Ch 4. Mizu

1K 75 2
                                    

Plesbek

"Oni-san, ikut!" Gadis kecil dengan rambut pirang yang sedikit basah mencoba berlari menghampiri sang kakak yang akan berlatih Shuriken. Tapi Sasuke menahanya, dengan sedikit omelan dia mengangkat tubuh putrinya kedalam.

"Tunggu dulu," Sasuke berucap sebelum berlalu, sang putra mengangguk patuh dan duduk di engwa.

"Papa, aku ingin berlatih dengan Nii-san!"

"Kusisir dulu rambut mu! Kau juga masih memakai handuk, tubuhmu masih setengah basah jika kamu terpeleset bagaimana?!" Sasuke mengeomeli putrinya yang hiperaktif. Omelanya terdengar sampai ke Menma yang sedang duduk di engawa, membuatnya terkekeh kecil.

Gadis kecil jiplakan Tou-sanya itu duduk dengan patuh membelakangi sasuke yang selesai memakaikanya baju. Sasuke menyisir rambut pirang panjang sepinggang dan mengikatnya menjadi dua. Jika dilihat -lihat dia malah seperti Oiroke no jutsu Milik Naruto.

Walaupun hanya menggunakan satu tangan, rambut Mizu terikat rapi. Merasa papanya selesai, Mizu langsung berlari kilat ala-ala ninja, membuat Sasuke yang melihatnya tersenyum tipis.

Tak lama Mizu dan Menma pergi, terdengar suara Naruto "Tadaima."

"Okaeri."

"Dimana anak-anak?" Naruto mencium kening sasuke sekilas dan langsung duduk di sofa.

"Berlatih Shuriken. Apa kamu lapar? Jika iya kan kubuatkan makanan." Naruto mengangguk, kemudian berjalan mendekati Meja makan.

Mereka makan siang bersama dengan keadaan yang tenang.

"Kudengar dari Kakashi-sensei, kau memberikan Menma katana,"

Sasuke mengangguk, "dia sering meminjam punyaku dan dia bisa dikatakan mahir, jadi ku carikan katana untuknya,"

Selesai makan, Naruto mencuci piring mereka, sedangkan sasuke menonton siaran berita. Naruto mengangkat tubuh sasuke dan menempatkanya di pangkuan, sasuke terlihat biasa saja dengan pandangan yang tetap mengarah ke tivi.

"Dua hari lagi penobatanku sebagai Hokage, aku harap kamu datang,"

Sasuke sedikit melirik ke belakang, "entahlah" balasnya sedidikit tidak minat.

"Oh ayolah sayang~,"

"Oke."

Naruto tersenyum lalu mengecup kilat leher putih Sasuke.

_*_

Hari penobatan.

"Jangan keluyuran, tetap berada di dekat bibi. Dan kau Temari, jaga anakku!" sasuke menatap Temari tajam, yang ditatap mengangguk-
Angguk pasrah.

"Anakmu sangat kawaii," Temari terlihat gemas dan menoel-noel pipi adik-kakak tersebut. Menma terlihat meringis sedangkan Mizu hanya pasrah.

"Ingat, jaga anakku."

"Ok----lah ngilang?" Temari terlihat sebal karena sasuke yang tadi menyeretnya ke gang kecil dan menitipkan anaknya, sekarang menghilang tanpa jejak.

"Oke anak-anak manis, ayo kita ke gedung hokage!"

_*_

Sorakan demi sorakan memenuhi gedung hokage setelah Rokudaime menyerahkan topi hokage ke Konohamaru yang cosplay Naruto(?). Sasuke di samping Shikamaru menghela nafas.

"Ada apa dengan orang bodoh itu?" Sasuke tidak habis pikir, di keadaan seserius ini, pemeran utamanya malah tidak datang. Shikamaru tersenyum maklum dengan sedikit menepuk-nepuk bahu temanya itu.

Menma melirik Sarada yang berada si sampingnya. Merasa ada yang mengawasi, sarada menolehkan kepala. Menma merasa panik, menyadari jika ia tertangkap basah sedang melirik seorang gadis.

Sarada tersenyum, "siapa namamu?"

Menma salah tingkah, Temari terkekeh melihat menma yang malu-malu, "ano..namaku Menma, Yoroshiku"

"Namaku Sarada,"

Menma dan sarada berbincang-bincang ringan mengenai Kunai dan Shuriken, mereka mempunyai beberapa hobi yang sama. Sayangnya sarada tidak pernah menggunakan katana seperti Menma.

Setelah penobatan selesai, Temari menyeret baju putih milik menma, "Sarada sampai jumpaa," Menma melambaikan tangan ke arah sarada diikuti oleh temari, lalu seorang gadis kecil berambut pirang ikut mengintip dan ikut melambaikan tangan. Sarada langsung ikut membalas lambaian tangan dengan heboh.

"Astaga gadis itu sangat kawaii. Omong-omong, mereka siapanya bibi temari ya?"

.
.
.
.
.
.
.
.

Ngetik 1.000 kata terus gagal menyimpan rasanya anjing banget.

Ayo yang kemaren minta apdet cepet, kita adu makan odading, kita liat Ironmen siapa yang paling kuat

19 September 2020

NARUSASUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang