13. Sampai berjumpa kembali (end)

3.5K 476 69
                                    

Memang sudah hukum alam, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Seperti saat ini, Jake menarik kopernya lalu memasukkan nya kedalam bagasi mobil.

Menatap rumah yang menjadi saksi tentang perkembangan dirinya. Didepan rumah, semua keluarganya sudah menunggu tidak lupa kedua sahabat nya yang sudah terisak sejak tadi.

"Hey jangan menangis." Jake menepuk-nepuk punggung Jay untuk menenangkan.

"Aku bakal kangen kamu Jake."

"Aku juga Jay, jangan lupain aku ya." Jake mulai berkaca-kaca.

"Tidak akan, aku akan selalu menunggumu kembali. Jadi cepatlah kembali."

Jake mengangguk lalu memeluk Jay dengan erat.

"Sudah jangan menangis nanti tidak ada yang mau sama kamu kalo cengeng." Ucap Jake sedikit bercanda.

"Aishh pasti ada kok hiks." Jay mengelap semua air matanya.

"Ahahaha iya kamu kan tampan pasti banyak yang deketin."

"Nah itu tau, nanti kalo km pulang jangan lupa bawain aku bule yaa."

"Tidak mau, cari sendiri saja."

"Pelit."

Jake dan Jay pun tertawa bersama dengan para orang dewasa yang ikut gemas melihat mereka.

"Hoonie?" Jake kemudian menghampiri Sunghoon.

"Jangan menangis nanti kamu jelek." Jake langsung memeluk Sunghoon erat.

"Hiks.. Tidak bisakah kamu disini saja jake?" Ucap Sunghoon.

"Aku akan kembali hoon, jangan khawatir."

"Tapi aku hiks,, kalo aku ingin bermain denganmu bagaimana?" Isakan Sunghoon semakin terdengar.

Jake lalu mengusap lembut rambutnya.

"Kamu pasti akan punya banyak teman baru disekolah nanti. Kalau pun kamu kangen sama aku kamu boleh bermain dikamarku."

Sunghoon menjauh dari pelukan Jake, lalu menatapnya.

"Benarkah boleh?"

Jake mengangguk.

"Kamu boleh ke kamarku kapan saja."

Sunghoon kembali memeluk Jake.

"Cepatlah kembali Jake, berjanjilah akan kembali."

"Aku janji hoon, aku janji akan kembali kesini. Tapi berjanjilah kepadaku juga."

"Berjanji apa?"

"Kamu akan menungguku sampai aku kembali kesini."

Sunghoon mengangguk.

"Aku berjanji Jake aku berjanji."

Jake lalu menangkup kedua pipi Sunghoon.

"Jangan menangis." Jake menghapus air mata Sunghoon dengan ibu jarinya.

"Ayo Jake, kita harus berangkat sekarang. " Ucap Sang Ayah.

Jake mengangguk lalu berjalan menjauh dari kedua sahabatnya itu.

Setelah berpamitan dengan semua orang yg ada disana. Jake pun memasuki mobilnya bersama kedua orang tua dan kakaknya.

Sunghoon melihat mobil yang ditumpangi Jake menjauh dari perkarangan rumah Jake. Dirinya tidak bisa menahan tangisnya lagi.

"Hoon sudah hiks.." Jay mencoba menenangkan.

"Kau juga sudah jangan menangis hiks.." Ucap Sunghoon yg melihat Jay juga menangis.

•••

Sunghoon memasuki kamarnya lalu berjalan menuju balkon kamar.

Menatap sendu balkon disebrang nya. Gelap, sepi, itu yang terlihat sekarang.
Lalu terlintas bayangan Jake yang selalu memanggilnya lewat balkon. Yang selalu menemaninya setiap malam untuk melihat bintang atau sekedar mencari udara malam.

"Hikss.."

Sunghoon sudah tidak bisa menahan tangisannya lagi.

Orang yang bisa mengubah dirinya menjadi seperti sekarang sudah pergi. Orang yang menjadi penyemangat dirinya sudah tidak lagi disampingnya.

Lalu Sunghoon menjatuhkan dirinya di pinggir pagar balkon. Terisak dengan kencang.

Langit malam kali ini menjadi saksi dirinya begitu rapuh.
Jake sudah meninggalkannya untuk beberapa tahun kedepan. Entah apa yang harus dia lakukan.
Sekarang tujuannya adalah mencoba terbiasa tanpa Jake lagi disampingnya.

•••

Tidak jauh berbeda dengan Sunghoon, Jake kini sedang menatap langit malam di balkon kamarnya. Setelah tiba di Aussie, Jake memutuskan untuk langsung ke rumahnya yang berada di Aussie. Padahal kedua orang tua dan kakaknya mengajaknya untuk pergi jalan-jalan di kota ini. Namun Jake berkata dirinya lelah dan butuh istirahat.

Ditatap nya benda yang berada ditelapak tangannya. Sebuah gelang yang diberikan Sunghoon sebelum dirinya pergi tadi.

Jake sedikit tersenyum, lalu terbayang obrolan mereka waktu di balkon

Flashback.

"Jake..." Ucap Sunghoon sambil menyentuh tangan Jake.

"Ya hoonie?"

"Jika kamu di Aussie nanti, jangan lupakan aku ya."

Jake meraih pundak Sunghoon untuk di rangkul.

"Aku tidak akan pernah melupakan kamu hoon."
"Hoon?" Jake kemudian menghadap Sunghoon dan menatap kedua mata Sunghoon.

"Ya Jake?"

"Sepertinya aku benar-benar mencintaimu..." Ucapannya terjeda, Jake merogoh saku celananya, lalu memakai kan Sunghoon kalung berinisial 'JS'.

"Pakai lah kalung itu, itu aku beli khusus untukmu. Bisa kau jaga kalung itu untukku? Aku akan kembali 3 tahun lagi. Setelah itu mari berpacaran seperti Tae Hyung. Apa kamu mau?" Lanjut Jake.

Sunghoon memegang kalung di lehernya, lalu tersenyum.

"Aku mau." Ucapnya sambil menatap balik Jake.

"Berjanjilah untuk menungguku pulang Hoon. Maka aku akan berjanji akan pulang kembali kesini."

Sunghoon mengangguk.

"Iya aku berjanji, aku akan menunggumu pulang Jake. Jadi kembalilah untukku."













End...

Ps. Jangan lupa tinggalkan jejak
Pss. Aku akan kembali dalam beberapa hari kedepan di cerita selanjutnya..
Psss. Tunggu cerita Jakehoon versi remajanya yaa...

Papai!!! Makasih udah baca><

Pangeran Kecil yang DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang