"Berkemah berkemah berkemah sama Inojin, Inojin Inojin anaknya mbak Ino, mbak ino mbak ino mbak ino yiii--"
"Diamlah Tsuba!" Inojin cemberut
"Ih, Kasar! Menma-samahh--"
"Ohh Sialan hentikan itu Tsubaki," Menma heran kenapa Tsubaki tidak bisa diam?
Tsubaki cemberut tapi tangannya mengapit lengan Menma erat, "aku tidak akan pernah memaafkanmu Kibutsuji Muzan!"
"Salah server woy! Pengen nangis deh aku," Boruto mengepalkan kedua tanganya di depan dada, lelah dengan kegoblokan ini.
"Apa disana benar-benar ada ikan mas abadi?" tanya cho-cho sambil memakan kripik kentang.
"Gak ada, hoax. Yang asli ada badaknya,"
"SHIKADAI TERTULAR PENYAKIT TSUBAKI!" Boruto berujar tak santai
"HAH? NANII?!" Tsubaki tidak terima dia mencabut katananya. Boruto membuat segel kege bunshin--
"Channaroo!"
Brukkkk
___________
Perkemahan Kaminarimon
"Oh, besar sekali. Ini hebat! Tempat yang bagud untuk latihan," Metal berujar semangat, tanganya meninju-ninju udara yang tidak bersalah.
"Metal, kita tidak datang kemari untuk latihan, oke?" Inojin mengingatkan dengan nada sinis.
"Tadinya aku cemas karena kemarin hujan, tapi syukurlah," Sumire mengehela nafas lega.
"Air dan listrik...cuma itu yang kita punya," Shikadai mengawasi sekeliling.
"Soalnya ini cuma perkemahan sih," -Denki
"Yosh, ayo mulai berkemahnya," Boruto berujar semangat
Menma tersenyum melihat keantusias teman - temanya, omong - omong Tsubaki sekarang tertidur di gendongan menma.
Semuanya benar - benat bekerja sama dengan Shikadai yang memimpin. Separuh anak laki - laki membangun tenda, sisanya mencari kayu bakar dan mengumpulkan air.
"Ayo, cepetan mancing," setelah sampai di sungai beraliran deras, Boruto menjadi sangat exited. Membuat semuanya menggeleng gelengakan kepala.
Detik menjadi menit, menit menjadi jam.
"Aduhh, lapar sekali," Chocho mengelus perutnya dramatis
"Kok gak dapet-dapet ya--eh?"
Ucapan boruto terputus saat merasakan tarikan yang kuat pada pancingnya. Boruto panik saat dirinya akan terjatuh dari tebing, tapi Iwabe menghentikanya dengan membuat pembatas dari tanah.
Metal menghentikan kegesitan ikan mas dengan melemparkan beberapa shuriken. Sumire memperkuat pancing dengan chakra Nue. Himawari menggunakan Byakugan untuk melihat keadaan ikan emas. Sedangkan Tsubaki yang merasa tidak berguna hanya mengipasi mitsuki yang sedang memegang pinggang Boruto agar tidak jatuh.
Sementara Menma
"Ara-ara~ berjuanglah,"
Menma hanya mengawasi dari atas pohon. Bukanya tidak mau membantu hanya saja menma yakin dengan kekuatan teman - temanya yang sudag menjadi Genin. Matanya mengarah pada Sumire.
Gadis itu menarik
Matanya tidak sengaja melihat Inojin.
Tapi Inojin berkali-kali lipat lebih menarik.
Menma ingat bagaimana ia terpaku saat melihat Sumire saat itu, gadis itu sangat menawan dan Kawai. Bagaimana cara bicaranya yang tidak percaya diri, bagaimana ia meminta memisahkan Sarada dan Boruto yang bertengkar saat di Akademi, bagaimana ia yang mencoba menghancurkan konoha. Semuanya terlihat jelas bahwa Menna tertarik padanya.
Tapi, Semenjak ia menjadi lebih dekat dengan Inojin, ia merasakan jantungnya berdebar kuat. Menma tidak bodoh, ia mengakui jika dia telah jatuh kepada pemuda Yamanaka bermulut pedas itu. Tapi, resiko yang harus diterimanya adalah persahabatan, orang buta saja akan tau jika Shikadai juga tertarik kepada Inojin.
.
.
.
.
.6 September 2020

KAMU SEDANG MEMBACA
NARUSASU
Fiksi PenggemarKarya tetap milik @Masashi kisimoto -- Kisah hubungan terlarang antara Narusasu, dan Menma yang berada di tengah mereka. 'Yaoi, Mreg'