gue sadar banget daripada performa gue turun dan akan bikin nama gue jelek mending gue cabut duluan aja." ujar Carmel memberikan penjelasan.
"Gue paham kok. Good luck, sis." balas Dara menanggapi penjelasanku. "Udah yuk balik, ntar dicariin lagi." ajak Dara sambil ia merapikan peralatan makannya. Carmel mengikuti apa yang sahabatnya lakukan dan berdiri dari tempat duduknya.
***
Gerald yang sedang sibuk dengan ponselnya, dikagetkan dengan pintu ruang kerjanya yang tiba-tiba terbuka dan menampakan seorang wanita yang sangat di kenalnya. Beverly yang merupakan wanita yang sempat dikencani Gerald untuk kesenangnnya berjalan dengan sangat anggun dengan pakaian yang serba minim ke arahnya.
"Mengapa kau tidak membalas pesanku, Ger?" tanya wanita itu dan duduk dimeja kerja Gerald tepat dihadapan pria tersebut.
"Aku sibuk Ver." jawab Gerald santai.
"Aku tidak tahu bahwa bermain dengan ponselmu merupakan suatu kesibukan." balas Beverly sambil sedikit memajukkan wajahnya dan menampilkan payudaranya yang sangat montok di hadapan Gerald. Gerald mendorong sedikit tubuh Beverly sehingga ia kembali pada posisinya semula dan Gerald mulai beranjak meninggalkan kursi kebesarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO(GET)HER
RomanceI want make you love me, like I love you! ALERT 21+ [MATURE CONTENT] - DIMOHON UNTUK SEMUA PEMBACA BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN. BACALAH CERITA YANG SESUAI DENGAN UMUR KALIAN. WARNING, THIS STORY CONTACT FOR 21+. THANKS! ••• Mungkin awal hubungan i...