Ch 6. Dance Chika

1K 67 10
                                    

Matahari mulai menampakan sinarnya. Dua pria dewasa terlihat bergelung nyaman dalam selimut tebal. Kaki sang dominan berada di pinggang pasanganya sedangkan tangan kanannya mencengkram lembut rambut sasuke.

Perlahan Sasuke membuka matanya, menampilkan iris sehitam malam. Ia menyingkirkan kaki Naruto. Naruto berguling membelakangi sasuke dengan dengkuran. Sasuke duduk dan memandang kosong lantai, tengah mengumpulkan nyawa.

Setelah merasa nyawanya terkumpul sepenuhnya, ia bangun dan menuju kamar mandi. Setelah mandi, Sasuke pergi ke kamar Menma.

Saat Membuka kamar Menma, sasuke bingung tidak mendapati anaknya di kamarnya.

'Kemana bocah ini? Apa dia ada misi?' tanya sasuke pada dirinya sendiri.

Sasuke kembali berjalan ke dapur, ia terkejut melihat anak sulungnya tertidur di ruang makan dengan dua cup ramen instan didepanya.

Sasuke berkacak pinggang

"Menma, bangun."

Tidak ada tanda - tanda jika bocah itu akan bangun, sasuke menggidikan bahu tidak peduli selama Menma nyaman tidur dengan posisi duduk. Sasuke menulis dua catatan dengan kertas berwarna Biru langit dan menempelkanya si kening Menma.

Dengan cepat ia mengambil jubah hitam di sampiran. Tak lupa menenpelkan lagi catatan di depan kulkas, sebelumnya ia juga mengelus rambut amburadul milik Naruto.

Satu jam kemudian.

Menma terbangun dengan pipi yang menbentuk ukiran abstrak. Menma mengerjapkan matanya tapi mata kanannya tidak bisa melihat, hanya sedikit cahaya yang masuk ke dalam.

Menma panik, "k-kenapa dengan mataku?! Apa ini yang dimakasud buta secara mendadak?! Atau efek samping pengguna Sharingan--"

"Menma, ada apa denganmu?" Naruto memandang heran menna yang terlihat berkeringat dan wajah panik.

"T-tou-san, apa aku men-menjadi buta?!"

Otak lemot Naruto mencoba merespon apa yang terjadi, kemudian ia menyadari jika ada kertas kening menma yang menutupi mata kanannya, sontak ia tertawa terbahak - bahak.

"Anakku ternyata juga bisa tolol,"

Memna mengambil kertas tersebut dan membacanya. 'Aku pergi menemui sakura. "

"Apa pesan yang ditinggalkan papamu?"

"Pergi menemui bibi sakura." ucap menma yang dibalas 'oh' panjang oleh Naruto.

"Aku akan pergi." ucap Naruto, menma mengangguk.

_______

Sore hari

"Ayo kita taruhan!" teriak boruto semangat.

"Taruhan apa?" tanya inojin

"Ayo kita bertaruh siapa yang akan memakan kentang goreng paling cepat. Nanti dibayar Denki!" ucap boruto.

Denki refleks keselek nampan. "Kok aku sat?!"

"Oke aku setuju! Tapi taruhanya apa?" ucap iwabe. Sepertinya Denki diabaikan.

Boruto tersenyum licik. "Bagaimana jika yang kalah dance chika didepan?"

"Ogah, serem!"-Shikadai

" aku setuju!" antusias inojin. Sekilas Menma dan shikadai mengangguk.

"Aku ik--!"

"Dame dame~ dameyoooo. Jika chocho ikut nanti sekali telan langsung habis." ucap tsubaki.

"Baiklah, sebelum dimulai alangkah lebih baik jika kita pesan kentang gorengnya dulu. Tuan muda kaminarimon, silahkan." ucap boruto dengan wajah menirukan patung buddha. Denki merengut tapi tetap menurut.

"Siapa yang ikutan?" tanya iwabe.

"Aku."

Boruto dkk terkwjut melihat Mitsuki yang tiba-tiba sudah duduk disamping Boruto.

.
.
.
.
.
Udah ah, gue bingung. Chap depan sasuke sama menma misi bareng

22 oktober 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NARUSASUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang