CHAPTER 11

418 68 3
                                    

Anyyeonghaseo Uri Reader-nim. Bagaimana kabarnya? setelah beberapa bulan hiatus akhirnya Hime kembali update kelanjutan Fanfic ini. Sebelumnya Hime mohon maaf kepada para pembaca setia fanfic ini karena harus menunggu begitu lama untuk update fanfic ini.

.

Jangan Lupa Vote, Comment dan Follow Hime ya untuk mendukung karya HIme

Dan bisa share link fanfic ini ke teman-teman kalian juga

.

.

HAppy Reading

.

.

AWAS KONTEN MENGANDUNG BAWANG dan R18+


Yunho hanya terdiam melihat kepergian Jaejoong. Ia tersenyum menertawakan kebodohannya sendiri. Memangnya dia pikir dia itu siapa, berani-beraninya ia memiliki niat untuk memiliki Jaejoong hanya karena Jaejoong baik kepadanya. Seharusnya sedari awal ia sadar dan tahu bahwa ia tidak pernah memiliki kesempatan itu karena ia tidak pantas memiliki seseorang sehebat dan semenawan Jaejoong.

"Pabbo." Ucap Yunho lirih mengolok-olok dirinya sendiri.

"Tuhan, apakah perasaan cintaku ini salah? Lalu kenapa kau tidak mengambil perasaan cintaku ini sejak dulu." Ucap Yunho menatap malam di Kota Seoul yang begitu terang dihiasi lampu kota, namun berubah menjadi kelabu di mata Yunho yang basah dengan airmata.

.

.

.

Sementara itu Jaejoong menghabiskan malamnya dengan minum-minum di balkon apartementnya. Perasaan bersalah dan sedih menghinggapi dadanya, ia hampir tidak bisa menahannya. Satu-satunya obat yang bisa menenangkannya hanyalah alkohol. Ia terus meyakini dirinya bahwa semuanya akan kembali normal dan ia akan baik-baik saja. Tapi, benarkah jalan yang ia pilih ini adalah yang terbaik? Benarkah ini satu-satu nya jalan yang bisa ia pilih? Ia tidak tahu, ia hanya akan melihat sampai seberapa lama ia bisa bertahan. Pertarungan melawan dirinya sendiri tidaklah mudah, karena ia begitu mengenal dirinya sendiri dan disitulah ia bisa melihat sisi lemah dan mengerikan dari dirinya sendiri.

"Aku benar-benar egois." Ucap Jaejoong menatap kebawah kearah jalanan dari balkon tempatnya ia berdiri.

.

.

.

Keesokan paginya Jaejoong berangkat ke kantor seperti biasa, namun kali ini ia tidak menemukan keberadaan Yunho. Setelah ia mencari tahu ternyata hari ini Yunho dikirim ke kantor cabang di Jeju selama 3 hari kedepan.

Sejujurnya Jaejoong merasa tidak nyaman dengan pikirannya sendiri. "Apa Yunho berusaha menghindariku?" batin Jaejoong, namun ia segera menyangkalnya. Walau ia tahu ini pasti sangat berat bagi Yunho, ia merasa sedih setiap kali memikirkan apa yang mungkin saja Yunho rasakan. Yunho pasti sangat membencinya. Jaejoong siap menerima konsekuensi itu, sedari awal memang lebih baik di benci daripada di cintai. Itulah salah satu hal yang Jaejoong pelajari dari masa lalunya.

.Kyuhyun yang sedari tadi mengamati Jaejoong merasakan kejanggalan dengan sikap Jaejoong. Ia merasa Jaejoong tengah dilanda masalah yang cukup berat. Ia pun dengan kekhawatirannya mendekati Jaejoong.

"Hyung? Apa kau baik-baik saja, kulihat akhir-akhir ini kau tampak lesu. Apa kau memiliki banyak beban pikiran?" tanya Kyuhyun.

"Ania, Kyu. Aku baik-baik saja. Aku rasa aku hanya masih beradaptasi dengan pekerjaanku." Bohong Jaejoong.

My Nerd Boy [END] TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang