2.Marah

223 135 15
                                    


Mata Alif terkunci pada sosok gadis cantik yang masih memakai pakaian sekolah lengkap memasuki cafe dengan pemuda tinggi tampan yang ada di sebelahnya.

Alif berdiri,Menaruh 3 lembar uang berwarna merah di atas meja, lalu beranjak dari mejanya, menghampiri gadis tersebut.

Alif berjalan tergesah gesah sampai tak menyadari sudah menabrak pengunjung lain.

Alif menarik tangan gadis cantik itu keluar cafe membuat gadis itu terkejut, pasalnya Alif mencengkram tangan mungil itu erat.

Membuat gadis tersebut meringis, pria yang barusan masuk kedalam caffe bersama gadis yang sekarang Alif bawa itu, ikut mengejar Alif

Pria itu berjalan cepat, lalu menarik paksa gadis cantik yang di bawa oleh Alif, membuat cengkraman tangan Alif dari gadis tersebut terlepas

"Lo gak bisa bawa dia" kata pria tersebut marah

Alif menatap pria itu dengan wajah tenang nya, tentu Alif mengenal pria itu

Alif mengalihkan tatapan nya kek arah gadis cantik yang menunduk ketakutan

"Tinggalin dia" kata Alif dengan suara tenang

Gadis itu masih tertunduk tidak berani menatap kek arah Alif

"Olif liat Abang!." kata Alif sedikit meninggikan suaranya

Gadis cantik itu menatap kearah Alif meski di selimuti dengan rasa ketakutan nya karena telah melanggar perintah Abang nya

"Maafin Olif Abang,Olif janji nanti Olif ngga lupa Iz__" kata olif yang belum menyelesaikan bicaranya sudah di potong oleh Alif

"Stop. Kita pulang dan Jauhi dia, dia gak baik buat kamu" Kata Alif menarik tangan Olif, membawa adiknya ke arah parkiran di mana mobil Alif terparkir di sana

Olif yang tadinya takut kepada Alif tiba tiba bingung Olif pikir Abang nya marah karena Olif melanggar perjanjian dengan Alif, karena tidak meminta izin terlebih dahulu untuk keluar dengan laki laki lain

Lalu ini apa?, kenapa Abang nya berbicara serta menyuruhnya untuk meninggalkan pria yang datang kemari dengan Olif

Olif menghempaskan tangan Alif dari tangannya, membuat cengraman Alif terlepas untuk kedua kalinya dari tangan gadis itu

Alif membalikan badan nya menatap ke arah adik perempuannya

"maksud Abang apa,Kenapa Abang nyuruh Olif buat ninggalin kak Dirga" kata Olif

"Dia ga baik buat kamu" kata Alif memberitahu " ayo pulang" lanjut Alif

"Gamau, Olif gak mau pulang sama Abang, Olif kesininya kan sama kak Dirga!." Teriak Olif

"OLIF!." bentak Alif dengan suara tingginya, Alif tidak berniat membentak adik kesayangannya, hanya saja tidak ada cara lain untuk membuat Olif takut dan menurut

Olif terkejut lalu mundur satu langkah dari hadapan Alif

Dirga berjalan ke arah kakak beradik yang tengah bercekcok, Dirga tersenyum iblis ke arah Alif

"Jadi Olif adik lo" bisik Dirga di Sertai smirk di bibirnya

Alif menatap Dirga dengan wajah tenangnya. meski kedua matanya manatap Dirga menusuk

"Olif" panggil Alif ke arah Olif yang mulai menangis terisak

Olif berjalan menghampiri Dirga "Maafin Olif kak" kata olif lalu pergi menuju mobil milik Alif

Alif menatap Dirga tajam " jauhi adik gue sebelum lo menyesal" peringat Alif

Dirga tersenyum sinis ke arah Alif

Alif berjalan kearah mobil miliknya yang terparkir di sana, meninggalkan Dirga yang tengah tersenyum iblis ke arah Alif

"Liat aja" kata Dirga pelan di sertai kekehan lalu berjalan memasuki cafe sendiri

****

Selene turun dari motor milik Aines, menyerahkan helm berwarna pink yang Aines belikan khusus untuknya

"Makasi Ay, mampir dulu" ucap Selene kepada Aines, karena Aines sudah menemani nya ke toko buku, meneraktir makan di cafe, dan tak lupa membelikan permen jelly kesukaan gadis itu

Aines menerima helm yang di gunakan Selene barusan, lalu menaruhnya di depan

"Ngga, udah sore" kata Aines mulai menyalakan kembali motor kesayangan nya

"Oh yauda"

"Gue balik"

"Tihati Ay"

Aines tersenyum tipis lalu melajukan motornya membelah jalanan, meninggalkan Selene yang masih setia berdiri di depan gerbang rumahnya

Selene berdiri menunggu Aines pulang hingga hilang dari  pandangan nya

Setelah itu Selene berjalan membuka gerbang rumahnya, memasuki rumah berlantai dua yang tampak sepi

****

Selene membuka pintu kamarnya, memasuki ruangan yang di penuhi berbagai poto BTS yang menempel di setiap dinding nya

Belasan Album yang tertata rapih di rak, dan puluhan boneka BT21 yang di simpan dalam lemari kaca yang amat besar

Lalu berjalan ke arah kasurnya, membaringkan tubuh mungilnya yang terasa sangat lelah

Tak terasa Selene mulai memasuki alam bawah sadarnya dan di ikuti suara  dengkuran halus.

****

Jangan lupa untuk mengklik tanda bintang di sebelah kiri bagian bawah

Dan ajak teman teman saudara tetangga kalian untuk membaca cerita My Ice prince

Sampai ketemu di part berikutnya:)


S/A Rahasia(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang